Temuan Gunung Raksasa Bawah Laut Pecahkan Rekor

Temuan Gunung Raksasa Bawah Laut Pecahkan RekorMay 31, '09 5:57 PM
by tree for everyone
Jumat, 29 Mei 2009 | 20:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gunung raksasa yang ditemukan di perairan barat Sumatera mungkin memecahkan rekor sebagai gunung berapi terbesar di Indonesia. Demikian menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

"Gunung Kerinci yang tingginya sekitar 3.800 meter dan Gunung Semeru sekitar 3.600 meter kalah dengan gunung yang baru ditemukan di perairan Bengkulu tersebut. Kalau gunung ini memang benar gunung api, maka gunung ini merupakan gunung api terbesar di Indonesia," kata Kepala PVMBG Badan Geologi, Bandung, Surono di Jakarta, Jumat (29/5).

Lokasi gunung tersebut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, terletak kira-kira 330 km dari Bengkulu. Tingginya diperkirakan 4.600 meter dengan puncaknya ada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut. Diameternya diperkirakan sekitar 50 km.

Ia memprediksi, gunung api yang ditemukan itu sebelumnya pernah beberapa kali meletus sehingga material-material letusannya membuat gunung itu semakin besar seperti sekarang ini. Menurut Surono, para peneliti harus meneliti lebih lanjut untuk mengetahui kepastian gunung merapi itu, seperti tingkat keaktifan magmanya, memiliki lubang pada bagian atasnya sebagai tempat untuk keluar letusan dan lainnya.

Bila gunung itu merupakan gunung berapi, lanjut Surono, akan sangat berbahaya bila meletus. Gunung api yang berada di tengah laut itu bisa menimbulkan gelombang besar di permukaan laut, bahkan tsunami. Oleh sebab itu, perlu ada perhatian serius dari pemerintah untuk mengantisipasi hal itu.

"Para peneliti juga harus melakukan pengawasan dan pemantauan mengenai kondisi gunung tersebut serta membuat peta rawan bencana di sekitar gunung itu sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Surono memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral CGG Veritas dan Institut de Physique Globe Paris yang menemukan gunung api raksasa tersebut.


WAH
Sumber : Antara

Polisi Bongkar Sindikat Jual ABG Rp2 Juta

 
Selasa, 26 Mei 2009 13:54 WIB
 
SURABAYA(Pos Kota)-
Polres Sidoarjo, Jawa Timur berhasil membongkar perdagangan perempuan belia yang dilakukan oleh seorang waria bernama Novi.

Dilihat dari  foto-foto gadis yang dijadikan barang bukti polisi, gadis-gadis panggilan koleksi tersangka Novi cukup berkelas. Wajah mereka cantik-cantik dan tubuhnya juga proporsional. Novi mengaku, sebagian di antaranya, berprofesi sebagai SPG (sales promotion girl).

Sehingga tidak heran kalau lelaki hidung belang mau merogoh koceknya sampai Rp2 juta untuk memboking para perempuan-perempuan belia itu. Cewek-cewek pemuas nafsu yang disediakan Novi juga bisa dipanggil setiap saat.

Untuk mencari mangsa yang akan dijajakan ke pria hidung belang, bagi waria yang memiliki nama asli Vino Aditya itu cukuplah mudah.Karena dia sudah berpengalaman sebagai penyedia cewek panggilan sejak sekitar 4,5 bulan.

"Para gadis itu datang sendiri dan minta dicarikan konsumen," aku dia.

Salah satunya SA, yang masih di bawah umur. Dia datang sendiri ke waria yang juga membuka salon di kawasan Sarirogo, Sidoajo, ini. Kalau transaksinya oke, Novi langsung mengantar ayam-ayamnya (sebutan gadis pemuas nafsu) ke pemesan.

Biasanya lelaki hidung belang itu sudang menunggu di hotel berbintang yang ada di Sidoarjo maupun Surabaya.

Bahkan untuk menjual gadis-gadis tersebut tersangka Novi mengaku tidak hanya melayani pemesan di Sidoarjo saja. Pemesan di beberapa kota lain, seperti di Surabaya dan Malang juga dia layani.

Kasatreskrim Polres Sidoarjo, AKP Viktor Makboun, mengatakan tersangka dijerat dengan pasal 2, pasal 12, dan pasal 17 UU No. 21 Tahun 2007 tentang perdagangan orang. Selain itu juga pasal 83 UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman 3 tahun sampai 15 tahun penjara.

--------------------------------

Notes :

Waspadalah yang punya anak gadis! Bisa pesan buat jarak jauh lagi --- :(

Website Deddy Corbuzier (Tukang Mentalis) kena Deface!!!

Nama blog yang ngomongin tentang portal Dedy Mentalis yang kena deface.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
pic-dedy-corbuzier1-320x200.jpg



Anda mungkin sering nonton acara TV "The Master" (baca :De Master) dan saya termasuk penonton setia acara The Master, bagi para penonton pasti mengenal salah satu jurinya Master  Mentalist Deddy Corbuzier yang terkenal memberikan komen yang sangat pedas untuk para kontestannya, Barusan saya baca berita di DetikInet bahwa "Situs Deddy Corbuzier 'Disulap' Dedemit Maya" , ternyata sang Master yang biasa unjuk kepiawaian sulap tumbang juga, Adapun pesan yang ditinggalkan si pelaku deface yang menyebut dirinya aRiee Indonesia hacker Community (Yogyacarderlink @ Dal.net) tersebut di halaman situs sang mentalist.
"bila Anda Seorang Mentalist Kami Seorang Defacer" demikian isi pesan pendek yang ditulis si pelaku deface.
Sampai saat saya nulis disini, website Deddy Corbuzier masih belum diperbaiki, mungkin pengelola webnya belum tahu kali yach, situsnya di deface, bahkan sang master pun tak bisa mendeteksi dan mempengaruhi pikiran sang defacers, seperti yang selalu dilakukannya di acara TV :D

mentalishacked.jpg

Hackernya apa nggak takut disantet sama si Deddy apa?
Bandel nian..... :)

Patung (Seni) dari Mayat? Opo tumon cah ...

Jerman. Ini adalah hasil2 dari Plastinator Gunther von Hagens dengan judul "Körperwelten" >>>Dunia dunia tubuh>>>.dan baru kembali lagi ke Jerman setelah 5 tahun berkeliling Dunia>>>Pameran>>> Mayat yang dijadikan Plastik.....sumber berita ini dari Stern, majalah Jerman>>>http://www.stern.de/panorama/:K%F6rperwelten-Die-Plastik-Leichen/651046.html?cp=1>>>>didalam Link Stern ada pameran2 dari Herr von HAGENS...


Mengungkap Janji CAPRES & CAWAPRES Pilpres 2009

Ada tulisan yang cukup "MENYENGAT" (bagi saya) dari seorang Multiplier ber ID NYAMUK tentang para Capres dan Cawapres Pilpres 2009. Sebuah pertanyaan wajar saja sebenarnya dari sang reporter "NYAMUK" tersebut, namun rasanya cukup membuat merah muka dan telinga yang dituju. Semoga saja tulisan tersebut tidak membuat para pendukung Capres- cawapres berbuat "TAK SENONOH" terhadap reporternya

Mangga, mari para sodara sekalian menyimaknya. Bila ada yang benar tolong dianggukin bila ada yang kurang pas mohon dimaklumi, namanya juga reporter bisa saja sedikit salah kutip atau tulis.

Salam buat semua, semoga pilihan kita cermat, cepat namun akurat

-------------------------------------------------------------------

Source : http://t471m.multiply.com/journal/item/111

 

Dear All,

 

Beberapa waktu yang lalu, para Capres dan Cawapres terdaftar di KPU berlomba-lomba mengatakan akan mengusung Ekonomi yang pro Rakyat.

 

Untuk SBY, yang incumbent,

Selama ini, kemana saja pak? Kok sudah tahun kelima baru berpikiran mengusung Ekonomi pro Rakyat? Berarti sama saja bapak ngakuin bahwa selama ini bapak gak pakai Ekonomi pro Rakyat dong? Atau selama ini bapak pro terhadap Ekonomi Pasar Bebas? Bapak juga menjual BUMN seperti PGN dan Bank BNI. Sama saja dengan Megawati pak!!!

 

Ingat gak pak, belum setahun bapak memimpin Negara ini, bapak sudah melepas Blok Cepu ke Exxon Mobile!!! Inikah yang bapak bilang dengan Ekonomi Pro Rakyat??

 

Bapak juga tidak berhasil dalam meyelamatkan BUMN dari keterpurukannya seperti BUMN GARAM, perusahaan pupuk AAF , Kertas kraf aceh ,PT Iglas , PT Merpati Airlines yang mengakibatkan PHK besar besaran terhadap karyawan BUMN ,padahal beban hidup yang dirasakan rakyat pada saat ini sangatlah berat apalagi dengan adanya kenaikan BBM yang dilakukan oleh pemerintahan bapak sampai tiga kali!!!

 

Berarti omongan bapak gak bisa dipegang!!

 

Kasihan rakyat kecil pak…janganlah dibohongi 5 tahun lagi. Keburu putus asa dan kerusuhan lagi nantinya kalau terus dikecewakan oleh bapak.

 

 

Untuk Megawati, yang mantan Presiden,

Bu, dijaman ibu memerintah, sudah banyak JANJI PALSU terhadap rakyat. Dulu kau bilang Pro Rakyat atau Partainya Wong Cilik.

