Golkar Desak Demokrat Segera Tentukan Sikap

 clipped from 202.169.46.231

Duet SBY-JK

Golkar Desak Demokrat Segera Tentukan Sikap

[JAKARTA] Partai Golkar mulai ragu dengan niat Partai Demokrat yang akan mempertahankan duet Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) pada pemilihan presiden (pilpres) mendatang. Partai Golkar pun mendesak Partai Demokrat untuk segera menentukan sikap, apakah masih akan mempertahankan duet SBY-JK.

"Karena itu, di internal elite Partai Golkar mendesak kepada Jusuf Kalla sebagai ketua umum untuk segera mengambil langkah-langkah taktis, yakni dengan menggelar rapat pimpinan nasional dan mengumumkan calon presiden (capres) sebelum pemilu legislatif," ujar Ketua DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo kepada SP di Jakarta, Rabu (28/1).

Menurut Bambang, yang juga Koordinator Wilayah (Korwil) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta itu, desakan tersebut disebabkan ada indikasi kedua partai tersebut diadu domba dengan beredarnya iklan masing-masing partai di media massa. "Iklan tersebut sudah jelas, sama-sama saling klaim keberhasilan pemerintah saat ini. Mungkin, di antara Yudhoyono dan Kalla tidak menjadi masalah. Namun, di bawah gesekannya semakin keras," ujarnya.

Dia mengemukakan, Partai Golkar sudah sering mengkomunikasikan masalah tersebut dengan Partai Demokrat. Namun, sayangnya Partai Demokrat tidak bisa mengambil keputusan sendiri, karena kewibawaan elite partai tersebut masih jauh di bawah Yudhoyono.

Partai Golkar juga mendesak Yudhoyono untuk segera mengambil keputusan, apakah masih ingin menggandeng Kalla atau tidak. Namun, sampai saat ini, desakan tersebut belum mendatangkan jawaban dari Yudhoyono, sehingga membuat Golkar mulai ragu dengan keinginannya untuk mempertahankan duet saat ini.

"Inilah kesulitan yang kami hadapi saat ini. Karena itu, kami mendesak agar ketua umum segera menggelar Rapat Pimpinan Nasional Khusus Partai Golkar dan mengumumkan capres sebelum pemilu legislatif," katanya.

Bambang menegaskan, sudah dipastikan capres tunggal dari Partai Golkar adalah Jusuf Kalla, yang saat ini masih menjabat sebagai wakil presiden. "Untuk calon wakil presidennya (cawapres), kita masih akan melihat perkembangan apakah dari internal partai atau luar partai," ujarnya. Beberapa orang di lingkaran Jusuf Kalla menyebutkan, Ketua Umum Golkar sedang melirik mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso untuk menjadi cawapresnya.

Sebelumnya, Kalla mengatakan pemimpin Indonesia mendatang selain harus memiliki kapabilitas, elektabilitas, dan pengalaman, juga harus berasal dari partai politik (parpol) yang kuat. "Karena, tanpa didukung partai yang kuat, akan sulit menjadi pemimpin," ujarnya. [M-16]

Sent with Clipmarks

No comments:

Archives