Denny Indrayana Tanggapi Tudingan Petugas Rutan Pondok Bambu


Jakarta - Seorang petugas Rutan Pondok Bambu bernama Very memprotes Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, Denny Indrayana, terkait inspeksi mendadak pada Minggu (10/1/2010) malam. Menurut Denny, petugas tersebut sangat mungkin menjadi bagian petugas yang selama ini terkontaminas praktik mafia hukum di penjara.

Menurut Denny, kunjungan ke Rutan Pondok Bambu Minggu malam dilakukan dalam format inspeksi mendadak (sidak). Karena itu, kata Denny, poihaknya menghindari kebocoran-kebocoran yang akan terjadi.

Karena itulah, kata dia, bila pihaknya meminta izin dan melakukan tindakan administratif lainnya, bisa-bisa sidak akan bocor, termasuk ke pihak-pihak petugas rutan yang memberi fasilitas dan juga kepada Artalyta Suryani alias Ayin cs. Sebab, Ayin cs memiliki alat komunikasi seperti telepon genggam.

Berikut penjelasan Denny menanggapi protes petugas Rutan seperti disampaikan kepada detikcom, Rabu (13/1/2010). Ada tujuh poin yang disampaikan Denny:

1. Kunjungan Minggu malam dalam format sidak, sehingga dihindari betul kebocoran dan berhasil.
2. Sebelum sidak kita rapat 3 jam, mengantisipasi kebocoran, salah satunya di pintu masuk.
3. Satgas khawatir, jika terlalu administratif, sudah bocor ke Arthalita lewat hp, dll.
4. Maka memang begitu datang, Satgas langsung bergerak cepat ke lokasi/target, tanpa proses izin-mengizin, mengisi buku tamu di penjagaan pintu
5. Ketika rombongan wartawan akan masuk, dan sempat dihalangi oleh penjaga lapas, saya tentu saja sempat memerintahkan dengan nada keras untuk membukakan pintu.
6. Saya memahami format sidak memang begitu, cepat, mendadak, tanpa harus berbelit dengan izin. Kalau ada resistensi petugas, ya harus didekati dengan tegas.
7. Justru petugas lapas yang meminta satgas, memulai administrasi dengan proses yang lama, menunjukkan dia tidak mengerti makna sidak. Dan petugas semacam itu amat mungkin bagian dari petugas yang selama ini terkontaminasi praktik mafia hukum di penjara.
(asy/asy)

http://www.detiknews.com/

No comments:

Archives