 

Apakah menjual Aset Negara seperti Pelabuhan Jakarta Internasional Container, Telkomsel, Indosat, Bank BII,  PT.Aneka Tambang, PT Timah dsb…waktu Ibu memerintah dahulu, itu ibu sebut Ekonomi Pro Rakyat? Itu Ekonomi Pasar Bebas ibuuuu….Dimananya yang menguntungkan buat rakyat kecil??

 

Terus sekarang Ibu mau bohongi kami apalagi? Sekarang baru mau pakai Ekonomi Pro Rakyat?

 

Pakai alasan SEMBAKO MURAH??? Dulu kok dijaman ibu memerintah, ibu gak becus ngurusi sembako yang gak murah-murah juga?

 

Ingat kasus 27 Juli dahulu yang sudah menyengsarakan wong cilik dari partai ibu sendiri, PDIP? Nah, waktu itu ibu bilang pada wong cilik korban 27 Juli, sebagai berikut…..

Pernyataan Megawati di kantor PDI-P saat menerima korban 27 Juli pada
Oktober 2000, yang seolah tidak peduli dengan korban.
"Tolong sampaikan kepada teman-temanmu, saya tak pernah
menyuruh kamu mendukung saya. Saya tidak pernah memaksa

kalian mempertahankan kantor DPP PDI,"

 

Maaf yaa bu Mega, kata-kata ibu itu terus "merobek hati" wong cilik yang sudah setia membela ibu. Saya kira ibu juga tidak bisa dipegang omongannya. Partainya WONG CILIK yang masa bodoh sama RAKYAT CILIK. Maka ganti saja menjadi Partainya WONG LICIK!!!!!

 

 

 

Untuk Prabowo, Cawapres Megawati.

Siap Pak, sebelum bapak menjadi RI 2, ijinkan saya menanyakan, kemana kawan-kawan prodem yang tim Mawar culik, yang sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya?

 

Jangan omong terlalu gede pak. Bapak itu jadi mentri saja belum pernah, kok bisa sesombong itu, bakal berhasil meningkatkan angka Perekonomian Indonesia menjadi 2 digit di tahun ke empat pemerintahan bapak??

 

Pak, atas dasar apa bapak bilang bahwa para petani, nelayan, buruh, pedagang asongan, dan rakyat miskin lainnya akan sejahtera bersama pemerintahan bapak?"

 

Salah satu contoh, Apabila bapak mensejahterakan PETANI, maka cara paling EFEKTIF adalah, membuat harga jual gabah menjadi layak. Atau harga beras menjadi NAIK supaya PETANI SEJAHTERA. Kan lucu, Ibu Mega bilang mau bikin SEMBAKO MURAH, eeehh, wakilnya bikin beras harganya naik.  Tok..tok..wowww???

 

Bapak juga merencanakan mensejahterakan BURUH dan PEKERJA KASAR. Satu-satunya cara adalah dengan menaikan UMR (Upah Minimum Regional) dari para Buruh dan Pekerja tersebut. Kalau upah Buruh naik, maka akan dibebankan kepada harga barang yang akan diproduksi. Kalau harga barang-barang naik, apa bisa terbeli?? Kalau begitu bapak sama saja membela sekelompok BURUH demi menyengsarakan RAKYAT  lainnya yang lebih banyak jumlahnya?

 

Pak, maaf. Konsep bapak masih rancu. Baru dibahas dua kasus saja, sudah banyak hal yang mustahil. Bapak mau bohongin rakyat kecil dengan janji yang tidak mungkin direalisasi??

 

 

 

Untuk JK-Win, Capres dan Cawapres,

Pak berdua, satu-satunya dosa anda adalah, pernah menjadi bagian dari ORBATO (Orde Barunya Soeharto).

 

Maka saya pikir hanya bapak berdua yang masih lebih realistis dan belum terbukti melakukan kesalahan dalam memimpin Negara. Karena anda kan belum pernah menjadi RI 1.

 

Mungkin bisa dijadikan alasan sekarang ini, pak JK hanya RI 2. Tapi pak JK tidak boleh memungkiri, bahwa ada andil kesalahan kolektif yang dilakukan bersama-sama dengan SBY. Jantan lah pak, seperti "Kambing Jantan"nya Raditya.

 

Dan ingat pak, apabila memainkan isyu kedaerahan atau kesukuan, sebagai "WARTA KAMPANYE" , maaf pak, kurang pintar dan kurang bijak. Rakyat memilih Presiden , tidak dilihat dari Jawa dan Non Jawa. Tapi siapapun yang mampu menjadikan Indonesia Sejahtera.  Pak Habibie dari Non Jawa juga bukan Presiden bagus. Waktu itu dia sudah melepas Timtim dari Indonesia.

 

Pak JK, berlaku jantan itu artinya bukan hanya berani membela yang lemah, tapi juga berani mengakui kesalahannya. Bapak merasa ikut andil tidak dalam berantakannya Ekonomi Mikro Indonesia di masa pemerintahan SBY?

 

Pak JK, kalau nanti bapak gagal, dan bapak Wiranto melakukan hal yang serupa dengan apa yang bapak lakukan terhadap pak SBY sekarang, barulah bapak berasa hukum karma telah berlaku.

 

 

Itu saja pesan dariku…semoga para MPier mengerti isi dibalik kata-kataku di atas.

 

Thanx

 

Repoter Nyamuk, mengungkap tabir kebohongan Capres dan Cawapres untuk Multiply.

-------------------------------------------------

Notes : Gimana sodara-sodara, cukup nylekit bukan.?!


Mengungkap Janji CAPRES & CAWAPRES Pilpres 2009

Ada tulisan yang cukup "MENYENGAT" (bagi saya) dari seorang Multiplier ber ID NYAMUK tentang para Capres dan Cawapres Pilpres 2009. Sebuah pertanyaan wajar saja sebenarnya dari sang reporter "NYAMUK" tersebut, namun rasanya cukup membuat merah muka dan telinga yang dituju. Semoga saja tulisan tersebut tidak membuat para pendukung Capres- cawapres berbuat "TAK SENONOH" terhadap reporternya

Mangga, mari para sodara sekalian menyimaknya. Bila ada yang benar tolong dianggukin bila ada yang kurang pas mohon dimaklumi, namanya juga reporter bisa saja sedikit salah kutip atau tulis.

Salam buat semua, semoga pilihan kita cermat, cepat namun akurat

-------------------------------------------------------------------

Source : http://t471m.multiply.com/journal/item/111

 

Dear All,

 

Beberapa waktu yang lalu, para Capres dan Cawapres terdaftar di KPU berlomba-lomba mengatakan akan mengusung Ekonomi yang pro Rakyat.

 

Untuk SBY, yang incumbent,

Selama ini, kemana saja pak? Kok sudah tahun kelima baru berpikiran mengusung Ekonomi pro Rakyat? Berarti sama saja bapak ngakuin bahwa selama ini bapak gak pakai Ekonomi pro Rakyat dong? Atau selama ini bapak pro terhadap Ekonomi Pasar Bebas? Bapak juga menjual BUMN seperti PGN dan Bank BNI. Sama saja dengan Megawati pak!!!

 

Ingat gak pak, belum setahun bapak memimpin Negara ini, bapak sudah melepas Blok Cepu ke Exxon Mobile!!! Inikah yang bapak bilang dengan Ekonomi Pro Rakyat??

 

Bapak juga tidak berhasil dalam meyelamatkan BUMN dari keterpurukannya seperti BUMN GARAM, perusahaan pupuk AAF , Kertas kraf aceh ,PT Iglas , PT Merpati Airlines yang mengakibatkan PHK besar besaran terhadap karyawan BUMN ,padahal beban hidup yang dirasakan rakyat pada saat ini sangatlah berat apalagi dengan adanya kenaikan BBM yang dilakukan oleh pemerintahan bapak sampai tiga kali!!!

 

Berarti omongan bapak gak bisa dipegang!!

 

Kasihan rakyat kecil pak…janganlah dibohongi 5 tahun lagi. Keburu putus asa dan kerusuhan lagi nantinya kalau terus dikecewakan oleh bapak.

 

 

Untuk Megawati, yang mantan Presiden,

Bu, dijaman ibu memerintah, sudah banyak JANJI PALSU terhadap rakyat. Dulu kau bilang Pro Rakyat atau Partainya Wong Cilik.

 

Apakah menjual Aset Negara seperti Pelabuhan Jakarta Internasional Container, Telkomsel, Indosat, Bank BII,  PT.Aneka Tambang, PT Timah dsb…waktu Ibu memerintah dahulu, itu ibu sebut Ekonomi Pro Rakyat? Itu Ekonomi Pasar Bebas ibuuuu….Dimananya yang menguntungkan buat rakyat kecil??

 

Terus sekarang Ibu mau bohongi kami apalagi? Sekarang baru mau pakai Ekonomi Pro Rakyat?

 

Pakai alasan SEMBAKO MURAH??? Dulu kok dijaman ibu memerintah, ibu gak becus ngurusi sembako yang gak murah-murah juga?

 

Ingat kasus 27 Juli dahulu yang sudah menyengsarakan wong cilik dari partai ibu sendiri, PDIP? Nah, waktu itu ibu bilang pada wong cilik korban 27 Juli, sebagai berikut…..

