Reformasi Polri Mandek, BHD Mesti Dicopot

okezone.com


JAKARTA - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mendesak penggantian Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri (BHD). IMM menilai Bambang gagal melakukan reformasi di tubuh Polri semasa kepemimpinannya.

Sekjen DPP IMM  Ton Abdillah Has dalam keterangan tertulis yang diterima okezone tadi malam, Jumat (8/1/2010) menyebutkan kegagalan BHD membersihkan institusinya salah satunya tergambar dalam penanganan kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.

Ton mensinyalir kejanggalan dalam penanganan perkara yang membuat mantan Ketua KPK Antasari Azhar menjadi terdakwa. Kejanggalan itu terkuak ketika mantan Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Susno Duadji memberi keterangan bagi Antasari di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dua hari yang lalu.
 
"Kesaksian Susno membuka borok konstruksi kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen," ujarnya. Saat bersaksi Susno memaparkan bahwa Wakapolri saat itu Irjen (Pol) Hadiatomoko ditunjuk sebagai ketua tim pengawas penyidikan kasus Antasari. Keterangan Susno bertolak belakang dengan keterangan Hadiatmoko saat dihadirkan di persidangan beberapa waktu lalu. Hadiatmoko pernah membantah tuduhan bila dirinya ikut andil dalam penyidikan Antasari.  

"Seharusnya ini membuka mata para pengambil kebijakan atas buruknya kinerja kepolisian di bawah kapolri Bambang Herdarso Danuri. Presiden dan DPR jangan hanya melihat ini sebagai urusan internal kepolisian semata, melainkan persoalan serius di tubuh aparat penegak hukum itu," tegas Ton.

Kesaksian Susno tersebut, lanjut Ton, merupakan bukti ketidakprofesionalan kepolisian, sehingga agenda reformasi lembaga hukum akan mandek bila posisi Kapolri tidak diganti. "Apapun motif Susno Diaji, kesaksiannya dalam sidang Antasari Azhar kemarin harus menjadi pintu masuk upaya reformasi serius di kepolisian," tandasnya. (frd)
(hri)

Blogged with the Flock Browser

No comments:

Archives