[JAKARTA] Manuver untuk mengimbangi kekuatan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat menjelang pemilu semakin dimatangkan. Salah satunya adalah pertemuan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK), yang saat ini menjabat wakil presiden, dan Ketua Umum DPP PDI-P, Megawati Soekarnoputri, di Jakarta, Kamis (12/3) siang.
Sebagaimana dijelaskan Sekjen DPP PDI-P Pramono Anung dan Ketua DPP Partai Golkar Burhanuddin Napitupulu, Rabu (11/3), pertemuan itu untuk menyatukan visi guna menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa, seperti kemiskinan, pengangguran, evaluasi otonomi daerah, dan memperkuat sistem demokrasi.
Kedua tokoh juga akan membahas masih perlukah ekonomi Indonesia berkiblat ke Amerika Serikat (AS). Sebab, terbukti negara itu tak mampu melindungi ekonomi domestiknya dari dampak krisis global yang ber- awal dari AS.
Selain itu, bagaimana kedua partai besar itu bisa bergandengan tangan memenangi Pemilu Legislatif sebagai modal berkoalisi dalam pemilu presiden nanti, juga dibahas dalam pertemuan yang berlangsung di sebuah rumah di Jalan Imam Bonjol 66, Jakarta Pusat.
Pramono dan Burhanuddin mengakui, pertemuan tersebut adalah inisiatif bersama. Megawati, selain didampingi Pramono Anung, juga disertai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Depperpu) Taufiq Kiemas, dan Ketua Badan Pengendali dan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Tjahjo Kumolo. Sedangkan JK, selain didampingi Burhanuddin Napitupulu, juga didampingi Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Surya Paloh, Sekjen Sumarsono, dan Wakil Ketua Umum Agung Laksono.
Menurut Pramono, bila kedua partai berkoalisi, diyakini bisa memenangi 86 persen suara di pusat, serta 76 persen di provinsi, kabupaten, dan kota. Prediksi itu didasarkan pada 80 persen pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota dimenangi PDI-P dan Golkar.
Sementara itu, Burhanuddin menambahkan, kerja sama kedua partai akan lebih mudah dilakukan, karena sama-sama diobsesi oleh keinginan hadirnya pemerintahan yang kuat di Indonesia.
Mematangkan Koalisi
Menyikapi pertemuan tersebut, pengamat politik Universitas Paramadina, Bima Arya Sugiarto menilai, pematangan koalisi kedua parpol, sangat bergantung pada fleksibilitas Megawati Soekarnoputri dan PDI-P. Menurutnya, koalisi ideal sangat ditentukan hasil pemilu legislatif.
"Sehingga bisa menentukan siapa yang menjadi RI 1 dan RI 2. Sulit membayangkan kalau fleksibilitas PDI-P dan Megawati tidak ada. Kalau PDI-P pasang harga mati (sebagai capres) akan sulit," ujarnya.
Selain itu, lanjut Bima, juga bergantung pada sejauh mana koalisi nasionalis ini mampu merangkul kekuatan Islam yang diwakili oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Rumah nasional saja tidak cukup. SBY saja merangkul PPP dan PKS," ujarnya.
Senada dengan itu, pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Purwo Santoso memperkirakan, koalisi PDI-P dan Golkar akan menjadi blok utama untuk mengimbangi SBY yang kuat. "Namun, Golkar dan PDI-P harus berjuang keras menghadapi kekuatan SBY yang masih punya popularitas tinggi dan kebijakan pemerintahan yang relatif mengundang simpati publik," katanya.
Secara terpisah, pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memberi arti penting pada pertemuan JK dan Megawati. Sebab, sejak reformasi bergulir pada 1998, politik Indonesia terus-menerus mengalami fragmentasi. Jumlah partai semakin banyak, dan akibatnya perolehan suara mengecil.