Pernyataan Megawati di kantor PDI-P saat menerima korban 27 Juli pada
Oktober 2000, yang seolah tidak peduli dengan korban.
"Tolong sampaikan kepada teman-temanmu, saya tak pernah
menyuruh kamu mendukung saya. Saya tidak pernah memaksa

kalian mempertahankan kantor DPP PDI,"

 

Maaf yaa bu Mega, kata-kata ibu itu terus "merobek hati" wong cilik yang sudah setia membela ibu. Saya kira ibu juga tidak bisa dipegang omongannya. Partainya WONG CILIK yang masa bodoh sama RAKYAT CILIK. Maka ganti saja menjadi Partainya WONG LICIK!!!!!

 

 

 

Untuk Prabowo, Cawapres Megawati.

Siap Pak, sebelum bapak menjadi RI 2, ijinkan saya menanyakan, kemana kawan-kawan prodem yang tim Mawar culik, yang sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya?

 

Jangan omong terlalu gede pak. Bapak itu jadi mentri saja belum pernah, kok bisa sesombong itu, bakal berhasil meningkatkan angka Perekonomian Indonesia menjadi 2 digit di tahun ke empat pemerintahan bapak??

 

Pak, atas dasar apa bapak bilang bahwa para petani, nelayan, buruh, pedagang asongan, dan rakyat miskin lainnya akan sejahtera bersama pemerintahan bapak?"

 

Salah satu contoh, Apabila bapak mensejahterakan PETANI, maka cara paling EFEKTIF adalah, membuat harga jual gabah menjadi layak. Atau harga beras menjadi NAIK supaya PETANI SEJAHTERA. Kan lucu, Ibu Mega bilang mau bikin SEMBAKO MURAH, eeehh, wakilnya bikin beras harganya naik.  Tok..tok..wowww???

 

Bapak juga merencanakan mensejahterakan BURUH dan PEKERJA KASAR. Satu-satunya cara adalah dengan menaikan UMR (Upah Minimum Regional) dari para Buruh dan Pekerja tersebut. Kalau upah Buruh naik, maka akan dibebankan kepada harga barang yang akan diproduksi. Kalau harga barang-barang naik, apa bisa terbeli?? Kalau begitu bapak sama saja membela sekelompok BURUH demi menyengsarakan RAKYAT  lainnya yang lebih banyak jumlahnya?

 

Pak, maaf. Konsep bapak masih rancu. Baru dibahas dua kasus saja, sudah banyak hal yang mustahil. Bapak mau bohongin rakyat kecil dengan janji yang tidak mungkin direalisasi??

 

 

 

Untuk JK-Win, Capres dan Cawapres,

Pak berdua, satu-satunya dosa anda adalah, pernah menjadi bagian dari ORBATO (Orde Barunya Soeharto).

 

Maka saya pikir hanya bapak berdua yang masih lebih realistis dan belum terbukti melakukan kesalahan dalam memimpin Negara. Karena anda kan belum pernah menjadi RI 1.

 

Mungkin bisa dijadikan alasan sekarang ini, pak JK hanya RI 2. Tapi pak JK tidak boleh memungkiri, bahwa ada andil kesalahan kolektif yang dilakukan bersama-sama dengan SBY. Jantan lah pak, seperti "Kambing Jantan"nya Raditya.

 

Dan ingat pak, apabila memainkan isyu kedaerahan atau kesukuan, sebagai "WARTA KAMPANYE" , maaf pak, kurang pintar dan kurang bijak. Rakyat memilih Presiden , tidak dilihat dari Jawa dan Non Jawa. Tapi siapapun yang mampu menjadikan Indonesia Sejahtera.  Pak Habibie dari Non Jawa juga bukan Presiden bagus. Waktu itu dia sudah melepas Timtim dari Indonesia.

 

Pak JK, berlaku jantan itu artinya bukan hanya berani membela yang lemah, tapi juga berani mengakui kesalahannya. Bapak merasa ikut andil tidak dalam berantakannya Ekonomi Mikro Indonesia di masa pemerintahan SBY?

 

Pak JK, kalau nanti bapak gagal, dan bapak Wiranto melakukan hal yang serupa dengan apa yang bapak lakukan terhadap pak SBY sekarang, barulah bapak berasa hukum karma telah berlaku.

 

 

Itu saja pesan dariku…semoga para MPier mengerti isi dibalik kata-kataku di atas.

 

Thanx

 

Repoter Nyamuk, mengungkap tabir kebohongan Capres dan Cawapres untuk Multiply.

-------------------------------------------------

Notes : Gimana sodara-sodara, cukup nylekit bukan.?!

Test Intelegensia (katanya), temukan 13 Wajah

To test your intelligence:

If can find 0 – 5 faces – idiot
If can find 6 – 7 faces – stupid
If can find 8 – 9 faces – normal
If can find 10 – 11 – very normal 
If can find 12 – 13 faces – genius

image001.jpg

Hati-Hati Bikin Surat Pembaca (baik ke cetak maupun millis) ini faktanya!!! :((

Dapat info dari Milis Mediacare - Yahoogroups tentang kasus surat pembaca yang (bisa) menyeret penulisnya ke Bui.

:(

----------------------------------------------------------------------------------------------

RS Omni Dapatkan Pasien dari Hasil Lab Fiktif
Prita Mulyasari - suaraPembaca

Jakarta - Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan.

Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandard International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus.

Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr Indah (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.

dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.

Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien.

Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal.

Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul.

Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja.

Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk memberikan obat berupa suntikan lagi. Saya tanyakan ke dokter tersebut saya sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara. Saya dipasangkan kembali infus sebelah kanan dan kembali diberikan suntikan yang sakit sekali.

Malamnya saya diberikan suntikan 2 ampul sekaligus dan saya terserang sesak napas selama 15 menit dan diberikan oxygen. Dokter jaga datang namun hanya berkata menunggu dr H saja.

Jadi malam itu saya masih dalam kondisi infus. Padahal tangan kanan saya pun mengalami pembengkakan seperti tangan kiri saya. Saya minta dengan paksa untuk diberhentikan infusnya dan menolak dilakukan suntikan dan obat-obatan.

Esoknya saya dan keluarga menuntut dr H untuk ketemu dengan kami. Namun, janji selalu diulur-ulur dan baru datang malam hari. Suami dan kakak-kakak saya menuntut penjelasan dr H mengenai sakit saya, suntikan, hasil lab awal yang 27.000 menjadi revisi 181.000 dan serangan sesak napas yang dalam riwayat hidup saya belum pernah terjadi.  Kondisi saya makin parah dengan membengkaknya leher kiri dan mata kiri.

dr H tidak memberikan penjelasan dengan memuaskan. Dokter tersebut malah mulai memberikan instruksi ke suster untuk diberikan obat-obatan kembali dan menyuruh tidak digunakan infus kembali. Kami berdebat mengenai kondisi saya dan meminta dr H bertanggung jawab mengenai ini dari hasil lab yang pertama yang seharusnya saya bisa rawat jalan saja. dr H menyalahkan bagian lab dan tidak bisa memberikan keterangan yang memuaskan.

Keesokannya kondisi saya makin parah dengan leher kanan saya juga mulai membengkak dan panas kembali menjadi 39 derajat. Namun, saya tetap tidak mau dirawat di RS ini lagi dan mau pindah ke RS lain. Tapi, saya membutuhkan data medis yang lengkap dan lagi-lagi saya dipermainkan dengan diberikan data medis yang fiktif.

Dalam catatan medis diberikan keterangan bahwa bab (buang air besar) saya lancar padahal itu kesulitan saya semenjak dirawat di RS ini tapi tidak ada follow up-nya sama sekali. Lalu hasil lab yang diberikan adalah hasil thrombosit saya yang 181.000 bukan 27.000.

Saya ngotot untuk diberikan data medis hasil lab 27.000 namun sangat dikagetkan bahwa hasil lab 27.000 tersebut tidak dicetak dan yang tercetak adalah 181.000. Kepala lab saat itu adalah dr M dan setelah saya komplain dan marah-marah dokter tersebut mengatakan bahwa catatan hasil lab 27.000 tersebut ada di Manajemen Omni. Maka saya desak untuk bertemu langsung dengan Manajemen yang memegang hasil lab tersebut.

Saya mengajukan komplain tertulis ke Manajemen Omni dan diterima oleh Og(Customer Service Coordinator) dan saya minta tanda terima. Dalam tanda terima tersebut hanya ditulis saran bukan komplain. Saya benar-benar dipermainkan oleh Manajemen Omni dengan staff Og yang tidak ada service-nya sama sekali ke customer melainkan seperti mencemooh tindakan saya meminta tanda terima pengajuan komplain tertulis.

Dalam kondisi sakit saya dan suami saya ketemu dengan Manajemen. Atas nama Og (Customer Service Coordinator) dan dr G (Customer Service Manager) dan diminta memberikan keterangan kembali mengenai kejadian yang terjadi dengan saya.

Saya benar-benar habis kesabaran dan saya hanya meminta surat pernyataan dari lab RS ini mengenai hasil lab awal saya adalah 27.000 bukan 181.000. Makanya saya diwajibkan masuk ke RS ini padahal dengan kondisi thrombosit 181.000 saya masih bisa rawat jalan.

Tanggapan dr G yang katanya adalah penanggung jawab masalah komplain saya ini tidak profesional sama sekali. Tidak menanggapi komplain dengan baik. Dia mengelak bahwa lab telah memberikan hasil lab 27.000 sesuai dr M informasikan ke saya. Saya minta duduk bareng antara lab, Manajemen, dan dr H. Namun, tidak bisa dilakukan dengan alasan akan dirundingkan ke atas (Manajemen) dan berjanji akan memberikan surat tersebut jam 4 sore.

