Australia Terus Bela Israel

 clipped from www.antara.co.id

05/01/09 23:42

Australia Terus Bela Israel



Brisbane (ANTARA News) - Pemerintah Australia menganggap Hamas organisasi teroris, dan serangan militer Israel ke Jalur Gaza dalam 10 hari terakhir yang menewaskan ratusan warga Palestina merupakan "hak membela diri".

Namun Canberra juga prihatin dengan implikasi buruk yang ditimbulkan konflik berdarah Israel-Hamas terhadap rakyat di wilayah masing-masing.

Sikap ambivalen pemerintah Australia itu terungkap dalam pernyataan Perdana Menteri Kevin Rudd dan Wakil PM Julia Gillard kepada pers secara terpisah, Senin.

Dalam konferensi pers di kantor Parlemen Persemakmuran Sydney, PM Rudd mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan kekerasan yang terus berlanjut di Jalur Gaza dan wilayah selatan Israel.

Australia, katanya, mengakui hak Israel untuk membela diri, namun semua pihak yang bertikai diminta menghindari aksi apapun yang dapat menambah penderitaan warga sipil tak berdosa.

Kendati Hamas adalah pihak yang memenangkan suara mayoritas rakyat Palestina dalam Pemilu demokratis, PM Rudd menyebut Hamas "organisasi teroris".

Menurut pemimpin Australia ini, eskalasi konflik menyusul serangan darat pasukan Israel akan membuka peluang lahirnya satu "solusi diplomatik yang efektif".

Solusi diplomatik apapun yang akan lahir sepatutnya membuka jalan bagi diakhirinya serangan roket dari pihak yang disebut PM Rudd "organisasi teroris Hamas" terhadap Israel.

Solusi diplomatik tersebut juga harus menghentikan pengiriman-pengiriman senjata ke wilayah Gaza, membuka jalur perlintasan Gaza dan gencatan senjata, katanya.

"Dalam hal ini, pemerintah Australia mendukung upaya PBB mendorong tercapainya gencatan senjata segera," kata Rudd.

Solusi diplomatik apapun yang dicapai sepatutnya pula membentuk bagian dari solusi "dua negara" (Israel dan Palestina merdeka).

Dalam masalah kemanusiaan akibat konflik ini, Australia meminta Israel mematuhi kewajiban hukum-hukum kemanusiaan internasional bagi rakyat Palestina di Gaza untuk mendapatkan barang, makanan, obat-obatan dan bantuan kemanusiaan.

Dalam 12 bulan terakhir, pemerintah Australia sudah melipatgandakan tingkat bantuannya kepada rakyat Palestina hingga mencapai hampir 50 juta dolar Australia.

Pada 1 Januari lalu, pemerintahnya juga sudah mengumumkan alokasi dana bantuan tambahan sebesar lima juta dolar, katanya.

Sementara itu, Wakil PM Australia, Julia Gillard, dalam wawancara dengan Radio ABC, tidak bersedia menjawab pertanyaan tentang apakah pemerintah Australia juga akan mengutuk aksi militer Israel.

Sebaliknya, Gillard mengatakan, ia telah berulang kali menegaskan pengakuan pemerintah Australia pada "hak Israel untuk mempertahankan dirinya namun kami juga mengimbau Israel agar berhati-hati dengan korban di pihak sipil".

"Kami sangat mendukung solusi Dewan Keamanan PBB yang akan menghentikan semua kekerasan," katanya.

Media Australia mencatat bahwa serangan roket Hamas ke wilayah Israel selama lebih dari delapan tahun terakhir diperkirakan hanya menewaskan 19 hingga 21 warga Israel.

Sebaliknya, selama periode waktu yang sama, serangan-serangan militer Israel ke wilayah Palestina menewaskan sedikitnya 3.000 orang.

Bahkan aksi militer Zionis Israel dalam 10 hari terakhir ini telah merenggut nyawa lebih dari 500 orang warga Palestina di Jalur Gaza.

Walaupun mendapat dukungan pemerintah Australia, aksi brutal Israel di Gaza mendapat kecaman ribuan warga Australia pro-Palestina yang menggelar demonstrasi damai di Sydney, Brisbane, Melbourne, dan Perth dalam sepekan terakhir.

Mereka mengeritik keras sikap "diam" pemerintah Australia dan mengutuk aksi kejahatan kemanusiaan Israel di Gaza.(*)

Baca Juga


Sent with Clipmarks

No comments:

Archives