Capres 2009 Masih Perlu Figur Militer
2009-03-04 Capres 2009 Masih Perlu Figur Militer [JAKARTA] Indonesia dinilai masih memerlukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) berlatar belakang militer. Sejumlah survei menyebutkan, masyarakat tidak keberatan jika dipimpin figur dari kalangan militer.
Demikian diungkapkan peneliti dari Reform Institute, Yudi Latif, Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Suhardi dan Direktur Lembaga Survei Nasional, Umar S Bakry, secara terpisah, di Jakarta, Rabu (4/2).
"Dalam persepsi publik, masyarakat tidak terlalu mempersoalkan capres berlatar belakang militer atau sipil," ujar Yudi.
Senada dengan itu, Umar menyatakan, kehadiran kandidat capres atau cawapres berlatar belakang militer, dalam jangka pendek dan panjang masih akan tetap dibutuhkan. Sebab, masyarakat masih mempersepsi militer sebagai figur pluralis dan majemuk, berkomitmen terhadap Pancasila dan NKRI. "Selain itu, militer, sebagai sosok yang dianggap tegas, bisa diharapkan mengatasi kegamangan bangsa," ujarnya.
Namun, dia mengakui, saat ini masih ada stigma militer bersikap anti-HAM dan demokrasi. "Ini memang titik lemah militer, nilai-nilai itu belum terinternalisasi dan tidak terlihat oleh publik. Tetapi, saya kira tidak semua purnawirawan jenderal bersikap seperti itu," kata Umar.
Sementara itu, Suhardi menjelaskan, masyarakat pada umumnya tidak melihat dikotomi sipil-militer dalam pencapresan. Sehingga, relatif tidak ada resistensi terhadap munculnya figur militer.
Terkait Pilpres 2009, ketiganya sepakat bahwa untuk saat ini, sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang paling menonjol dari kalangan purnawirawan. "Peluang terbesar masih di tangan SBY, disusul Prabowo Subianto, kemudian Wiranto," ungkap Suhardi.
Secara terpisah, pengamat politik militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jaleswari Pramodhawardani menilai, rakyat Indonesia saat ini membutuhkan calon pemimpin yang bisa menjamin perubahan bagi nasib rakyat. "Tidak peduli apakah dia berlatar belakang militer atau sipil," tegasnya.
Majunya para purnawirawan sebagai kandidat capres, kata Jaleswari, tidak akan mempengaruhi netralitas TNI maupun Polri. Sebab, netralitas TNI dan Polri, sudah sangat dijamin oleh aturan perundangan yang ada, dan netralitas sudah menjadi harga mati.
"Saya kira netralitas TNI/Polri yang dibentuk dalam proses 10 tahun reformasi, telah diperoleh dengan harga mahal. Ini tak mungkin diabaikan begitu saja oleh kedua institusi tersebut. Jadi di pemilu maupun pemilihan kepala daerah (pilkada), TNI maupun Polri tetap akan netral," ujarnya.
Terkait isu HAM dan tradisi tidak demokratis yang selalu mengganjal para capres berlatar belakang militer, Direktur Pusat Kajian Politik FISIP Universitas Indonesia Sri Budi Eko Wardani berpendapat, isu itu sebenarnya menjadi konsumsi kalangan elit dan tidak sampai ke masyarakat kelas bawah. "Masyarakat pada umumnya tidak mengenal dikotomi sipil-militer. Isu ini akan terlewatkan lewat kampanye yang luar biasa," ujarnya.
Sudah Sipil
Disinggung kemungkinan para purnawirawan bersatu mendukung salah satu figur berlatar belakang militer guna mencegah faksionalisasi, menurut Jaleswari, kecil kemungkinan bisa terjadi. "Mereka itu sudah purnawirawan dan sipil penuh, jadi sama sekali tak ada hambatan dalam berpolitik. Kecil kemungkinan mereka akan mendukung pada satu figur," ujarnya.
Senada dengan itu, Sekjen DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) A Muzani menegaskan, pihaknya tak mungkin mengalihkan dukungan yang diberikan ke Prabowo Subianto kepada SBY. Hal senada juga ditegaskan Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) M Ali Kastella, bahwa dukungan terhadap Wiranto sebagai capres sudah bulat.
"Para purnawirawan itu sudah sipil, sehingga berhak memilih calonnya masing-masing," ujar Muzani.
Archives
-
▼
2009
(1212)
-
▼
March
(174)
- RSJ Nania Siap Tampung Caleg Gila
- Legislatif Akan Diisi "Orang Tak Tahu Apa-apa"
- Situ Gintung : Kawasan Situ Gintung Akan Dibersihk...
- Situ Gintung : Tangsel Tak Punya Uang
- Situ Gintung : Korban Situ Gintung Butuh Perlengka...
- Situ Gintung : Daftar Orang Hilang ‘Saya Mencari’
- Situ Gintung : Pencarian Korban Terus Berlangsung
- "Perang Cukong" dalam Pemilu
- Dualisme Pileg - Pilpres
- Kata Permadi : SBY=Bencana, Bukan Mistik Tapi Fakta
- Kartun Situ Gintung
- Caleg PKS-PPP Paling Banyak Poligami
- Pelajaran dari Tragedi Situ Gintung
- Pemilu 2009: Masyarakat Materialistis Atau Caleg M...