Setelah itu saya ke RS lain dan masuk ke perawatan dalam kondisi saya dimasukkan dalam ruangan isolasi karena virus saya ini menular. Menurut analisa ini adalah sakitnya anak-anak yaitu sakit gondongan namun sudah parah karena sudah membengkak.
Kalau kena orang dewasa laki-laki bisa terjadi impoten dan perempuan ke pankreas dan kista.

Saya lemas mendengarnya dan benar-benar marah dengan RS Omni yang telah membohongi saya dengan analisa sakit demam berdarah dan sudah diberikan suntikan macam-macam dengan dosis tinggi sehingga mengalami sesak napas.  Saya tanyakan mengenai suntikan tersebut ke RS yang baru ini dan memang saya tidak kuat dengan suntikan dosis tinggi sehingga terjadi sesak napas.

Suami saya datang kembali ke RS Omni menagih surat hasil lab 27.000 tersebut namun malah dihadapkan ke perundingan yang tidak jelas dan meminta diberikan waktu besok pagi datang langsung ke rumah saya. Keesokan paginya saya tunggu kabar orang rumah sampai jam 12 siang belum ada orang yang datang dari Omni memberikan surat tersebut.

Saya telepon dr G sebagai penanggung jawab kompain dan diberikan keterangan bahwa kurirnya baru mau jalan ke rumah saya. Namun, sampai jam 4 sore saya tunggu dan ternyata belum ada juga yang datang ke rumah saya. Kembali saya telepon dr G dan dia mengatakan bahwa sudah dikirim dan ada tanda terima atas nama Rukiah.

Ini benar-benar kebohongan RS yang keterlaluan sekali. Di rumah saya tidak ada nama Rukiah. Saya minta disebutkan alamat jelas saya dan mencari datanya sulit sekali dan membutuhkan waktu yang lama. LOgkanya dalam tanda terima tentunya ada alamat jelas surat tertujunya ke mana kan? Makanya saya sebut Manajemen Omni pembohon besar semua. Hati-hati dengan permainan mereka yang mempermainkan nyawa orang.

Terutama dr G dan Og, tidak ada sopan santun dan etika mengenai pelayanan customer, tidak sesuai dengan standard international yang RS ini cantum.

Saya bilang ke dr G, akan datang ke Omni untuk mengambil surat tersebut dan ketika suami saya datang ke Omni hanya dititipkan ke resepsionis saja dan pas dibaca isi suratnya sungguh membuat sakit hati kami.

Pihak manajemen hanya menyebutkan mohon maaf atas ketidaknyamanan kami dan tidak disebutkan mengenai kesalahan lab awal yang menyebutkan 27.000 dan dilakukan revisi 181.000 dan diberikan suntikan yang mengakibatkan kondisi kesehatan makin memburuk dari sebelum masuk ke RS Omni.

Kenapa saya dan suami saya ngotot dengan surat tersebut? Karena saya ingin tahu bahwa sebenarnya hasil lab 27.000 itu benar ada atau fiktif saja supaya RS Omni mendapatkan pasien rawat inap.

Dan setelah beberapa kali kami ditipu dengan janji maka sebenarnya adalah hasil lab saya 27.000 adalah fiktif dan yang sebenarnya saya tidak perlu rawat inap dan tidak perlu ada suntikan dan sesak napas dan kesehatan saya tidak makin parah karena bisa langsung tertangani dengan baik.

Saya dirugikan secara kesehatan. Mungkin dikarenakan biaya RS ini dengan asuransi makanya RS ini seenaknya mengambil limit asuransi saya semaksimal mungkin. Tapi, RS ini tidak memperdulikan efek dari keserakahan ini.

Sdr Og menyarankan saya bertemu dengan direktur operasional RS Omni (dr B). Namun, saya dan suami saya sudah terlalu lelah mengikuti permainan kebohongan mereka dengan kondisi saya masih sakit dan dirawat di RS lain.

Syukur Alhamdulilah saya mulai membaik namun ada kondisi mata saya yang selaput atasnya robek dan terkena virus sehingga penglihatan saya tidak jelas dan apabila terkena sinar saya tidak tahan dan ini membutuhkan waktu yang cukup untuk menyembuhkan.

Setiap kehidupan manusia pasti ada jalan hidup dan nasibnya masing-masing. Benar. Tapi, apabila nyawa manusia dipermainkan oleh sebuah RS yang dipercaya untuk menyembuhkan malah mempermainkan sungguh mengecewakan.

Semoga Allah memberikan hati nurani ke Manajemen dan dokter RS Omni supaya diingatkan kembali bahwa mereka juga punya keluarga, anak, orang tua yang tentunya suatu saat juga sakit dan membutuhkan medis. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti yang saya alami di RS Omni ini.

Saya sangat mengharapkan mudah-mudahan salah satu pembaca adalah karyawan atau dokter atau Manajemen RS Omni. Tolong sampaikan ke dr G, dr H, dr M, dan Og bahwa jangan sampai pekerjaan mulia kalian sia-sia hanya demi perusahaan Anda. Saya informasikan juga dr H praktek di RSCM juga. Saya tidak mengatakan RSCM buruk tapi lebih hati-hati dengan perawatan medis dari dokter ini.

Salam,
Prita Mulyasari
Alam Sutera
prita.mulyasari@yahoo.com
081513100600

(msh/msh)

 

http://suarapembaca.detik.com/read/2008/08/30/111736/997265/283/rs-omni-dapatkan-pasien-dari-hasil-lab-fiktif

 

TEMPO

Pencemaran Nama Baik
Menggugat Surat Elektronik

Rumah Sakit Omni Internasional menggugat Prita Mulyasari atas tuduhan pencemaran nama baik lewat milis. Nasib yang sama menimpa Iwan Piliang, yang menulis tentang Alvin Lie.

IKLAN setengah halaman itu benar-benar mencolok mata. Berjudul "Pengumuman dan Bantahan", advertensi itu, September lalu, muncul di harian Kompas. Pengordernya, Rumah Sakit Omni Internasional, salah satu rumah sakit swasta di Tangerang, Banten. Intinya, bantahan Omni terhadap surat elektronik alias email Prita Mulyasari berjudul "Penipuan Omni Internasional Hospital Alam Sutera Tangerang", yang dikirim sebuah mailing list (milis).

Surat elektronik itu membuat Omni berang. Menurut pengacara Omni Internasional, Heribertus, isi surat Prita telah mencemarkan nama baik rumah sakit tersebut beserta sejumlah dokter mereka: Hengky Gosal dan Grace Hilza Yarlen Nela. "Padahal, tidak ada penyimpangan etika kedokteran dan prosedur penanganan pasien," ujar Heribertus.

Omni memang tidak main-main menanggapi surat elektronik Prita. Selain melaporkan Prita ke polisi, Omni juga menggugat perempuan tersebut secara perdata. "Sudah kami daftarkan ke Pengadilan Negeri Tangerang," kata Heribertus.

Kasus ini bermula dari surat elektronik Prita yang berisi pengalamannya saat dirawat di unit gawat darurat Omni Internasional pada 7 Agustus 2008. Saat itu ia menderita sakit kepala dan mual-mual. Di bagian gawat darurat ia ditangani dokter jaga, Indah.

Dari pemeriksaan laboratorium, dinyatakan trombosit darah warga Villa Melati Mas Tangerang ini 27.000, jauh di bawah normal yang seharusnya sekitar 200.000. Prita diminta menjalani rawat inap dan memilih dokter spesialis. Sesuai dengan saran Indah, ia memilih dokter Hengky. Diagnosis dokter menyatakan ia terkena demam berdarah.

Menurut Prita, ia lalu mendapat suntikan dan infus yang diberikan tanpa penjelasan dan izin keluarganya. Belakangan, ia kaget pada saat Hengky memberitahukan revisi hasil laboratorium tentang jumlah trombosit darahnya. Yang awalnya 27.000 kini menjadi 181.000. Dokter juga menyatakan ia terkena virus udara.

Lantaran tak puas dengan perawatan di rumah sakit itu, Prita memutuskan pindah rumah sakit. Nah, di sini muncul persoalan baru. Tatkala ia meminta catatan medis lengkap, termasuk semua hasil tes darahnya, pihak rumah sakit menyatakan tidak bisa mencetak data tersebut.

Prita lantas menghadap Manajer Pelayanan RS Omni, Grace. Hasilnya sama saja. Inilah yang lantas membuat ia, pada 15 Agustus 2008, menulis surat elektronik ke sejumlah rekannya. "Saya sangat mengharapkan mudah-mudahan salah satu pembaca adalah karyawan atau dokter atau manajemen RS Omni. Tolong sampaikan ke dr Grace, dr Hengky, dr Mimi, dan Ogi bahwa jangan sampai pekerjaan mulia kalian sia-sia hanya demi perusahaan Anda," tulis Prita dalam suratnya.

Surat Prita ini rupanya sampai juga ke manajemen Omni Internasional. Omni mengambil langkah cepat. Selain memasang iklan, ya itu tadi, "memberi pelajaran" untuk Prita, melaporkan pe-rempuan tersebut ke polisi.

Prita sendiri sampai kini belum diperiksa polisi. Dihubungi Tempo, ia menolak diwawancarai. "Maaf, saya sedang berlebaran," ujarnya. Menurut Heribertus, polisi sudah mengirim surat panggilan pemeriksaan Prita pada akhir September lalu. "Tapi ia batal hadir."

