Keberhasilan pemerintah tidak bisa dihitung dari " pendapatan perkapita SELURUH rakyat Indonesia!"
Keberhasilan pemerintah harus dilihat dari " pendapatan perkapita SETIAP rakyat Indonesia!"
Keberhasilan pemerintah harus dilihat dari " pendapatan perkapita SETIAP rakyat Indonesia!"
Tentu ada perbedaan MENYOLOK antara kata “SELURUH” dan “SETIAP” !
Seluruh artinya: kenaikan pendapatan segelintir konglomerat sebanyak 200% bisa menaikan angka pendapatan perkapita negara Indonesia tanpa ada kenaikan pendapatan perkapita 80% rakyat miskin Indonesia!
Keberhasilan pemerintah juga harus dilihat dari perbandingan « Gajih minimum / harga bahan pokok » !
Berikut ini tabel “Perbandingan gajih minimum / harga pokok" antara negara Indonesia dengan negara 2 barat (Negara Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Singapur).
Berikut ini tabel “Perbandingan gajih minimum / harga pokok" antara negara Indonesia dengan negara 2 barat (Negara Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Singapur).
gajih minimum negara barat / bulan : 15.000.000 rupiah
gajih minimum Indonesia / bulan : 1.000.000 rupiah
Harga bahan pokok di negara barat
gajih minimum Indonesia / bulan : 1.000.000 rupiah
Harga bahan pokok di negara barat
Beras/kg: 15.000 rupiah
Bensin/kg: 15.000 rupiah
Transport (bis kota): 22.500 rupiah *
Bensin/kg: 15.000 rupiah
Transport (bis kota): 22.500 rupiah *
Minyak goreng (sawit import dari Indonesia atau minyak lain) / liter = 10.000 rupiah
Harga bahan pokok di Indonesia
Beras/kg: 8500 rupiah
Bensin/kg: 5000 rupiah
Minyak goreng/liter: 7000 rupiah
Transport (bis kota) : 15.000 rupiah*
Perbandingan gajih minimum negara barat /harga pokok
Beras : 1000/1
Bensin : 1000/1
Beras : 1000/1
Bensin : 1000/1
Minyak goreng: 1500/1
Transport/bulan: 5% pengeluaran/bulan gajih
Perbandingan gajih minimum Indonesia/harga pokok
Beras: 110/1
Bensin: 200/1
Transport/bulan: 30% pengeluaran /bulan gajih
Minyak goreng: 142/1
Transport/bulan: 5% pengeluaran/bulan gajih
Perbandingan gajih minimum Indonesia/harga pokok
Beras: 110/1
Bensin: 200/1
Transport/bulan: 30% pengeluaran /bulan gajih
Minyak goreng: 142/1
Itu artinya, dalam satu bulan bila orang barat mau menghabiskan semua gajih untuk beli beras di negaranya, mereka bisa beli 1000 kg beras, sedangkan rakyat Indonesia Cuma bisa beli 110 kg beras. Bila dengan gajih sebulan orang barat bisa membeli 1500 liter minyak goreng, orang Indonesia hanya bisa membeli 142 liter.
Dengan catatan, gajih minimum di dunia barat adalah wajib. Jadi apapun pekerjaan nya, perusahaan harus wajib memberi gajih minimum segitu (rata2 15 juta rupiah/bulan).
Sedangkan di Indonesia, gajih 1 juta rupiah pun tidak pasti sebagai gajih minimum.
*) Untuk transport :
22500 rupiah di negara barat adalah « sampai tujuan » berapapun jauh nya tujuan anda.
Di Indonesia, 15.000 dikenakan untuk suatu tujuan Busway jakarta.
Dengan catatan service dan infrastruktur transportasi yg jauh lebih potent di dunia barat (bersih, tidak macet, tepat waktu, dan asuransi kecelakaan penumpang). Penduduk jakarta harus mengeluarkan 30% gajih untuk transport per bulan nya. Sedangkan negara barat hanya rata2 mengeluarkan 5% dari gajih.
