Hari Pertama di LP Tangerang, Ayin Cuci Baju

VIVANEWS



VIVAnews - Hidup Artalita Suryani alias Ayin di Lembaga Pemasyarakat Wanita Cikokol, Tangerang, berubah 180 derajat dibandingkan saat menjadi pesakitan di Rutan Pondok Bambu. Di LP ini, Ayin tidak bisa lagi menikmati fasilitas mewah. Baju pun harus mencuci sendiri.

Di Rutan Pondok Bambu yang ditempatinya selama berbulan-bulan, selain mendapat ruangan berukuran luas dengan ukuran 6 x 6 meter persegi, Ayin juga bisa menikmati fasilitas 'wah' untuk ukuran penjara. Sebuah TV layar datar, pendingin ruangan, spring bed, dispenser, kulkas, dan mainan anak. Penyuap Jaksa Urip Tri Gunawan ini juga diizinkan membawa pengasuh anak, pembantu dan sopir.

Kepala LP Cikokol, Arti Wirastuti saat ditemui di LP tersebut, Jumat 15 Januari 2010, di hari pertama tidak banyak aktivitas yang dilakukan Ayin. "Ya dia hanya mandi, cuci pakaian sendiri, dan mengangin-anginkan rambut. Sekadar itu saja," kata Arti.

Selama seminggu ini, bersama terpidana korupsi Darmawati Dareho, Ayin ditempatkan di ruang orientasi. Ia menempati ruangan itu sejak pukul 23.37 WIB, Kamis malam.

Ruang orientasi tersebut berada di Paviliun Menara I. Nantinya Ayin dan Darmawati akan menempati paviliun yang berlokasi di antara Paviliun Mawar dan Melati. Kapasitas satu paviliun 60-63 orang. Para penghuni ini di tempatkan di 14 kamar yang ada di setiap paviliun. "Jadi satu kamar 3-4 orang," kata dia.

Sebelum dilebur dengan napi lainnya, Arti akan memperkenalkan Ayin dengan aturan-aturan yang berlaku di LP Cikokol, berkenalan dengan narapidana lainnya, dan petugas lapas.

"Kita akan memberi pengertian kepada napi khusus," kata Arti. Ayin dipastikan akan menempati sel yang biasa dihuni napi-napi biasa.

No comments:

Archives