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Sudaryatmo, menyesalkan sikap Omni yang membawa kasus ini ke ranah hukum. Menurut Sudaryatmo, surat elektronik yang disebarluaskan Prita adalah dalam konteks meminta klarifikasi. "Ekspresi dari ketidakpuasan pelayanan untuk diselesaikan," katanya. Yang penting, ujarnya, isinya tidak menghakimi.

Surat elektronik berbuntut perkara juga menimpa Narliswandi Piliang, wartawan yang kerap menulis di situs Presstalk.com. Gara-gara suratnya yang ia kirim ke milis Forum Pembaca Kompas, Iwan, demikian pria ini biasa disapa, pertengahan Juli lalu dilaporkan anggota DPR Alvin Lie ke Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Alvin mengaku dirugikan dengan email bertajuk "Hoyak Tabuik Adaro dan Soekanto", yang dimasukkan Iwan ke Forum Pembaca pada 20 Juni lalu. Dalam surat itu, antara lain tertulis: PAN meminta uang Rp 2 triliun kepada Adaro agar di DPR tidak dilakukan hak angket menghambat IPO Adaro. Bahkan Alvin Lie, anggota DPR dari PAN, datang ke kantor Adaro menemui Teddy P. Rahmat. "Menurut sumber saya itu, Alvin pun meminta uang mulai dari Rp 6 triliun, terakhir Rp 1 miliar untuk dirinya," tulis Iwan.

Alvin menganggap tulisan Iwan itu merusak kredibilitasnya. "Seratus persen fitnah," ujarnya. Karena itu, katanya, kendati Iwan sempat mengontaknya, ia tetap melaporkan wartawan itu ke polisi. Teguh Samudera, pengacara Alvin, menjerat Iwan dengan pasal pencemaran dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana serta Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, undang-undang yang baru disahkan pada Maret silam.

Pada Akhir Agustus lalu, Iwan sudah diperiksa tim penyidik Unit Cyber Crime Polda Metro Jaya. Hanya, sampai saat ini, status Iwan masih saksi, belum tersangka. Selain Iwan, moderator milis Forum Pembaca Kompas, Agus Hamonangan, juga sudah diperiksa. "Saya dimintai keterangan seputar cara kerja dan tanggung jawab moderator mengatur milis," kata Agus.

Iwan menyesalkan Alvin yang membawa kasus ini ke polisi. "Harusnya dia memahami prosedur kerja jurnalistik itu," ujarnya. Menurut Iwan, ia mendapat informasi tentang Alvin seperti yang ditulisnya di milis tersebut dari Apa Kabar.Com. Ia kemudian mewawancarai sejumlah sumber lain, termasuk meminta konfirmasi Ketua Partai Amanat Nasional, Soetrisno Bachir.

Artikelnya itu, 18 Juni silam, ia masukkan ke Presstalk. Dua hari kemudian baru ia kirim ke milis Forum Pembaca Kompas. Lantaran menganggap Undang-Undang Informasi membahayakan orang-orang seperti dirinya, pekan ini Iwan akan mengajukan judicial review undang-undang tersebut ke Mahkamah Konstitusi.

Anggota Dewan Pers, Abdullah Alamudi, juga tak setuju dengan cara yang dipakai Alvin untuk menyelesaikan kasus yang dianggap mencemarkan nama baiknya. Menurut Abdullah, Forum Pembaca Kompas dan Presstalk, menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, masuk kategori pers. Seharusnya, Alvin bisa mengadukan kasusnya ini ke Dewan Pers.

Dalam kasus Iwan, kata Alamudi, penggunaan pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Elektronik untuk menjerat wartawan itu juga tidak tepat. Pada akhir April lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Muhammad Nuh, telah menjamin pasal 27, yang bisa menyeret siapa pun ke penjara karena melakukan penghinaan lewat sarana elektronik, tidak mencakup pers. "Menurut Menteri, nanti dalam peraturan pemerintah itu tidak menyangkut pers," katanya. Apalagi, kata Alamudi, Undang-Undang Pers menyatakan, pers wajib melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.

Martha W. Silaban

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/10/13/HK/mbm.20081013.HK128451.id.html


Source :
tarsihekaputra
Director TM Network and i-PR
Public Relations Consultant
Jl. Sultan Iskandar Muda No. 16 A, Arteri Pondok Indah Jakarta 12240

t: +6221 72801922+6221 92401708
f: +6221 72801923
m: +62 8567 515 749

TNI: Komentari Alutsista Minim Sama Saja Bunuh Diri

 
 
Kamis, 28 Mei 2009 | 19:13 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Wisnu Dewabrata

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsda Sagom Tamboen menilai lumrah berbagai pemberitaan dan diskusi, yang digelar berbagai media massa baik cetak, elektronik, maupun internet, terkait sejumlah kecelakaan yang menimpa peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI, yang juga merenggut banyak korban jiwa. Kendati begitu, Sagom menegaskan, pemberitaan seputar korban dan keluarganya, penyebab musibah, kondisi pesawat, serta minimnya alokasi anggaran pertahanan, bisa membahayakan harkat, martabat, dan kedaulatan bangsa dan negara.

"Membicarakan dan mempublikasikan anggaran pertahanan negara dan kekuatan alutsista TNI secara terbuka sesungguhnya tidak ubah seperti tindakan bunuh diri," ujar Sagom dalam siaran persnya, Kamis (28/5). Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), di Pasal 17 huruf C disepakati, hal-hal yang dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara merupakan informasi yang dikecualikan untuk dibuka ke publik.

Menurut Sagom, sudah saatnya semua pihak menahan diri tidak membicarakan dan memublikasikan segala sesuatu terkait pertahanan dan keamanan negara. "Rasa prihatin dan duka cita sebaiknya disampaikan langsung ke keluarga yang ditinggalkan. Sedangkan ide-ide dan pemikiran cemerlang yang dilandasi niat tulus membantu pembangunan dan pengembangan sistem pertahanan negara, ada baiknya disampaikan langsung ke pejabat atau institusi yang berkepentingan dengan masalah pertahanan negara," tambah Sagom.

Sayangnya, di bab penutup disebutkan, UU KIP baru berlaku efektif dua tahun setelah diundangkan pada 30 April 2008. Pemberlakuannya pun harus diikuti pembentukan Komisi Informasi, baik di tingkat pusat dan provinsi, masing-masing paling lambat setahun dan dua tahun setelah UU diundangkan.

-------------------

Notes :

Memang benar pemberitaan tersebut sangat merugikan negara karena kelemahan TNI dapat terbaca negara lain.
Tapi diera global sekarang dimana informasi begitu cepat tersebar oleh siapapun mana mungkin TNI dapat menghentikannya?
Sudah saatnya negara ini memikirkan kembali kekuatan TNI yang sangat rapuh secara teritorial.
:(
Semoga saja tidak ada negara lain yang berkeinginan menyerang indonesia secara fisik dalam sepuluh tahun mendatang.

Namun soal pengungkapan para tikus berbintang yang rame-rame nggrogotin jeroan ya tetep harus dibuka selebar mungkin.

Perang 67 Pensiunan Jenderal Dimulai

 
Kamis, 28 Mei 2009 | 12:19 WIB
Laporan wartawan PERSDA PersdaNetwork / Dayat

JAKARTA, KOMPAS.com — Inilah perang bintang sesungguhnya. Setidaknya 67 orang mantan petinggi TNI-Polri terjun ke panggung politik pada pemilu presdien yang akan digelar pada 8 Juli. Kubu SBY-Boediono didukung 18 orang purnawirawan jenderal yang dipimpin mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Djoko Suyanto, JK-Wiranto disokong 23 jenderal, sedangkan 25 jenderal menopang Mega-Prabowo.

Selain Wiranto yang mantan Panglima ABRI, di belakang JK-Wiranto ada sederet mantan petinggi TNI-Polri, seperti mantan KSAD Jenderal Subagyo HS, mantan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Chaeruddin Ismail, dan mantan Wakil KSAD yang saat ini menjabat Sekjen Golkar Letjen (Purn) Sumarsono.

Di belakang Mega-Prabowo, selain mantan Danjen Kopassus/Pangkostrad Prabowo Subianto, terdapat mantan Kepala BIN/Mantan Menteri Transmigrasi Jenderal (Purn) AM Hendropriyono, mantan Kepala BAIS Letjen TNI (Purn) Farid Zainudin, mantan think-tank atau tim sukses SBY tahun 2004 yang saat ini Ketua Umum Partai Pakar Pangan Letjen (Purn) M Yasin, mantan Pangdam Udayana/anggota DPR Mayjen (Purn) Theo Syafei, kemudian mantan Denjen Kopassus Mayjen (Purn) Muchdi Pr.

Sederet mantan jenderal juga merapat ke SBY-Boediono, misalnya mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Sutanto, mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Djoko Suyanto, mantan KSAU Marsekal (Purn) Herman Prayitno, dan Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono sendiri.

Selanjutnya, Letjen TNI (Purn) Suyono (mantan Kasum TNI), Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo (mantan Kaster TNI), Mayjen (Purn) Sudi Silalahi (mantan Pangdam V-Brawijaya/Sekretaris Kabinet), Letjen (Purn) TB Silalahi (mantan Menpan/Anggota Wantimpres), Mayjen (Purn) Sardan Marbun (Staf Khusus Presiden), dan Brigjen (TNI aktif) Kurdi Mustofa (sekretaris pribadi Presiden dan aktif melobi koalisi).