Bukan itu saja, di negara barat setiap kepala diberikan asuransi kesehatan pemerintah yang membayar 50-100 persen (jadi rata-rata 70%) dari biaya pengobatan, operasi, rawat rumah sakit, kehamilan dan kelahiran anak, perawatan gigi, dll. Tentunya dana tersebut adalah uang pajak masyarakat.
Dengan pendapatan rendah dan harga kebutuhan pokok tinggi di Indonesia, bagaimana rakyat Indonesia harus hidup? Bagaimana ibu rumah tangga tidak kalang kabut? Jangankan untuk menabung, untuk kehidupan setiap hari saja kurang!
Misal pemerintah SBY sekarang mengklaim pendapatan perkapita/thn naik 6% dibanding tahun2 sebelumnya. Itu tidak mencerminkan pendapatan perkapita SETIAP rakyat Indonesia. Melainkan meningkatnya pendapatan konglomerat di Indonesia yang Cuma segelintir jumlahnya.
Seperti diketahui, banyak konglomerat Indonesia melarikan diri saat orde baru berakhir. Namun mereka kembali dengan nama berbeda atau ganti nama perusahaan.
Dari segi pemberantasan korupsi, keberhasilan pemerintah juga tidak bisa dilihat dari berapa banyak koruptor yang disidangkan/tahun. Tapi dari berapa kebocoran uang negara/tahun.
Misalnya dalam satu tahun:
10 koruptor masuk penjara dengan aset total 50 milyar /tahun
kebocoran uang negara 50 milyar /tahun
Dengan pendapatan rendah dan harga kebutuhan pokok tinggi di Indonesia, bagaimana rakyat Indonesia harus hidup? Bagaimana ibu rumah tangga tidak kalang kabut? Jangankan untuk menabung, untuk kehidupan setiap hari saja kurang!
Misal pemerintah SBY sekarang mengklaim pendapatan perkapita/thn naik 6% dibanding tahun2 sebelumnya. Itu tidak mencerminkan pendapatan perkapita SETIAP rakyat Indonesia. Melainkan meningkatnya pendapatan konglomerat di Indonesia yang Cuma segelintir jumlahnya.
Seperti diketahui, banyak konglomerat Indonesia melarikan diri saat orde baru berakhir. Namun mereka kembali dengan nama berbeda atau ganti nama perusahaan.
Dari segi pemberantasan korupsi, keberhasilan pemerintah juga tidak bisa dilihat dari berapa banyak koruptor yang disidangkan/tahun. Tapi dari berapa kebocoran uang negara/tahun.
Misalnya dalam satu tahun:
10 koruptor masuk penjara dengan aset total 50 milyar /tahun
kebocoran uang negara 50 milyar /tahun
Dengan rata-rata vonis penjara koruptor hanya 1 tahun (berkisar antara 1 - 15 tahun, namun sebagian besar dibebaskan dengan vonis tidak bersalah), maka para koruptor sama sekali tidak dipenjara. Karena masa persidangan yang memakan waktu rata-rata 6 bulan sudah dianggap sebagai masa tahanan. Jadi hanya tinggal 6 bulan tahanan dan selama ditahan para koruptor diberikan kebebasan untuk tetap berbisnis.
Kenyataan terakhir dari penggusuran pasar untuk daerah hijau di jakarta. Dua pasar miskin telah tergusur dengan luas hanya sekitar 80.000 meter persegi. Namun pada jangka waktu yang sama, shopping center dan mall modern dibangun lebih dari dua dengan kemungkinan luas 7-10 kali lebih luas dari pasar yang digusur.
Contoh lain adalah dengan persoalan lingkungan. Misal dalam satu tahun:
Reboisasi 1000 pohon ditanam/tahun
Penebangan liar 10.000 pohon/tahun
Tetap saja hutan Indonesia akan hilang dengan kecepatan 10x lipat per tahun walaupun dengan program reboisasi !
