VIVAnews - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) waspada betul dengan 'serangan fajar' berbentuk money politics. Tiga malam jelang pelaksanaan pemilu legislatif, partai berlambang Ka'bah ini sudah berjaga. Bagaimana hasilnya?
Sekretaris Jenderal PPP, M Romahurmuziy mengatakan sampai sampai pukul 05.00 Kamis 9 April 2009, PPP telah menemukan serangan fajar di tiga lokasi. "Yakni di Daerah Pemilihan Jawa Tengah VII yang meliputi Purbalingga dan Banjarnegara, Jawa Timur XI di Bangkalan dan Lamongan, dan Jawa Barat VIII di Bekasi," kata Romahurmuziy kepada VIVAnews, Kamis 9 April 2009.
Bentuk serangan fajar adalah pemberian uang pada calon pemilih. "Jumlah uang antara Rp 5.000 hingga Rp 25.000," tambah dia. Uang tersebut ditemukan di dalam kartu saku yang berisi nama partai dan calon legislatif.
PPP menemukan jumlah uang diberikan pada masyarakat bervariasi, tergantung posisi kursi dewan yang diincar calon legislatif. "Untuk calon di DPRD tingkat dua jumlahnya hanya Rp 5.000, namun jika untuk DPR RI jumlahnya bisa mencapai Rp 25.000," kata dia.
Praktek haram menjaring suara pemilu itu telah dilaporkan ke polsek setempat beserta barang bukti berupa uang dan kartu saku.
Untuk calon PPP pelaku 'serangan fajar', ancaman sanksi menanti. "Sanksi dari PPP berupa teguran, pemberhentian dan ancaman PAW jika ada caleg PPP yang melakukan serangan fajar dan money politics," kata Romahurmuziy.
Diakui dia, serangan fajar pada pemilu 2009 lebih intensif dibanding serangan fajar dalam pemilu 2004. "Karena kemenangan calon didasarkan mekanisme suara terbanyak," tambah dia.
No comments:
Post a Comment