KSAU: Omar Dhani berjasa majukan TNI AU


Primair Online


Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, Omar Dani adalah sosok yang turut berjasa membesarkan TNI Angkatan Udara.

"Berdasar catatan sejarah, beliau adalah sosok yang sangat berjasa membesarkan TNI Angkatan Udara," katanya, saat memberikan sambutan penghormatan terakhir pada pemakaman Omar Dani di TPU Jeruk Purut, Sabtu (25/7).

Omar Dani lahir pada 23 Oktober 1924 dan menjadi menteri/ panglima angkatan udara pada tahun 1962 diangkat sebagai KSAU menggantikan Laksamana Udara Surjadi Suryadarma.

Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah itu meninggal dunia pada usia 85 tahun di Rumah Sakit Pusat TNI AU Esnawan Antariksa pada Jumat (24/7) sekitar pukul 13.55 WIB karena usia lanjut dan penyakit yang telah lama dideritanya.

Sebelum 1965, AURI (kini TNI-AU) merupakan salah satu angkatan udara terkuat di kawasan Asia Tenggara, bahkan di Asia.

Jenazah mantan Menteri/Panglima Angkatan Udara Laksamana Madya Omar Dani dimakamkan secara sipil di TPU Jeruk Purut.

Meski begitu, pemakaman tetap dihadiri Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio dan seluruh pejabat TNI Angkatan Udara, sebagai tanda penghormatan terakhir kepada almarhum.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama FB Soelistyo, mengatakan pemakaman secara sipil tersebut disebabkan persyaratan administratif.

Berkenaan dengan situasi politik pada 1965, almarhum Omar Dani pernah diberhentikan dari dinas kemiliterannya. Selain itu, seluruh tanda jasa almarhum juga pernah dicabut. Hal ini dilakukan karena Omar Dhani pernah tertuduh terlibat Gerakan 30 September (G 30 S/PKI) hingga 29 tahun hidupnya habis di penjara.

"Karena itu, kami hadir disini karena memberi penghormatan bahwa beliau pernah menjabat Kepala Staf TNI AU," kata Soelistyo.

Selain keluarga, kerabat dan jajaran TNI AU tampak pula sederetan karangan bunga tanda duka cita dari berbagai pihak termasuk dari Presiden Susilo Bambang Yudyonono.

Putra sulung almarhum Peri Omar Dani mengungkapkan ayahnya sempat tiga kali dirawat di ruang intensive-care unit (ICU) beberapa RS berbeda, setidaknya dalam beberapa bulan terakhir, akibat penyakit yang dideritanya.

"Sakitnya sudah lama, bapak menderita penyakit lever. Tambah lagi usianya juga sudah sepuh. Jadi, sering keluar masuk rumah sakit. Mungkin ini yang terbaik, untuk almarhum," katanya.

Sementara itu, salah satu putri almarhum, Dian mengatakan ayahnya mengamanatkan agar dirinya dimakamkan dalam satu liang lahat yang sama dengan tempat istri pertamanya dimakamkan, Sri Wuryanti, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut.

Sri sudah lebih dahulu meninggal dunia. Jenazah Omar Dhani dimakamkan Sabtu siang setelah disemayamkan terlebih dahulu sejak Jumat malam di Skuadron Udara 17 Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma.

No comments:

Archives