Dampaknya, sulit terbentuk pemerintahan yang kuat, dan Indonesia tergelincir menjadi pemerintahan demokratis yang tak efektif. "Untuk kepentingan bangsa, mereka berdua dapat melakukan apa yang disebut langkah kenegarawanan, menciptakan kerja sama partai yang lebih terlembaga, dan membentuk pemerintahan yang kuat," ucap Denny. [ASR/J
Manuver Mengimbangi SBY, Jusuf Kalla Bertemu Oposisi
2009-03-12 Manuver Mengimbangi SBY, Jusuf Kalla Bertemu Oposisi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
abu jibril
akkbb
al amin
ali gufron
amien rais
Amrozi
andaryoko
anggodo
antasari
antasari azhar
arrahmah
aulia pohan
ayu azhari
Bakrie
bbc
bedebah
bom bali
bpk
brainscannr
buaya
Bung Karno
capres
century
cia
Cicak
cikeas
clara sumarwati
demokrat
dpr
evan brimob
gerindra
golkar
gurita
Gus Dur
gusdur
hanura
imam samudra
indonesia
islam
Israel
jusuf kalla
korupsi
koruptor
kpk
kriminal
malaysia
manohara
marissa haque
megawati
menkes
mer-c
mumbai
munarman
Noordin M Top
obama
palestina
pan
parodi
partai
pemilu 2009
Pemilu2009
pilkada
pilkadal
Pilpres2009
pks
polisi
politik
politikus nyeleneh
polri
ppp
prabowo
presiden
prita
republik
ruhut
sby
Situ Gintung
Soeharto
Soekarno
soraya abdullah
sultan
Sultan HBX
supersemar
supriyadi
susno
sutiyoso
teroris
terorisme
Terrorist
tim 8
wiliardi
williardi
wiranto
yusril
Archives
-
▼
2009
(1212)
-
▼
March
(174)
- RSJ Nania Siap Tampung Caleg Gila
- Legislatif Akan Diisi "Orang Tak Tahu Apa-apa"
- Situ Gintung : Kawasan Situ Gintung Akan Dibersihk...
- Situ Gintung : Tangsel Tak Punya Uang
- Situ Gintung : Korban Situ Gintung Butuh Perlengka...
- Situ Gintung : Daftar Orang Hilang ‘Saya Mencari’
- Situ Gintung : Pencarian Korban Terus Berlangsung
- "Perang Cukong" dalam Pemilu
- Dualisme Pileg - Pilpres
- Kata Permadi : SBY=Bencana, Bukan Mistik Tapi Fakta
- Kartun Situ Gintung
- Caleg PKS-PPP Paling Banyak Poligami
- Pelajaran dari Tragedi Situ Gintung
- Pemilu 2009: Masyarakat Materialistis Atau Caleg M...
- Kampanye si Dagangan Politik
- Golkar Bantu Korban Situ Gintung Rp 1 Miliar
- Portal Berita Bantuan Hukum PRIMAIR ONLINE
- 'Golden Triangle', Koalisi Dominan!
- Situ Gintung Jebol, Pemerintah Digugat
- Indikator Parpol yang Tidak Pantas untuk Dipilih
- Bukan Saat Itu Saja Saya Akan Dicopot - Kapolda Jatim
- Menyelamatkan Pemilu 2009
- Proyek Bersih Parpol Hanya Slogan
- Musik dangdut masih menjadi andalan partai politik...
- Fadel Enggan Beberkan Dalang Dibalik Kasus Korupsi
- Posko Situ Gintung Terima Bantuan Kafan
- Pembangunan Kembali Situ Gintung Untuk Konservasi Air
- Ketika "Tsunami Kecil" Muncul dari Situ Gintung
- Sungai Bukan Bak Sampah
- Almarhum Amrozy dan Ali Gufron Masuk DPT
- Logo PDIP Diplesetkan Menjadi Banteng Feminin
- Situ Gintung Ciputat Tangerang Jebol!
