Clara Sumarwati, Penakluk Everest Derita Paranoid (Gatra 2009)

Penakluk Everest Derita Paranoid

Magelang, 12 Oktober 2009 15:42
Clara Sumarwati, 44 tahun, perempuan pertama Indonesia yang menaklukkan puncak Gunung Everest, mendapat perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof dr Soeroyo, Magelang, karena menderita gejala paranoid.

Menurut dokter yang merawatnya dr. Hariyono Padmosudiro SpKJ di Magelang, Senin (12/10), Clara telah dirawat di RSJ tersebut sejak 30 Juni 2009.

Pendaki pertama dari Indonesia yang menginjakkan kakinya di puncak Everest pada 26 September 1996 itu ternyata merupakan orang Asia Tenggara pertama yang sampai di puncak Everest yang berketinggian 8.848 meter.

Hariyono mengatakan, Clara menjalani perawatan di RSJ Magelang untuk ketiga kalinya. Perawatan pertama pada 1997 dan kedua tahun 2000. Kini dia dirawat di bangsal W3/Wisma Drupadi.

Menurutnya, Clara mempunyai gangguan ke arah paranoid. Dia selalu diliputi rasa curiga yang tidak berdasar dan tidak realistis pada lingkungan, bahkan cenderung mengganggu lingkungan sosial.

"Meskipun tidak ada apa-apa, tetapi dianggapnya ada orang yang mau mencelakakannya," katanya mencontohkan.

Pemicu kondisi tersebut, katanya, antara lain karena dia mempunyai prestasi tetapi dirasakannya tidak ada orang yang menghargai atau mempercayainya, sehingga merasa frustrasi berkepanjangan.

"Berdasarkan data yang kami miliki, tidak ada faktor keturunan. Rasa kecewa sebagai pencetus meskipun ada latar belakang sebelumnya berupa mental yang rapuh," katanya.

Ia mengatakan, sebenarnya kondisinya sekarang sudah baik, bisa berperilaku sosial dengan bagus. Secara klinis medis sudah bisa dipulangkan, tetapi keluarga dan masyarakat belum mau menerimanya.

Hariyono berharap, keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggalnya di Minggiran MJ II Yogyakarta mau menerimanya, namun mungkin mempunyai trauma masa lalu.

"Petugas kami akan berusaha meyakinkan mereka bahwa Clara sudah bisa berperilaku sosial dengan baik dan hal ini perlu mendapat dukungan dari keluarga maupun masyarakat," katanya.

Ketika ditemui wartawan di Bangsal W3, lulusan Universitas Atmajaya Jakarta Jurusan Psikologi Pendidikan ini, bisa menceritakan pengalamannya dengan baik, saat melakukan pendakian Gunung Everest.

Sekarang, Clara masih menyimpan keinginannya mendaki sejumlah gunung di luar negeri, namun masih terkendala dana atau sponsor. [TMA, Ant]