ANTARA :: Calon Menlu Hillary Clinton Akui Peran Ekonomi Indonesia

Link

15/01/09 09:45

Calon Menlu Hillary Clinton Akui Peran Ekonomi Indonesia

Jakarta (ANTARA News) - Calon Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Rodham Clinton menekankan pada pernyataan di depan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS dalam dengar pendapat pada 13 Januari 2009, Indonesia memiliki peran penting dalam memecahkan krisis ekonomi global.

Dalam dengar pendapat tersebut, menurut siaran pers Kedubes AS, di Jakarta, Kamis, Clinton mengatakan, "Kita sadar bahwa negara-negara dengan pasar yang berkembang seperti China, India, Brazil, Afrika Selatan, dan Indonesia, tengah merasakan dampak akibat krisis ini. Kita semua merasa beruntung jika negara-negara tersebut menjadi bagian dari solusi dan menjadi mitra dalam mempertahankan stabilitas ekonomi global," katanya.

Pada November 2008, Indonesia turut ambil bagian dalam pertemuan puncak ekonomi pemimpin negara-negara G-20 yang dipimpin Presiden AS George Bush di Washington, D.C.

Sebagai Menteri Luar Negeri AS yang akan segera bertugas, Clinton mengatakan bahwa ia akan bekerja "memperbarui kepemimpinan Amerika melalui diplomasi yang akan meningkatkan keamanan kita, mengedepankan kepentingan kita, dan mencerminkan nilai-nilai kita."

Clinton juga bercerita tentang ibu dari Presiden terpilih Barack Obama, Ann Dunham, mengenai upayanya menciptakan peluang ekonomi bagi para wanita dan usaha kecil selama tinggal di Indonesia. Ia juga disebutkan sebagai pelopor bidang keuangan mikro di Indonesia.

"Dalam kegiatan saya di bidang keuangan mikro di seluruh dunia, saya telah menyaksikan sendiri bagaimana pinjaman-pinjaman kecil yang diberikan kepada para wanita untuk memulai usaha, dapat meningkatkan taraf kehidupan serta mentransformasikan perekonomian lokal," lanjutnya.

Ann Dunham tinggal dan bekerja di Indonesia dari akhir 1960-an sampai awal 1990-an.

Clinton, mantan Senator New York dari Partai Demokrat, dicalonkan oleh Presiden AS terpilih Barack Obama untuk memimpin Departemen Luar Negeri AS dalam masa pemerintahannya. Sebagai bagian dari proses pencalonannya, Clinton harus mendapat persetujuan mayoritas mutlak dari anggota Senat AS.

Senat AS direncanakan akan mengukuhkan Clinton sebagai Menteri Luar Negeri AS yang baru segera setelah Hari Pelantikan Presiden Obama pada 20 Januari 2009 mendatang. (*)

No comments:

Archives