Rabu, 08/04/2009 03:37 WIB
PD: Daftar Politisi Busuk Bisa Jadi Kontrol Sosial
Nograhany Widhi K - detikPemilu
PD: Daftar Politisi Busuk Bisa Jadi Kontrol Sosial
Nograhany Widhi K - detikPemilu
Jakarta - 14 Calon legislatif (caleg) Partai Demokrat (PD) masuk dalam daftar politisi busuk yang dirilis Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Gerakan Nasional Tidak Pilih Politisi Busuk (Ganti Polbus). Asal data itu obyektif, daftar politisi busuk bisa menjadi kontrol sosial.
"Sepanjang obyektif, ya itu kontrol sosial. Itu kan haknya ICW, sepanjang obyektif ya kita senang, itu malah membantu," ujar Wakil Ketua Umum DPP PD Ahmad Mubarok ketika dihubungi detikcom, Selasa (7/4/2009).
Kalau daftar politisi busuk itu tak obyektif, maka daftar itu bersifat politis. Mubarok juga menyayangkan data yang disebutkan hanya jumlah dan partai politiknya.
"Apa itu tidak lalu menjadi pembusukan? Lalu bagaimana masyarakat mengetahui siapa politisi busuk dan siapa yang tidak?" kata dia.
Mubarok pun mengimbau ICW menyebutkan nama dan kesalahan caleg secara detil agar tidak menimbulkan fitnah. "Asal datanya betul dan obyektif. Kalau tidak, dia bisa dituntut secara hukum," tandas Mubarok.
Sebelumnya ICW dan Ganti Polbus merilis 89 caleg dari berbagai parpol diidentifikasi adalah politisi busuk. Dari PD ada 14 orang caleg. Kriteria politisi busuk menurut mereka adalah pertama boros, tamak dan korup, kemudian penjahat atau pencemar lingkungan, pelaku kekerasan HAM atau yang memberikan perlindungan bagi pelanggar HAM.
Pelaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan melakukan diskriminasi pada perempuan, pemakai narkoba dan pelindung bisnis narkoba, serta pelaku penggusuran dan tindakan yang tidak melindungi hak epoleksos (ekonomi, politik, sosial) buruh dan rakyat miskin
"Sepanjang obyektif, ya itu kontrol sosial. Itu kan haknya ICW, sepanjang obyektif ya kita senang, itu malah membantu," ujar Wakil Ketua Umum DPP PD Ahmad Mubarok ketika dihubungi detikcom, Selasa (7/4/2009).
Kalau daftar politisi busuk itu tak obyektif, maka daftar itu bersifat politis. Mubarok juga menyayangkan data yang disebutkan hanya jumlah dan partai politiknya.
"Apa itu tidak lalu menjadi pembusukan? Lalu bagaimana masyarakat mengetahui siapa politisi busuk dan siapa yang tidak?" kata dia.
Mubarok pun mengimbau ICW menyebutkan nama dan kesalahan caleg secara detil agar tidak menimbulkan fitnah. "Asal datanya betul dan obyektif. Kalau tidak, dia bisa dituntut secara hukum," tandas Mubarok.
Sebelumnya ICW dan Ganti Polbus merilis 89 caleg dari berbagai parpol diidentifikasi adalah politisi busuk. Dari PD ada 14 orang caleg. Kriteria politisi busuk menurut mereka adalah pertama boros, tamak dan korup, kemudian penjahat atau pencemar lingkungan, pelaku kekerasan HAM atau yang memberikan perlindungan bagi pelanggar HAM.
Pelaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan melakukan diskriminasi pada perempuan, pemakai narkoba dan pelindung bisnis narkoba, serta pelaku penggusuran dan tindakan yang tidak melindungi hak epoleksos (ekonomi, politik, sosial) buruh dan rakyat miskin
No comments:
Post a Comment