Pengamat militer, MT Arifin, mengatakan, banyak mantan jenderal yang makin berani bersikap dan memiliki pilihan-pilihan berbeda terhadap kandidat capres-cawapres pada awalnya didasari jaringan pertemanan.

Namun, belakangan, motifnya menjadi beragam, tergantung calon presiden mana yang didekati. "Yang jelas, mereka (mantan jenderal) yang merapat ke SBY hanya mencari kekuasaan. Sementara yang merapat ke kubu JK-Wiranto dan Megawati-Prabowo kecewa kepada SBY karena merasa TNI menjadi korban neoliberalisme," kata MT Arifin, Rabu (27/5).

Kekecewaan lainnya, misalnya, terhadap kebijakan pemerintah yang terkait soal keputusan politik di dalam ataupun luar negeri. Dan yang lebih khusus lagi, menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan militer. Penilaian-penilaian itu sudah dilakukan mereka sejak tahun 2006.

Para purnawirawan jenderal ini merasa soal kepentingan nasional tergadaikan. "Soal sikap nasionalisme dan hubungan pemerintah terhadap yang dianggap pro-pihak Barat. Sikap ini menjadi sangat mencuat bagi mereka dan menganggap Indonesia malah banyak dirugikan oleh kepentingan Barat atau asing," kata MT Arifin. (amb/yat)

----------------------

Notes : Pilpres 2009 memang TOP. Semoga aman sajalah sampi selesai.

Seorang Pengguna Internet Telah Ditahan Oleh Kejaksaan Negeri Tangerang

No : 001/SP-PBHI/V/2009

Perihal : *Siaran Pers Untuk Segera Disiarkan*

Prita Mulyasari, seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak telah
menjadi tahanan Kejaksaan Negeri Tangerang dan ditahan di LP Wanita
Tangerang sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik terhadap RS Omni
Internasional yang terletak di Alam Sutera, Serpong - Tangerang berdasarkan
Pasal 27 ayat (3) UU ITE sejak 13 Mei 2009.

Kasus ini bermula saat Prita Mulyasari memeriksakan kesehatannya di RS Omni
Internasional pada 7 Agustus 2008 dan mengeluhkan pelayanan yang diberikan
oleh RS Omni Internasional dan juga dokter yang merawatnya yaitu dr. Hengky
Gosal, SpPD, dan dr Grace Herza Yarlen Nela. Permintaan Rekam Medis dan
Keluhan yang tidak ditanggapi dengan baik tersebut telah "memaksa" Prita
menuliskan pengalamannya melalui surat elektronik di Milis

PBHI berpendapat bahwa keluhan tersebut jelas adalah hak konsumen yang
dijamin oleh UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Selain itu
berdasarkan UU No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran dan juga
Peraturan Menteri Kesehatan No 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis
tertanggal 12 Maret 2008 telah menjelaskan bahwa Pasien/Konsumen berhak
untuk meminta rekam medis.

PBHI mengecam RS Omni Internasional, dr. Hengky Gosal, SpPD, dan dr Grace
Herza Yarlen Nela yang tidak menanggapi dengan baik dan proporsional keluhan
tersebut malah merespon dengan mengancam akan menggunakan instrumen hukum
yang sah melalui gugatan perdata dan tuntutan pidana terhadap Prita
Mulyasari pada 8 September 2008

Prita Mulyasari telah dikalahkan dalam gugatan perdata di PN Tangerang dan
sedang menunggu proses penuntutan pidana di Pengadilan Negeri Tangerang yang
akan digelar minggu depan dan dipimpin oleh Wakil Ketua PN Tangerang

PBHI juga menyesalkan sikap Ketua PN Tangerang yang tidak mau menjelaskan
isi putusan gugatan perdata yang dimenangkan oleh RS Omni Internasional
kepada masyarakat. Sikap Ketua PN Tangerang tersebut jelas bertentangan
dengan UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, UU No 40
Tahun 1999 tentang Pers dan juga bertentangan dengan semangat keterbukaan
informasi dari Mahkamah Agung melalui SK Ketua MA No 144/KMA/SKN/III/2007
tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan tertanggal 28 Agustus 2007.

Berdasarkan alasan – alasan tersebut *Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak
Asasi Manusia Indonesia (PBHI) *menyatakan sikap sebagai berikut:

  1. Mengecam proses penuntutan pidana yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Tangerang, baik menggunakan KUHP ataupun menggunakan UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, karena persoalan konsumen  haruslah menggunakan UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan bukan KUHP dan/atau UU ITE
  2. Mendesak Kejaksaan Negeri Tangerang untuk menangguhkan/mengalihkan penahanan Prita Mulyasari demi alasan – alasan kemanusiaan
  3. Mendesak Ketua PN Tangerang untuk menjelaskan isi putusan gugatan perdata No 300/PDT.G/VI/2008/PN TNG kepada masyarakat untuk dapat dijadikan diskusi terbuka di masyarakat
  4. Mendesak Komnas HAM untuk memantau perkembangan kasus yang menjerat pengguna internet dalam proses pidana pencemaran nama baik
  5. Mendesak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk memberikan perlindungan terhadap Prita Mulyasari atas proses penuntutan pidana pencemaran nama baik yang sedang terjadi
  6. Menuntut kepada pemerintah, DPR, dan Mahkamah Konstitusi RI untukmencabut ketentuan hukum pidana tentang pencemaran nama baik yang sudah terbukti menjadi senjata ampuh untuk membungkam kemerdekaan berekspresi, kemerdekaan berpendapat, dan kemerdekaan pers di Indonesia

Jakarta, 28 Mei 2009

*Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia*
*Divisi Advokasi HAM*
 *Anggara*
*Koordinator*

----------------------------------------------

Notes : Kembalinya syatem yang mengebiri rakyat bila memang si rakyat dalam posisi yang benar.


Gampang Kelola Banyak Akun Jejaring Sosial

Blog Entry Gampang Kelola Banyak Akun Jejaring Sosial May 26, '09 10:35 PM
for everyone
Rabu, 20 Mei 2009 | 11:03 WIB

Wah, repot sekali rasanya memantau banyak akun jejaring sosial. Harus bolak-balik halaman setiap akun. Belum lagi mengolah atau membalas respon rekan—membaca informasi baru saja mungkin sudah sangat merepotkan.

Mengapa tidak menggabungkan semua akun layanan jejaring sosial tersebut menjadi satu agar memudahkan Anda mengaksesnya dalam sekali waktu? Kini banyak layanan social aggregator yang akan membantu Anda memantau serta mengelola banyak akun social networking sekaligus.

Bentuk social aggregator ini ada yang berupa website layanan, dan ada pula yang berupa aplikasi desktop. Fungsinya sama, yakni memantau dan mengelola setiap aktivitas yang terjadi di akun jejaring sosial Anda. 

Untuk membantu mengontrol akun, layanan social aggregator akan meminta Anda menyerahkan nama akun jejaring sosial yang dipantau. Ada beberapa pula layanan yang meminta password untuk pengaksesan setiap akun. Ini artinya, data pribadi Anda juga terbuka bebas oleh pengelola, meskipun dalam prakteknya, pengaksesan ini dijalankan oleh mesin komputer, bukan secara manual oleh pengelola layanan social aggregator. 

Nah, jika Anda merasa tidak nyaman akan hal ini, pilihlah layanan atau aplikasi yang hanya berfungsi sebagai pemantau aktivitas akun jejaring sosial, bukan pengelola penuh. Salah satu layanan social aggregator yang berfungsi sebagai pemantau adalah SosialURL (beralamat di www.socialurl.com). Banyak jejaring sosial yang didukungnya. Selain bisa memantau, Anda dapat pula sekaligus menjadi anggota situs web yang juga berlaku sebagai jejaring sosial ini.

Ini caranya: 

1. Buka alamat www.socialurl.com, lalu klik tombol [Sign Up!]. Layanan ini gratis untuk digunakan. Di halaman berikutnya, isilah formulir yang tersedia untuk melakukan registrasi. Jika sudah komplet, klik [Sign Up]. Ingatlah username dan password.

2. Notifikasi akan dikirimkan ke alamat e-mail Anda (yang diisikan di formulir registrasi). Untuk langsung masuk ke akun, klik [Sign In] dan isikan username dan password yang Anda pakai.

3. Anda akan disuguhi sebuah wisaya untuk melengkapi data diri di akun SocialURL, mulai dari foto, tagline, nama aku instant messaging, hingga mengatur tampilan akun. Setiap kali selesai mengatur wisaya, jangan lupa klik [Save].

4. Jika sudah, akan ditampilkan halaman "SocialURL of (nama Anda)". Untuk memasukkan akun jejaring sosial Anda yang lain, pilih [Click here] di menu "SocialWeb". Pada halaman berikutnya, klik [Add Social Site]. Pilih salah satu jejaring sosial yang dilanggani di halaman berikutnya, semisal Facebook.

5. Anda akan diminta memasukkan URL (alamat) dari profil akun Anda di Facebook tersebut. URL ini bisa didapatkan dengan login ke akun Facebook, buka halaman profil, lalu salin alamat profil Anda di kotak alamat website di browser. Kembali ke halaman SocialURL, masukkan alamat profil akun Facebook, lalu klik [Add].

