(inilah.com/ Raya Abdullah)
INILAH.COM, Jakarta - Negosiasi antara Golkar dan Partai Demokrat terkait koalisi belum mencapai titik temu. Dari 4 syarat yang diajukan Demokrat, kubu Golkar menolak satu syarat yang cukup krusial. Apa itu?
Usai rapat di Posko Slipi 2, Senin 20 April malam, Wasekjen Golkar Priyo Budi Santoso mengungkapkan jika Golkar akan mengirim tim untuk bertemu dengan Demokrat sebelum Rapimnassus digelar. Pertemuan kedua kubu akhirnya terjadi pada Selasa 21 April sore. Tidak diketahui persis di mana lokasi pertemuan.
Namun sumber INILAH.COM, Rabu (22/4), menuturkan, kubu Golkar diwakili Tim 3 yang terdiri dari Ketua DPP Muladi, Ketua DPP Andi Mattalatta, dan Sekjen Soemarsono. Sementara dari Demokrat langsung dihadiri Ketua Dewan Pembina SBY, Ketua Umum Hadi Utomo, dan Ketua DPP Anas Urbaningrum.
Dalam pertemuan itu ada 4 poin syarat koalisi diajukan kubu Demokrat yang dibahas. Pembahasan berlangsung lancar dari poin pertama hingga poin ketiga karena sifatnya masih normatif. Namun ketika memasuki poin terakhir, pembahasan berlangsung alot dan tegang.
Demokrat meminta Golkar agar mengajukan cawapres lebih dari satu calon agar SBY bisa memilih. Namun Tim 3 menolak, karena kesepakatan internal Golkar hanya akan mengajukan satu nama cawapres saja. Kedua kubu sama-sama ngotot mempertahankan argumentasi. Akhirnya, pertemuan itu tak membuahkan kesepakatan. Koalisi Demokrat dan Golkar masih menggantung.
Tim 3 kemudian melaporkan hasil pertemuan itu kepada Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla. Mendengar pemaparan Tim 3, JK mengatakan setuju atas sikap yang diambil, yakni menolak permintaan Demokrat. "Itu sama saja menyerahkan nasib Golkar kepada partai lain," ucap JK seperti ditirukan sumber tersebut.
JK beralasan, dengan mengajukan nama cawapres lebih dari satu orang kepada SBY, akan membuat Golkar terpecah. Bahkan, secara tegas JK meminta seluruh negosiasi soal koalisi dengan Demokrat dihentikan dan Golkar akan mengumumkan secara terbuka, jika satu syarat itu masih dipaksakan.
Tim 3 kemudian berkomunikasi kembali dengan Demokrat. Kedua kubu kemudian melakukan pertemuan lagi Selasa malam di Hotel Four Seasons. Kali ini Demokrat diwakili oleh Hadi Utomo, Anas Urbaningrum, dan Sekjen Marzuki Ali. Pertemuan berlangsung hingga larut malam.
Belum diketahui, kesepakatan apa yang tercapai. Tapi yang jelas, hari ini DPP Golkar mengadakan rapat pleno menjelang Rapimnassus yang akan digelar Kamis 23 April. Sejumlah pengurus DPD I dan DPD II juga sudah hadir di Jakarta. Mereka terbagi dalam 3 kelompok. Ada yang menginap di Hotel Crowne Plaza, Hotel Sultan, dan Hotel Mulia.
Elit-elit Golkar sendiri memang tidak kompak. Aburizal Bakrie, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung misalnya menginginkan Rapimnassus memutuskan 3 nama cawapres yang akan disodorkan kepada SBY. Namun sikap itu tampaknya tidak disukai JK karena akan memecah keutuhan Partai Golkar.
"Sebenarnya, belum tentu satu nama yang diajukan oleh Golkar itu adalah JK. Karena itu semua harus diputuskan oleh Rapimnassus. Ada salah paham dalam melihat ini, semua tokoh Golkar berpeluang, tergantung keputusan Rapimnassus," tukas sang sumber. [dil/sss]
No comments:
Post a Comment