Refleksi : Inilah salah satu contoh mengapa banyak orang pinjam duit dari bank, gadai rumah etc untuk berkampanye menjadi caleg, Apakah Anda juga tidak mau seperti mereka? Pasti rejeki nomplok!
[JAKARTA] Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sumatera Selatan (Sumsel) diharapkan terus menindaklanjuti masalah umrah dadakan 50 cama, lurah, dan petugas pemungut pajak di Kota Palembang, Sumsel, yang berangkat 20-29 Maret 2009.
Menurut Emerson, kepergian para camat dan lurah tersebut, terindikasi dadakan karena diadakan bersamaan dengan masa kampanye.
"Pemberian reward, seperti umrah pada saat pemilu, jelas ada upaya untuk mempengaruhi para tokoh atau pejabat tersebut, sehingga bisa menguntungkan caleg atau parpol tertentu," ujarnya.
Aktivis ICW ini juga menegaskan, pemberian umrah tersebut, ada unsur gratifikasinya. Jadi, para pejabat yang berangkat harus melaporkannya ke KPK.
Sementara itu, DPRD Kota Palembang tengah menyelidiki hadiah dalam berbentuk umrah kepada lurah dan camat, yang diberikan Wali Kota Palembang. Ketua DPRD Palembang, Muhammad Yansuri, baru-baru ini mengatakan, bentuk reward kepada camat dan lurah tersebut, tidak terdapat pada mata pasal APBD Palembang.
Menyikapi tanggapan DPRD Palembang, terkait biaya keberangkatan umrah para camat dan lurah tidak dianggarkan pada APBD 2009, Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra dengan tegas membantah pernyataan tersebut.
Wali kota meminta agar persoalan itu tidak diperpanjang serta dikait-kaitkan dengan masalah politik. Apalagi kegiatan tersebut selalu dijalankan setiap tahun.
"Sudahlah tidak perlu diperpanjang, lagi pula kenapa baru sekarang dipersoalkan, itu kan tiap tahun ada," katanya. [M-6]
No comments:
Post a Comment