Cinta Menyandung Langkah Antasari Azhar! :((

Politik
01/05/2009 - 19:42
Ahmad Mubarok
Antasari Azhar
(inilah.com/Noerma)

INILAH.COM, Jakarta – Cinta memang buta. Boleh jadi, karena cinta yang tak bermata itu pulalah, Antasari Azhar tak lagi berstatus sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia juga jadi tersangka kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen.

Betapa ironis posisi Antasari saat ini. Sebelum hari ini, dia adalah pemimpin lembaga sangar yang membuat banyak orang gentar. Meski KPK dituding masih menggunakan praktik tebang pilih, lembaga itu berani menjadikan sejumlah orang penting jadi tersangka kasus korupsi. Kini, Antasari justru berstatus tersangka untuk urusan yang tak terlalu penting: perempuan yang berujung pembunuhan.

Antasari, begitu surat pemberitahuan dari Mabes Polri, diduga sebagai otak intelektual di belakang penembakan Nasrudin, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) yang tewas didor seusai bermain golf di Cipondoh, Tangerang. Sehari sebelumnya, saat namanya mulai disebut-sebut, Antasari masih mencoba membantah.

"Surat itu memberitahukan bahwa penyidik akan melakukan upaya paksa (terhadap Antasari)," ujar Jasman Pandjaitan, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Jumat (1/5). Surat itu sendiri ditandatangani Kabareskrim Mabes Polri, Komjem (Pol) Susno Duadji.

Kasus Nasrudin sendiri memang menyita perhatian publik, tak lama setelah sekawanan orang menembaknya di atas mobil BMW-nya di Tangerang. Pasalnya, Nasrudin termasuk salah satu orang penting di anak perusahaan BUMN itu.

Selama ini, saat belum ada titik terang pengungkapan kasus ini, polisi hanya bisa menduga-duga dan meminta keterangan kalangan terdekat. Dan, karena Nasrudin bukanlah pria yang setia dengan satu wanita, maka muncul dugaan pembunuhan dilakukan suruhan orang-orang dekatnya.

Tetapi, dugaan-dugaan tersebut kemudian hilang bersamaan dengan ditangkapnya tujuh tersangka, Kamis (30/4). Salah satu di antara tersangka itu adalah Sigid Haryo Wibisono, Komisaris Utama PT Pers Indonesia Merdeka, penerbit harian Merdeka. Sehari kemudian, giliran Antasari yang ditetapkan sebagai tersangka.

Sumber INILAH.COM menyebutkan Nasrudin diduga memeras Antasari karena satu alasan. Tak tahan dengan perlakuan Nasrudin, Antasari meminta bantuan Sigid. Sigid kemudian membayar orang untuk 'menghabisi' Nasrudin. Kabarnya, jika berhasil, Sigid diimingi bisa menaruh orangnya menjadi direktur di sebuah lembaga hukum.

Lalu, kenapa Antasari menjadi korban pemerasan Nasrudin? Ini yang lebih menarik. Rupanya, ada cinta segitiga di antara mereka. Kabarnya, mereka 'berebut' cinta seorang wanita berinisial R, seorang caddy di sebuah lapangan golf di Bogor.

Nasrudin kepincut dengan R. Dia tahu, R merupakan kekasih seorang petinggi lembaga hukum, Antasari. Karena Antasari tak berani menerima tantangan R untuk menikahinya, R memilih menerima lamaran Nasrudin. Mereka pun menikah secara siri.

Toh, Antasari tak tinggal diam. Dia tetap ingin menjalin asmara dengan R. Tentu, kali ini cinta lewat pintu belakang. Berselingkuh.

Nasrudin bukannya tidak tahu istri yang dinikahi sirinya itu berselingkuh dengan mantan kekasihnya, Antasari. Karena Antasari orang penting, Nasrudin pun berusaha mencari keuntungan, dengan menjebak keduanya.

Suatu hari, Nasrudin memergoki mereka tengah bermesraan. Nasrudin yang telah menyiapkan kamera pun langsung mengabadikan keduanya dalam kondisi tanpa mengenakan pakaian. Di sinilah semua bermula.

Nasrudin memanfaatkan foto tersebut untuk memeras pejabat KPK. Antasari tak berdaya. Nasrudin terus meminta uang dan berbagai kemudahan kepada Antasari. Hingga pada akhirnya Antasari tak tahan dan curhat Sigid. Di tangan Sigidlah semua rencana disusun untuk menghabisi Nasrudin.

Nasrudin akhirnya habis. Tapi, Antasari dan Sigid tak bisa lepas dari tanggung jawab. Kini, mereka ditetapkan sebagai tersangka otak di balik pembunuhan Nasrudin. [I4]

BERITA TERKAIT
-------------------------------------------------------
Notes :
Kalau memang terbukti Antasari Azhar biang semuanya.
Habis sudah sang "Pahlawan"... masyarakat jadi sulit kembali percaya adanya Aprat yang benar-benar "CLEAN"!
:((


No comments:

Archives