Pamor SBY Terdongkrak 'Time'

Pemilu 2009
01/05/2009 - 16:31
Herdi Sahrasad
Presiden SBY
(inilah.com/ Raya Abdullah)

INILAH.COM, Jakarta – Nama Presiden SBY tercantum di daftar '100 Pemimpin Dunia Berpengaruh' versi Time edisi terbaru. Sengaja atau tidak, majalah terbitan AS itu ikut mendongkrak pamor SBY, sehingga Partai Demokrat mendapat energi tambahan untuk maju di Pilpres 2009.

Time melansir 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia. Ke-100 tokoh itu dibagi dalam lima kategori. Dan, Presiden SBY masuk di kelompok Pemimpin dan Revolusioner.

Di kelompok ini, SBY bergabung dengan pemimpin-pemimpin dunia lainnya. Dia setara dengan Gordon Brown (PM Inggris), Nouri Al-Mailiki (Presiden Irak), Hillary Clinton (Menlu AS), Nicolas Sarkozy (Presiden Prancis), Angela Merkel (Kanselir Jerman), Xi Jinping (Wakil Presiden China), dan Barack Obama (Presiden AS).

Dalam tulisannya tentang SBY di Time, politisi ternama Malaysia, Anwar Ibrahim menilai laki-laki Pacitan itu mampu membuat Indonesia bertahan dari resesi global sejak terpilih sebagai Presiden RI pada 2004. SBY juga memberi pengaruh terhadap kawasan regional.

Dan, pada Pilpres 2009 ini, SBY dikatakan berpeluang kembali memimpin Indonesia untuk kedua kalinya. Padahal, dalam sejarah demokrasi di Indonesia yang masih singkat, kemungkinan capres incumbent terpilih kembali, sangat berat. "Masyarakat takkan memilih presiden yang tak memenuhi harapan mereka," tulis Anwar.

Indonesianis dari Northwestern University, AS, Jeffrey Winters pun menilai adalah sebuah kejutan jika SBY terpilih untuk kedua kalinya. Tapi, dia tak menampik kejutan itu bakal terjadi.

"Jika sampai SBY terpilih dua kali, berarti tidak ada lawan SBY yang sepadan. Saya melihat hanya Prabowo-Rizal Ramli yang ditakuti oleh SBY, lainnya tidak dianggap mampu mengalahkan SBY," kata Winters, guru besar ekonomi-politik Northwestern University, AS.

Masuknya SBY dalam 100 Orang Paling Berpengaruh versi Time, dinilai bisa menjadi tambahan amunisi baginya menghadapi Pilpres mendatang. Ini akan jadi poin penting bagi SBY. Dunia saja mengakuinya, kenapa Indonesia tidak? Gelar dari Time itu membuat SBY bakal semakin populer.

Prestasi SBY versi Time tersebut akan menjadi alat kampanye SBY selanjutnya. Selain memberi citra positif, gelar Time 100 juga akan mengimbangi pemberitaan tentang rencana partai-partai 'musuh' SBY yang menggalang koalisi besar. Tentu saja, SBY juga harus menutup kekurangan-kekurangannya dan konsisten dengan program kampanye.

Popularitas SBY kian hari kian tak tertandingi. Guna menaklukannya, koalisi besar yang digalang Partai Golkar dan PDIP memposisikannya sebagai musuh bersama. Tapi para analis melihat jika Megawati maju, maka hampir pasti kalah.

Masih jadi pertanyaan: apakah koalisi besar Blok Teuku Umar akan menghadapi SBY yang sudah didukung Time itu. Lalu, apakah blok Mega itu mengajukan satu pasangan capres-cawapres atau dua pasangan? Semua dalam penantian publik.

BERITA TERKAIT


No comments:

Archives