6. Anda bisa menambahkan akun jejaring sosial lainnya, seperti Friendster, Flickr, Yahoo! 360, MySpace, Orkut, dan lainnya dengan cara yang sama. Jika proses memasukkan akun jejaring sosial sudah selesai, pindahlah ke halaman utama akun SocialURL dengan mengklik [My Social].


7. Di sini Anda bisa berinteraksi dengan sesama pengguna SocialURL lewat menu-menu di halaman utama. Untuk memantau akun jejaring sosial yang Anda miliki (dan telah Anda masukkan di daftar social Site), klik [View My Social URL].

8. Di halaman yang muncul, klik akun jejaring sosial yang hendak dipantau. Di halaman berikutnya, halaman akun Anda di jejaring sosial yang lain akan ditampilkan dalam sebuah frame terpisah. Di sini, Anda hanya bisa memantau info baru, tapi tidak untuk mengelolanya.


TIPS: Situs Web Layanan Social Aggregator Alternatif
• beta.strands.com
• explode.elgg.org
• my.mashable.com
• www.correlate.us
• www.iminta.com
• www.istalkr.com
• www.minggl.com
• www.mylifebrand.com
• www.naymz.com
• www.peopleaggregator.com
• www.profilefly.com
• www.profilelinker.com
• www.socialnetwork.in
• www.socialthing.com
• www.tabber.org
• www.profileomat.com
• www.socialurl.com
• www.spokeo.com
• www.swurl.com
• www.secondbrain.com
• www.upscoop.com

Eko patrio di kecam ribuan orang di komunitas Maya, gara - gara statementnya "Jadi Anggota DPR Hanya pekerjaan sampingan"

Dapat cerita dari Milis Mediacare tentang Eko Patrio, yang asal goblek soal statusnya sebagai Legislator!
Silahkan ikuti tulisan berikut.
Semoga mencerahkan.
Dan semoga para Legislator atau Publik Figure jganan asal njeplak kalau bicara.
Salam
:(
-----------------------------------------------------------------------------

Eko patrio di kecam ribuan orang di komunitas Maya, gara - gara statementnya "Jadi Anggota DPR Hanya pekerjaan sampingan"

selanjutnya bisa di lihat sendiri di sini : http://www.kaskus. us/showthread. php?t=1948365&page=74, disitu terlihat hampir semua orang yang posting di situ. Hampir semuanya mengecam Eko Patrio. Sampe saat ini, itu thread udah nyampe page 74 dengan jumlah reply 1466. Biasanya sih, thread - thread macem gini satu orang cuman posting sekali. brarti ada sekitar 1000an lebih orang yang mencaci maki Eko Patrio gara - gara sikapnya.

-----------------------------------------------------------------------------
Mungkin ada yang mau ngangkat ini ke media?

Eko patrio di kecam ribuan orang di komunitas Maya, gara - gara statementnya "Jadi Anggota DPR Hanya pekerjaan sampingan"

Dapat cerita dari Milis Mediacare tentang Eko Patrio, yang asal goblek soal statusnya sebagai Legislator!
Silahkan ikuti tulisan berikut.
Semoga mencerahkan.
Dan semoga para Legislator atau Publik Figure jganan asal njeplak kalau bicara.
Salam
:(
-----------------------------------------------------------------------------

Eko patrio di kecam ribuan orang di komunitas Maya, gara - gara statementnya "Jadi Anggota DPR Hanya pekerjaan sampingan"

selanjutnya bisa di lihat sendiri di sini : http://www.kaskus. us/showthread. php?t=1948365&page=74, disitu terlihat hampir semua orang yang posting di situ. Hampir semuanya mengecam Eko Patrio. Sampe saat ini, itu thread udah nyampe page 74 dengan jumlah reply 1466. Biasanya sih, thread - thread macem gini satu orang cuman posting sekali. brarti ada sekitar 1000an lebih orang yang mencaci maki Eko Patrio gara - gara sikapnya.

-----------------------------------------------------------------------------
Mungkin ada yang mau ngangkat ini ke media?

Eko Patrio, Jadi Wakil Rakyat Adalah Pekerjaan Sampingan - Bibit Politisi BUSUK!!!

http://www.kapanlagi.com/h/eko-patrio-jadi-wakil-rakyat-adalah-pekerjaan-sampingan.html

eko_patrio-002.jpg

Kapanlagi.com - Sebagai artis komedian papan atas, yang sedang berada di puncak karier di dunia entertainment, tentunya Eko Patrio sedang dibanjiri job-job ngelawak. Namun saat ini Eko sedang bimbang karena dirinya harus membagi waktunya untuk urusan negara dan urusan dapurnya.

Menurut Eko, walaupun terpilih sebagai anggota DPR RI, tapi ia tetap mengikrarkan dirinya sebagai komedian daripada sebagai politikus. Karena ia merasa politikus itu adalah bagian terkecil dari kehidupan pribadinya.

Untuk itulah Eko tak mau meninggalkan dunia entertain yang telah membawa namanya menjadi pesohor di negeri ini. Hanya saja frekuensinya berkiprah di dunia entertain saat ini harus dikurangi. Seperti yang diutarakan Eko saat ditemui Kapanlagi.com di Hotel Crown, Jakarta Selatan, Selasa (19/5).

"Konsekuensinya harus dikurangi frekuensinya, tapi tidak ditinggalkan karena bagaimanapun jadi anggota DPRD adalah bagian terkecil dari kehidupan pribadi gue. Artinya begini, gue lebih senang disebut sebagai seorang komedian daripada politikus," ujarnya.

Eko merasa pekerjaan barunya menjadi wakil rakyat itu adalah pekerjaan sampingan saja. Dan tetap pekerjaan sebagai komedian adalah sebagai mata pencarian utamanya. Eko mengaku, dengan menjadi komedian dirinya bisa menjadi pengusaha ataupun anggota DPR RI.

"Komedian itu pekerjaan yang menjanjikan, jadi payung gedenya itu komedian, payung kecilnya itu anggota DPR. Karena dari komedian kita bisa jadi pengusaha ataupun sekarang jadi anggota DPR," pungkasnya. (kpl/buj/bun)

-------------------------------------------

Biografi si Eko Patrio

eko_patrio.jpg

Eko Patrio memiliki nama lengkap Eko Indro Purnomo, lahir di Kurung Lor, Tanjung Anom, Nganjuk, Jawa Timur, 30 Desember 1970. Eko mengawali karirnya sebagai seorang pelawak lewat grup lawaknya Patrio, yang saat itu hanya dikontrak oleh TPI.

Dalam grup tersebut Eko bersama Akri Patrio dan Parto Patrio, mengocok pengemarnya lewat acara humor televisi Ngelaba. Acara yang hingga kini masih tetap tayang itu, menjadi trade mark bagi sukses ketiga sahabat tersebut. Bahkan dalam sebuah kontrak dengan manajemen TPI, mereka hanya bisa tampil bertiga di TPI, namun untuk tampil terpisah di stasiun lain diperbolehkan.

Putra pasangan mandor konveksi Sumarsono dan penjahit Sumini ini, hijrah ke Jakarta bersama orang tuanya saat dia masih berusia 40 hari, dengan menumpang di rumah kerabat ibunya di Kebun Pala, Tubagus Angke, Jakarta Barat. Baru beberapa beberapa bulan, setelah ayahnya bekerja, kemudian keluarganya mengontrak sebuah rumah sendiri.

Eko kecil berkembang dengan kebandelannya di lingkungan keluarga yang sederhana. Seiring berkembangnya waktu ayahnya berhasil memiliki sebuah toko dan angkutan kota. Sayang saat Eko beranjak remaja, usaha ayahnya bangkrut.

Saat masih SMU, Eko bersama dua temannya Jejen dan Tejo membentuk grup lawak Seboel (Sekelompok Bocah Eling). Bersama grup tersebut, dirinya sering mengikuti lomba lawak di antaranya pernah menjadi juara saat lomba yang diselenggarakan radio Suara Kejayaan (SK), di mana saat itu Didin Bagito dan Miing Bagito sebagai ketua panitianya, sementara Dono, Kasino, Indro sebagai jurinya.

Karena kesibukan kuliahnya Eko, kemudian meninggalkan Seboel dan kemudian berkesempatan menjadi penyiar radio. Saat itulah dirinya kemudian dipertemukan dengan Ulfa Dwiyanti, Akri dan Parto yang sama-sama penyiar.

Bersama Akri dan Eko, tepatnya 10 Oktober 2004, mendirikan Patrio yang merupakan kependekan dari Parto, Akri dan Eko.

Sukses sebagai komedian, Eko menerima tawaran sebagai presenter acara gosip selebritis KISS (Kisah Seputar Selebritis), di mana awalnya dirinya hanya sebagai presenter tamu saja. Saat itu KISS masih dipegang Indra Sefera dan Anjasmara.

Hingga kini, Eko tetap eksis sebagai pelawak dan juga menjadi presenter sejumlah acara televisi. Bahkan saat ini Eko juga disibukkan dengan usaha rumah produksi Komando dan usahanya di bidang penerbitan.

Eko menikah dengan Viona Rosalinda pada 12 Oktober 2001. Dari perkawinan mereka dikaruniai tiga orang anak, masing-masing Syawal Adrevi Putra Purnomo, Naila Ayu dan Cannavaro Adrevi Putra Purnomo.

Sibuk di dunia hiburan, ternyata masih belum cukup bagi
Eko. Dalam Pemilu 2009, Eko maju sebagai calon legislatif (caleg) dari Partai Amanat Nasional.