- Prospek Suara Partai Islam
- Mega Imbau Kaum Ibu Pilih Dirinya
- Timbul Dimakamkan di Penggilingan
- Umat Hindu Jakarta Gelar Upacara di Pura - Hari Ra...
- Laporan Rekening Partai Tak Logis
- Rotinya SBY emang Enak ya?
- Maunya Sama SBY, PKS Inkonsisten
- Kasihan! Cinta PKS Ditolak SBY?
- Mengapa Firaun Sangat Wangi?
- Logo PDIP ditiru?
- Jangan Takut pada Singapura! - Misteri Kematian Da...
- Ganti Warna Mobil Tanpa Cat Dan Dapat Kembali Sepe...
- Penjaringan Capres Golkar Mengecewakan
- Ekspresi Muka Bayi yang baru Lahir!
- Manusia Super Gendut
- Buku Sintong Menyodok Prabowo
- RSJ Siapkan Kamar Untuk Caleg Gagal
- Art on Face
- NUANSA: Bahasa Inlander - Berbanggalah Dengan Baha...
- Tokoh Pencetus OPM Tiba di Jayapura
- Moral, Etika, dan Estetika Politik!
- Pemilu Membawa Maut
- Pemilu Membawa Maut
- Apakah Kesibukan Pemilu 2009 Sudah Terasa di Lingk...
- Akbar optimistis masuk penjaringan Capres
- KAMPANYE TERBUKA - Solo
- Papua Berpotensi Disusupi Orang Asing
- Prabowo Dekati Pohon Sukun untuk Dapatkan Ilham
- Menengok Pesawat Jet Pribadi Probowo
- Calon-calon militer dalam pemilu 2009
- Awas Lembaga Survei Bayaran!
- SBY: BLT Bukan Program yang Menyogok Rakyat
- Dijual, Desa Lengkap dengan Rumahnya
- Buku Silat Jawa Karya SH Mintareja(lengkap)
- Di Bawah Pohon Sukun, Prabowo Semedi
- Bola Liar dari Abdul Hadi Jamal
- Helm Batik
- Megawati Kembali Bertemu Sri Sultan
- Ironi Sebuah Negara Merdeka
- SBY Batal Nyanyi, Mega Kritik BLT
- Prabowo Subianto: Gerindra Akan Pimpin Perubahan B...
- Pendamping Jusuf Kalla Mantan TNI Orang Jawa
- KAMPANYE: Aburizal: Golkar Terbukti Utamakan Rakyat
- Golkar - PDIP Dan PPP Berkoalisi
- Kreatifitas Balita - Graffiti?
- Meringkuk di Sel Tahanan, Syekh Puji Linglung dan ...
- Dapak pemakaian HP Flip! - ati-ati Coy
- Partai si ANI - siap menggoyang Indonesia
- Partai si ANI - siap menggoyang Indonesia
- Komunikasi Politik Penghuni Istana, Dari Soekarno ...
- Surat Suara Pemilu 2009 - Bagaimana Melipatnya?
- Tokoh OPM Nicolaas Akan Kunjungi Papua
- Gaptek? Siapa bilang!
- Siapakah Soeharto
- Republik Mimpi Diakui Dunia
- Sakim, Tionghoa is Not Always Business
- Perbedaan hidup di jaman presiden dari Sukarno-sam...
- 15 Most Incredible Cakes
- Hilangkan Noda di Baju Anak
- Selamat Memilih Wakil Rakyat!
- Ralat Artikel Editor Sebuah Surat Kabar
- Tangkudung Beri Foto Cewek yang Naksir Prabowo
- Joke : Ayam Goreng Favorit Khusus Kaum LELAKI
- Joke : Hubungan Antara Pendidikan Dan Pekerjaan di...
- Joke : Belajar Poltik Macam-macam Isme
- Menjadi Kiblat Peradaban Dunia Islam?
- Profil Jenderal Kurir Supersemar
- Kriminolog: Di Jakarta Ada yang Berprofesi Pembunu...
-
▼
March
(174)
No comments:
Post a Comment