Musik dangdut masih menjadi andalan, sebagaimana dilakukan oleh Caleg Partai Demokrat di Depok, Jumat.
Depok (ANTARA News) - Partai politik masih mengandalkan musik dangdut sebagai penarik massa dalam kampanye-kampanye."Ya dangdut masih merupakan daya tarik mendatangkan massa," kata Caleg Partai Demokrat dari daerah pemilihan Cimanggis, Wahyudi, di sela-sela kampanye di Sukatani, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat.
Massa pendukung Partai Demokrat mulai memadati lokasi kampanye sejak pukul 13.00 WIB. Mereka datang dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dari berbagai wilayah di Kota Depok.
Atribut partai berupa bendera, topi, spanduk dan mobil angkutan umum yang dihiasi dengan gambar para Caleg memadati jalan-jalan di sekitar tempat kampanye.
Namun dalam kampanye tersebut masih juga dijumpai pelanggaran berupa keikutsertaan anak-anak, dan pelanggaran lalu lintas karena bersepeda motor tanpa mengenakan helm.
Menanggapi hal tersebut, Wahyudi mengatakan, memang sulit untuk melarang anak-anak dalam mengikuti kampanye. Baginya asalkan kampanye berjalan tertib dan tidak membahayakan anak-anak, maka kehadiran mereka tidak menjadi persoalan.
Sementara itu, Ketua Tim Pengawasan Panwaslu Depok, Lina Rusmawati mengatakan bahwa pelanggaran yang ia lihat dari kampanye Demokrat ini adalah diikutsertakannya anak-anak dan pelanggaran lalu lintas.
Menurutnya pelanggaran tersebut memang banyak dijumpai pada kampanye-kampanye terbuka. "Bukan hanya Partai Demokrat, tapi juga sebagian besar partai yang telah melakukan kampanye mengikutsertakan anak-anak," katanya.
No comments:
Post a Comment