Mencari Pemimpin Ideal

Mencari Pemimpin Ideal

Lama aku merenung dan mencari, siapakah pemimpin ideal yang sangat ditunggu dan dinanti-nantikan rakyat Indonesia saat ini. Seorang pemimpin yang amanah dan adil sebagai persyaratan untuk mencapai keamanan, keadilan, dan kemakmuran disebuah negara. Mengutip tafsir al-Azhar Hamka "seorang perempuan yang berjalan jauh seorang diri ditengah malam buta tidak ada yang mengganggu keamanannya ketika itu. Seorang pemimpin yang sesuai antara kata-kata dengan perbuatan, seorang pemimpin yang tidak hanya pandai bicara, seorang pemimpin yang tidak hanya pandai berjanji, seorang pemimpin yang tidak hanya bermimpi, seorang pemimpin yang berjiwa rakyat. Siapakah dia???. Yang pasti sifat-sifat itu tidak dimiliki oleh Presiden dan mantan Presiden RI selama ini.

Disaat aku mencari-cari siapakah pemimpin ideal itu, tanpa disengaja mata dan pikiran ku tertumpu pada sosok individu yang tidak begitu dikenal karena media tidak berpihak padanya, seorang individu yang bukan berasal dari kelompok yang mayoritas, seorang pemimpin yang memiliki banyak perbedaan dengan tokoh-tokoh lainnya, namun dia memiliki ciri-ciri pemimpin ideal yang saya cari. Akan tetapi dia tidak akan bisa menjadi pemimpin Indonesia karena dia bukan warganegara, dia juga tidak sesuai dengan tuntunan agamaku yang mengharuskan aku memilih orang-orang seiman denganku untuk menjadi pemimpin. Dia adalah Lim Guan Eng Ketua Menteri Pulau Pinang.

Beberapa kali dia mengejutkan orang Islam yang jumlahnya lebih 60% di Malaysia itu. Waktu pertama kali menjadi ketua menteri pulau pinang dulu dia mengatakan "dalam pentadbiran kerajaan kami akan berpandukan contoh pemerintahan dalam sejarah Islam seperti Umar Bin Abdul Aziz. (Mingguan Wasilah) Lalu banyak orang melayu yang bertanya-tanya "Umar Bin Abdul Aziz itu siapa?"

Dia berkata lagi "kerajaan Pulau Pinang akan dibuat berpaksikan konsep `amar maaruf, nahyi munkar` orang Islampun bertanya lagi "amar ma`ruf Nahy Munkar itu apa"?

Lanjut Eng "apa gunanya jika negeri dipenuhi bangunan pencakar langit jika manusia semuanya jahat. Ia akan jadi seperti kerajaan Firaun dizaman jahiliah Mesir" katanya. Orang Islampun bertambah bingung lagi "Fir`aun itu makhluk jenis apa?

Apakah ini bermaksud bahwa orang bukan Islam lebih memahami nilai-nilai Islam daripada umat Islam itu sendiri… Jawabannya mungkin terdapat pada masing-masing diri umat Islam itu sendiri. Apapun perkara ini juga pernah diungkap oleh tokoh pembaharu Islam yang mengatakan "saya lihat Islam di Barat, tetapi tidak ada umat Islam disana dan saya lihat Umat Islam di Arab, tetapi mereka tidak Islamic".

Sepertinya apa yang diungkapkan oleh Lim Guan Eng bukanlah sekedar slogan politik untuk berkuasa saja. Tetapi memang dia telah membuktikan kebenaran kata-kata dengan perbuatannya sendiri. Banyak program yang telah dia jalankan untuk memakmurkan rakyat dinegerinya.

Dia berjanji menuntaskan kemiskinan tegar dalam masa setahun dimana pemerintah yang berkuasa selama ini tidak mampu melakukannya selama 50 mereka berkuasa di negeri itu (Hujah TV9). Baginya pemerintah bukanlah masyarakat elit di Pulau Pinang. Pemerintah adalah pelayan masyarakat yang digaji oleh masyarakat untuk melayani masyarakat. Pemerintah hanya dibenarkan memakai fasilitas yang sederhana saja. Acara-acara pemerintah hanya boleh dilakukan di hotel ekonomi dan sebagainya

Ternyata apa yang dia semboyankan itu bukan hanya untuk bawahanya saja. Dia sendiri naik pesawat kelas ekonomi kemana-mana waktu menjalankan tugas, tidur dihotel ekonomi dan segala fasilitas kelas ekonomi lainnya. Padahal sebagai ketua menteri dia bisa saja naik pesawat pribadi yang isinya hanya dia dan bawahannya saja. Bisa saja dia tidur di hotel dengan fasilitas presiden suits dan menikmati berbagai kemewahan lainnya "mumpung selagi berkuasa… kesempatan… kata para pejabat di negaraku… Nanti kalau sudah pensiun belum tentu bisa lagi…ah sekali-kali…

 

Kuala Lumpur, 02/03/09,

Afriadi Sanusi

PhD Cand. Islamic Political Science

University Of Malaya

HP. 012-2955829 Email: adirao76@gmail.com

Blog: http://adi-rawi.blogspot.com/

No comments:

Archives