Gus Dur: Tidak Terima Dana Pengobatan

16/07/2008 17:24

Gus Dur: Tidak Terima Dana Pengobatan


Liputan6, Jakarta: Ketua
Umum
Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa Abdurahman Wahid mengatakan, ia
tidak pernah menerima dana Rp 300 juta untuk pengobatannya, seperti
disebutkan Yusuf Emir Faisal. Sebagai mantan presiden, katanya, masalah
biaya pengobatannya ditanggung negara.

Karena itu, ia siap
diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Abdurahman Wahid atau Gus Dur
juga mengatakan, ia akan menempuh upaya hukum, jika tuduhan itu
berdampak buruk bagi nama baiknya.

"Saya merasa tidak bersalah, kok!" katanya.

Sementara
itu, Bendahara Partai Kebangkitan Bangsa Aris Junaedi mengungkapkan,
dana sebesar Rp 300 juta itu sisa dana Tim KoordinasiPemenangan Pilkada
sebesar Rp 900 juta. "Kira-kira 1,5 tahun lalu, dia melapor kepada Gus
Dur soal saldo dana itu," katanya, Rabu (16/7).

Jadi, kata Aris,
justru yang bersangkutan masih memiliki hutang Rp 600 juta dan sampai
sekarang belum ditagih bendahara PKB. "Yang pasti, dana yang Rp 300
juta bukan berasal dari gratifikasi, apalagi untuk pengobatan Gus Dur,"
katanya.

Kepada KPK, Yusuf mengaku menerima sejumlah uang dan
sudah disepakati seluruh anggota fraksi di Komisi Kehutanan. Namun,
seperti disuarakan istrinya, Hetty Koes Endang, uang itu disetor ke
partai. Dengan rincian, Rp 300 juta untuk biaya pengobatan Gus Dur dan
Rp 500 juta untuk biaya pembangunan Gedung LPP DPP PKB [baca: Yusuf-PKB, Siapa Yang Bohong?].(SHA/ANTARA)16/07/2008 17:24

No comments:

Archives