Kapanlagi.com - Sebagai artis komedian papan atas, yang sedang berada di puncak karier di dunia entertainment, tentunya Eko Patrio sedang dibanjiri job-job ngelawak. Namun saat ini Eko sedang bimbang karena dirinya harus membagi waktunya untuk urusan negara dan urusan dapurnya.
Menurut Eko, walaupun terpilih sebagai anggota DPR RI, tapi ia tetap mengikrarkan dirinya sebagai komedian daripada sebagai politikus. Karena ia merasa politikus itu adalah bagian terkecil dari kehidupan pribadinya.
Untuk itulah Eko tak mau meninggalkan dunia entertain yang telah membawa namanya menjadi pesohor di negeri ini. Hanya saja frekuensinya berkiprah di dunia entertain saat ini harus dikurangi. Seperti yang diutarakan Eko saat ditemui Kapanlagi.com di Hotel Crown, Jakarta Selatan, Selasa (19/5).
"Konsekuensinya harus dikurangi frekuensinya, tapi tidak ditinggalkan karena bagaimanapun jadi anggota DPRD adalah bagian terkecil dari kehidupan pribadi gue. Artinya begini, gue lebih senang disebut sebagai seorang komedian daripada politikus," ujarnya.
Eko merasa pekerjaan barunya menjadi wakil rakyat itu adalah pekerjaan sampingan saja. Dan tetap pekerjaan sebagai komedian adalah sebagai mata pencarian utamanya. Eko mengaku, dengan menjadi komedian dirinya bisa menjadi pengusaha ataupun anggota DPR RI.
"Komedian itu pekerjaan yang menjanjikan, jadi payung gedenya itu komedian, payung kecilnya itu anggota DPR. Karena dari komedian kita bisa jadi pengusaha ataupun sekarang jadi anggota DPR," pungkasnya. (kpl/buj/bun)-------------------------------------------
Dalam grup tersebut Eko bersama Akri Patrio dan Parto Patrio, mengocok pengemarnya lewat acara humor televisi Ngelaba. Acara yang hingga kini masih tetap tayang itu, menjadi trade mark bagi sukses ketiga sahabat tersebut. Bahkan dalam sebuah kontrak dengan manajemen TPI, mereka hanya bisa tampil bertiga di TPI, namun untuk tampil terpisah di stasiun lain diperbolehkan.
Putra pasangan mandor konveksi Sumarsono dan penjahit Sumini ini, hijrah ke Jakarta bersama orang tuanya saat dia masih berusia 40 hari, dengan menumpang di rumah kerabat ibunya di Kebun Pala, Tubagus Angke, Jakarta Barat. Baru beberapa beberapa bulan, setelah ayahnya bekerja, kemudian keluarganya mengontrak sebuah rumah sendiri.
Eko kecil berkembang dengan kebandelannya di lingkungan keluarga yang sederhana. Seiring berkembangnya waktu ayahnya berhasil memiliki sebuah toko dan angkutan kota. Sayang saat Eko beranjak remaja, usaha ayahnya bangkrut.
Saat masih SMU, Eko bersama dua temannya Jejen dan Tejo membentuk grup lawak Seboel (Sekelompok Bocah Eling). Bersama grup tersebut, dirinya sering mengikuti lomba lawak di antaranya pernah menjadi juara saat lomba yang diselenggarakan radio Suara Kejayaan (SK), di mana saat itu Didin Bagito dan Miing Bagito sebagai ketua panitianya, sementara Dono, Kasino, Indro sebagai jurinya.
Karena kesibukan kuliahnya Eko, kemudian meninggalkan Seboel dan kemudian berkesempatan menjadi penyiar radio. Saat itulah dirinya kemudian dipertemukan dengan Ulfa Dwiyanti, Akri dan Parto yang sama-sama penyiar.
Bersama Akri dan Eko, tepatnya 10 Oktober 2004, mendirikan Patrio yang merupakan kependekan dari Parto, Akri dan Eko.
Sukses sebagai komedian, Eko menerima tawaran sebagai presenter acara gosip selebritis KISS (Kisah Seputar Selebritis), di mana awalnya dirinya hanya sebagai presenter tamu saja. Saat itu KISS masih dipegang Indra Sefera dan Anjasmara.
Hingga kini, Eko tetap eksis sebagai pelawak dan juga menjadi presenter sejumlah acara televisi. Bahkan saat ini Eko juga disibukkan dengan usaha rumah produksi Komando dan usahanya di bidang penerbitan.
Eko menikah dengan Viona Rosalinda pada 12 Oktober 2001. Dari perkawinan mereka dikaruniai tiga orang anak, masing-masing Syawal Adrevi Putra Purnomo, Naila Ayu dan Cannavaro Adrevi Putra Purnomo.
Sibuk di dunia hiburan, ternyata masih belum cukup bagi Eko. Dalam Pemilu 2009, Eko maju sebagai calon legislatif (caleg) dari Partai Amanat Nasional.
------------------------
Notes :
Bibit Politisi Busuk dari Gerombolan Artis semacam ini harus dikuliti agar jangan asal petentang-petenteng, asal goblek begitu jadi Anggota Legislatif.
:(
http://cahpamulang.multiply.com/journal/item/2754
No comments:
Post a Comment