- Kampanye si Dagangan Politik
- Golkar Bantu Korban Situ Gintung Rp 1 Miliar
- Portal Berita Bantuan Hukum PRIMAIR ONLINE
- 'Golden Triangle', Koalisi Dominan!
- Situ Gintung Jebol, Pemerintah Digugat
- Indikator Parpol yang Tidak Pantas untuk Dipilih
- Bukan Saat Itu Saja Saya Akan Dicopot - Kapolda Jatim
- Menyelamatkan Pemilu 2009
- Proyek Bersih Parpol Hanya Slogan
- Musik dangdut masih menjadi andalan partai politik...
- Fadel Enggan Beberkan Dalang Dibalik Kasus Korupsi
- Posko Situ Gintung Terima Bantuan Kafan
- Pembangunan Kembali Situ Gintung Untuk Konservasi Air
- Ketika "Tsunami Kecil" Muncul dari Situ Gintung
- Sungai Bukan Bak Sampah
- Almarhum Amrozy dan Ali Gufron Masuk DPT
- Logo PDIP Diplesetkan Menjadi Banteng Feminin
- Situ Gintung Ciputat Tangerang Jebol!
- Prospek Suara Partai Islam
- Mega Imbau Kaum Ibu Pilih Dirinya
- Timbul Dimakamkan di Penggilingan
- Umat Hindu Jakarta Gelar Upacara di Pura - Hari Ra...
- Laporan Rekening Partai Tak Logis
- Rotinya SBY emang Enak ya?
- Maunya Sama SBY, PKS Inkonsisten
- Kasihan! Cinta PKS Ditolak SBY?
- Mengapa Firaun Sangat Wangi?
- Logo PDIP ditiru?
- Jangan Takut pada Singapura! - Misteri Kematian Da...
- Ganti Warna Mobil Tanpa Cat Dan Dapat Kembali Sepe...
- Penjaringan Capres Golkar Mengecewakan
- Ekspresi Muka Bayi yang baru Lahir!
- Manusia Super Gendut
- Buku Sintong Menyodok Prabowo
- RSJ Siapkan Kamar Untuk Caleg Gagal
- Art on Face
- NUANSA: Bahasa Inlander - Berbanggalah Dengan Baha...
- Tokoh Pencetus OPM Tiba di Jayapura
- Moral, Etika, dan Estetika Politik!
- Pemilu Membawa Maut
- Pemilu Membawa Maut
- Apakah Kesibukan Pemilu 2009 Sudah Terasa di Lingk...
- Akbar optimistis masuk penjaringan Capres
- KAMPANYE TERBUKA - Solo
- Papua Berpotensi Disusupi Orang Asing
- Prabowo Dekati Pohon Sukun untuk Dapatkan Ilham
- Menengok Pesawat Jet Pribadi Probowo
- Calon-calon militer dalam pemilu 2009
- Awas Lembaga Survei Bayaran!
- SBY: BLT Bukan Program yang Menyogok Rakyat
- Dijual, Desa Lengkap dengan Rumahnya
- Buku Silat Jawa Karya SH Mintareja(lengkap)
- Di Bawah Pohon Sukun, Prabowo Semedi
- Bola Liar dari Abdul Hadi Jamal
- Helm Batik
- Megawati Kembali Bertemu Sri Sultan
- Ironi Sebuah Negara Merdeka
- SBY Batal Nyanyi, Mega Kritik BLT
- Prabowo Subianto: Gerindra Akan Pimpin Perubahan B...
- Pendamping Jusuf Kalla Mantan TNI Orang Jawa
- KAMPANYE: Aburizal: Golkar Terbukti Utamakan Rakyat
- Golkar - PDIP Dan PPP Berkoalisi
- Kreatifitas Balita - Graffiti?
- Meringkuk di Sel Tahanan, Syekh Puji Linglung dan ...
- Dapak pemakaian HP Flip! - ati-ati Coy
- Partai si ANI - siap menggoyang Indonesia
- Partai si ANI - siap menggoyang Indonesia
- Komunikasi Politik Penghuni Istana, Dari Soekarno ...
- Surat Suara Pemilu 2009 - Bagaimana Melipatnya?
- Tokoh OPM Nicolaas Akan Kunjungi Papua
- Gaptek? Siapa bilang!
- Siapakah Soeharto
- Republik Mimpi Diakui Dunia
- Sakim, Tionghoa is Not Always Business
- Perbedaan hidup di jaman presiden dari Sukarno-sam...
- 15 Most Incredible Cakes
- Hilangkan Noda di Baju Anak
- Selamat Memilih Wakil Rakyat!
- Ralat Artikel Editor Sebuah Surat Kabar
- Tangkudung Beri Foto Cewek yang Naksir Prabowo
- Joke : Ayam Goreng Favorit Khusus Kaum LELAKI
- Joke : Hubungan Antara Pendidikan Dan Pekerjaan di...
- Joke : Belajar Poltik Macam-macam Isme
- Menjadi Kiblat Peradaban Dunia Islam?
- Profil Jenderal Kurir Supersemar
- Kriminolog: Di Jakarta Ada yang Berprofesi Pembunu...
No comments:
Post a Comment