Bukan Bendera, Ringgit Malaysia Dibakar

INILAH.COM, Tulungagung – Sentimen anti Malaysia terus meluas hingga ke daerah-daerah. Jumat (3/9), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Tulungagung, melakukan aksi serupa.
Dengan aksi teatrikal, mereka berjalan mengelilingi kota, menyerukan kebusukan Malaysia.
Aksi dimulai dari Sekretariat mereka, di Jalan Letjend Suprapto. Mereka lalu menyusuri Jalan A Yani Timur lewat depan Polres Tulungagung dan kantor Pemkab Tulungagung, Jawa Timur.
Tiga orang anggota memerankan sebagai zombie, menggambarkan ketigak tegasan pemerintah Indonesia. Mereka menilai, diplomasi Indonesia bagaikan mayat hidup, tak mampu berbuat apa-apa terhadap kesewenangan Malaysia.
Tak hanya pemerintah Indonesia, para demonstran juga mengecam perilaku Malaysia, sebagai tetangga yang jahat. Mereka sering mencuri kekayaan laut, menadah ilegal logging, hingga perdagangan manusia. Malaysis pun tak pernah menganggap Indonesia sebagai negara yang perlu diperhitungkan.
“Malaysia sudah tidak mengindahkan Indonesia sebagai negara serumpun. Mereka sudah merendahkan rakyat dan NKRI,” seru orator.
Tak hanya menyerukan sikap anti Malaysia, aksi juga diwarnai dengan aksi pembakaran uang ringgit. Di sepanjang rute yang mereka lewati, satu per satu lembar uang 10 ringgit mereka bakar.
Menurut Ketua PMII Tulungagung, Iwan Adi Kusuma, pembakaran uang sebagai simbol, bahwa sebenarnya secara ekonomi justru Malaysia yang bergantung pada Indonesia.
Sebab mayoritas tenaga kerja mereka, berasal dari Indonesia. Sehingga seharusnya Indonesia berani tegas pada mereka.
"Malaysia sebagai pengeksport minyak sawit terbesar di dunia akan merugi, jika tenaga kerja kita melakukan boikot,” ujarnya. [beritajatim.com/bar/nic]

No comments:

Archives