------------------------
Notes :
Bibit Politisi Busuk dari Gerombolan Artis semacam ini harus dikuliti agar jangan asal petentang-petenteng, asal goblek begitu jadi Anggota Legislatif.
:(


http://cahpamulang.multiply.com/journal/item/2754

Kreatifnya Wong Jowo

Sumbere : Jawa Mode On

Selain lembaga pemerintahan, kebiasaan singkat menyingkat juga berlaku untuk tag line suatu daerah.

Solo Berseri, Jogja Berhati Nyaman, Temanggung Bersenyum, Cilacap Bercahaya,semuanya adalah singkatan.

Juga untuk menyebut suatu kawasan, yang katanya akan menjadi suatu kawasan yang unggul dan berkembang.

Bermula dari Jabotabek, eh sekarang Jabodetabek.
Muncul pula Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya ,Sidoarjo, Lamongan),

Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen),

Pawonsari Bakulrejo (Pacitan Wonogiri, Wonosari, Bantul, Kulon Progo,Purworejo) ,atau

Joglosemar (Jogja Solo Semarang).

Beruntung tidak ada yang membalik urutannya menjadi Semarang Solo Yogya, disingkat menjadi Semar Loyo hahahahaha.....

Mungkin di masa mendatang akan muncul juga Dibalang Sendal (Purwodadi, Batang, Pemalang, Semarang, Kendal) atau Kasur Bosok (Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Solo, Klaten).

Asal jangan Susu Mbokde (Surakarta , Sukoharjo, Mboyolali, Kartasura,Delanggu)
atau Tanteku Montok (Panjatan, Tegalan, Kulwaru, Temon, Toyan, Kokap)

Anak-anak muda Jogja tidak kalah kreatifnya untuk ikut-ikutan menyingkat nama tempat.
Sebut saja Amplas untuk Ambarukmo Plaza , atau Jakal (Jalan Kaliurang), Jamal (Jalan Magelang).
Kalau sampeyan sekolah di SMA 6, bisa nyombong kalau sampeyan sekolah di Depazter alias Depan Pasar Terban. Bahkan, dari pusat kota Jogja, sangat mudah untuk mencapai Paris (Parangtritis) ,atau Pakistan (Pasar Kidul Stasiun alias Sarkem),bahkan Banglades (Bangjo Lapangan Denggung Sleman).

Sampeyan seorang yang enthengan, ringan tangan, suka membantu, ndak pernah menolak untuk dimintai tolong?
Berarti sampeyan layak menyandang nama Willem Ortano, alias Dijawil Gelem Ora Tau Nolak.

Atau kalau sampeyan pinter omong, jualan obat, meyakinkan orang dengan omongan sampeyan yang nggak karuan bener salahnya, maka jangan marah kalau sampeyan dipanggil sebagai Toni Boster, alias Waton Muni Ndobose Banter wakakakakakaa......

Wong Jowo emang ok yee , podo kreatif2 euy!

------------------------------------------

Notes : Ada yang bisa nambahin? :)

 

Terobosan SBY - Pilpres 2009

 
2009-05-18
Terobosan SBY

Rosihan Anwar
ZOOM








oegeng Sarjadi host-moderator pada talkshow televisi berkata: Susilo Bambang Yudhoyono berani melakukan terobosan dengan memilih Boediono sebagai wapres, berarti "Jawa-Jawa di pimpinan negara".

Selama ini, kita berpegang pada sebuah mitos. Presiden dan Wakil Presiden RI merupakan kombinasi etnis Jawa dengan non- Jawa. Ketika Soekarno (Jawa) jadi presiden pertama, maka Mohammad Hatta (Minangkabau) menjabat wakil presiden. Soeharto (Jawa), selama pemerintahannya yang panjang 32 tahun, memilih wapres bervariasi selang-seling. Ada Sunda (Umar Wirahadikusuma), Mandailing-Batak (Adam Malik), Bugis-Gorontalo (BJ Habibie) di samping etnik Jawa (Sultan Yogya HB IX, Soedharmono, dan Try Sutrisno). Setelah Soeharto jatuh, pada masa reformasi tampak lagi kombinasi Jawa dan non-Jawa. Ilustrasinya: Megawati Soekarnoputri (Jawa) dengan Hamzah Haz (Kalimantan Barat), SBY (Jawa) dengan Jusuf Kalla (Bugis-Makassar).

Tidak seluruhnya benar SBY bikin terobosan dengan memilih Boediono sebab ada antesedennya, Jawa-Jawa pernah diterapkan. SBY hanya bersikap rasional dengan memilih Boediono. Dengan hasil yang diraih oleh Partai Demokrat dalam Pemilihan Legislatif 2009, SBY bisa mengambil sikap teguh dan tegas. Dia bisa meregang ototnya seperti yang dilakukan oleh body-builder Arnold Schawarzenegger pada masa sebelum menjadi aktor film The Terminator dan sebelum jadi Gubernur Kalifornia.

Sesungguhnya yang terjadi aadalah pede (percaya diri) SBY tahu-tahu meroket luar biasa, setelah quick count lembaga-lembaga survei mengenai hasil Pileg 9 April 2009. Sangat menarik menyaksikan di layar televisi acara deklarasi capres-cawapres di Bandung 15 Mei. Tempat yang ditampilkan mewah dan megah, dipenuhi manusia, warna-warni gemerlapan, dikoreografi oleh ajang humas dan tim sukses SBY Fox Indonesia. Majulah ke tengah pentas pasangan SBY-Boediono, dalam busana merah kesumba yang didesain khusus.

Sangat interesan membaca bahasa tubuh SBY saat itu. Ini sosok seorang pemimpin yang terlahir baru. Ini bukan peragu. Bukan pelamban dalam mengambil putusan. Ini orang tegas yang sadar akan kekuatannya berkat dukungan suara pemilih pada Pileg 2009. Pada acara itu hadir wakil parpol-parpol yang mendukung Koalisi Besar yang dibentuk oleh Partai Demokrat.

Sebuah mobil berhenti. Seorang pemimpin parpol keluar, langsung menuju ruangan upacara. Dia agak terlambat datng. Ditunggu oleh panitia penerima tamu. Politisi itu dari parpol yang tadinya kecewa karena Boediono yang dipilih. Kedengaran rumor partainya mau keluar dari Koalisi Besar. Tapi, dia diterima oleh SBY untuk "komunikasi politik". Diberi penjelasan, dia paham dan bisa menerima Boediono. Dia muncul di Bandung, disambut hangat oleh fungsionaris Demokrat bagaikan "kembalinya si anak hilang". Dia dapat cipika-cipiki. Wajahnya ceria. Diangkatnya kedua jempolnya, bikin tanda V (victory, kemenangan). Konon sejumlah kursi menteri telah terjamin bagi parpolnya. Apakah pemimpin parpol ini punya prinsip dan karakter? Jangan dipersoalkan. Ini ranah politik. Di sana diusahakan "sini senang sana senang", di sana terjadi "maju kena, mundur kena" (meminjam judul film-film baheula Raam Punjabi).


Siasat Tepat

Berhadapan dengan banyak parpol yang banyak maunya, dengan kelebihan kekuatan yang baru ditemukannya, SBY membikin siasat-siasat yang tepat. Dia utus Hatta Rajasa ke Jalan Teuku Umar menemui Megawati. Dia usulkan dibentuk koalisi PDI-P dan Demokrat, dia membuat gelagapan pimpinan dan jajaran partai-partai lainnya, dia buat hambar hubungan dan usaha pendekatan Prabowo dengan Mega. Akhirnya? Koalisi PDI-P dengan Partai Demokrat urung, parpol-parpol Islam yang sempat sebentar kehilangan keseimbangan kembali menjadi tenang dan kembali ke pangkuan koalisi Demokrat cs. Dia membuktikan dirinya sebagai smart politician, politisi pintar dan lihai.

Dengan caranya yang khas, SBY telah memastikan keamanan politik bagi dirnya menghadapi masa mendatang. Dia berhasil memperoleh dukungan 23 parpol. Dia ingin membentuk dan menjalankan sebuah kabinet presidensial yang sungguh-sungguh. Bukan kabinet presidensial yang semu, sebagaimana dialaminya lima tahun belakangan ini. Untuk mencapai tujuan itu, dia tinggal bertarung dengan dua pasangan, yakni JK-Win dan Mega-Pro. Dia bakal menghadapi Partai Golkar, Hanura, PDI-P, dan Gerindra.

Para pengamat mengatakan, Prabowo akan merupakan lawan yang tangguh bagi SBY, sedangkan Megawati, Jusuf Kalla, dan Wiranto, dinilai sebagai have-beens yang bisa diterjemahkan ke bahasa Indonesia dengan "masa yang lalu" (mengutip kata bersayap Taufik Kiemas). Apa pun komentar para pengamat pintar dan kata akademisi terpelajar di universitas tentang situasi dan perkembangan politik, sekarang, bagi SBY tidak masalah. Ini adalah orang yang berpikir (meminjam ungkapan SBY sendiri) I don't care (aku tidak peduli).

Sebentar lagi, pertandingan seru akan dimulai. SBY sudah bikin terobosan. Sebagian besar parpol sudah berada di pihaknya. Kita tinggal menunggu aba-aba yang diucapkan oleh presenter ANTV Uni Lubis: "Ring Politik"....teng-teng-teng.

Penulis adalah wartawan senior


Archives