Perlu diketahui bahwa reboisasi membutuhkan waktu lebih dari 50 tahun, sedangkan penebangan hutan berumur ratusan tahun hanya menerima vonis 4 tahun penjara. Sangat tidak balance dengan penderitaan banjir akibat hutan gundul yang akan memakan waktu puluhan tahun (tanah longsor, tanggul jebol, gagal panen, penyakit menular, dll) untuk pulih dengan biaya yang tidak sedikit.
Saat ini Indonesia sudah hampir tidak punya hutan di Kalimantan dan Sumatera. Hilangnya hutan untuk perkebunan kelapa sawit diklaim menghasilkan pendapatan negara dari ekspor minyak sawit. Namun bencana banjir dari kebakaran hutan akibat hilangnya hutan menelan biaya jauh lebih banyak. Belum uang negara yang harus digunakan untuk menanggulangi wabah penyakit pasca banjir (demam berdarah, diare,) dan pasca kebakaran (iritasi mata, dan kanker paru-paru) dan korban kematian yang tinggi akibat penyakit pasca banjir dan pasca kebakaran.
Saat ini Indonesia sudah hampir tidak punya hutan di Kalimantan dan Sumatera. Hilangnya hutan untuk perkebunan kelapa sawit diklaim menghasilkan pendapatan negara dari ekspor minyak sawit. Namun bencana banjir dari kebakaran hutan akibat hilangnya hutan menelan biaya jauh lebih banyak. Belum uang negara yang harus digunakan untuk menanggulangi wabah penyakit pasca banjir (demam berdarah, diare,) dan pasca kebakaran (iritasi mata, dan kanker paru-paru) dan korban kematian yang tinggi akibat penyakit pasca banjir dan pasca kebakaran.
Jadi pembangunan tambal-sulam bukanlah suatu keberhasilan dari suatu pemerintah. Karena pebangunan tambal sulam masih mendukung peningkatan angka korupsi, kejahatan, dan musibah alam yang tidak terantisipasi.
Sumber daya alam Indonesia jauh lebih besar dibanding negara-negara barat. Namun mengapa rakyat Indonesia harus selalu lebih miskin dari negara barat? Coba pikir lagi.
Eksploitasi sumber daya alam Indonesia juga selain tidak dinikmati hasilnya oleh rakyat Indonesia, rakyat Indonesia harus memanen wabah dari eksploitasi yang tidak bertanggung jawab. Polusi kebocoran tambang minyak, tambang gas, banjir, kebakaran hanya 4 contoh.
Di pemilu 2009 sudah saatnya memilih calon pemimpin yang tidak meningkatkan pendapatan RATA-RATA perkapita rakyat, tapi meningkatkan pendapatan SETIAP perkapita rakyat, juga mengurangi kebocoran uang negara, kebocoran hutan negara, dan kebocoran tambang negara.
Bila calon pemerintah bersungguh2, maka calon pemerintah semacam itu tidak akan takut diajak dialog terbuka oleh rakyat.
Sumber daya alam Indonesia jauh lebih besar dibanding negara-negara barat. Namun mengapa rakyat Indonesia harus selalu lebih miskin dari negara barat? Coba pikir lagi.
Eksploitasi sumber daya alam Indonesia juga selain tidak dinikmati hasilnya oleh rakyat Indonesia, rakyat Indonesia harus memanen wabah dari eksploitasi yang tidak bertanggung jawab. Polusi kebocoran tambang minyak, tambang gas, banjir, kebakaran hanya 4 contoh.
Di pemilu 2009 sudah saatnya memilih calon pemimpin yang tidak meningkatkan pendapatan RATA-RATA perkapita rakyat, tapi meningkatkan pendapatan SETIAP perkapita rakyat, juga mengurangi kebocoran uang negara, kebocoran hutan negara, dan kebocoran tambang negara.
Bila calon pemerintah bersungguh2, maka calon pemerintah semacam itu tidak akan takut diajak dialog terbuka oleh rakyat.
Dalam pemilu 2009 berhentilah bersikap bodoh memilih calon pemerintah yang bersikap arogan dan berpidato sepanjang pertemuan. Namun pasanglah mata dan telinga untuk melihat partai politik yang lebih bersifat dialog daripada pidato.
No comments:
Post a Comment