Soal Kelangkaan BBM, Presiden Tidak "Happy"

 clipped from www.antara.co.id

05/01/09 14:24

Soal Kelangkaan BBM, Presiden Tidak "Happy"



Jakarta,  (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan ketidaksenangannya atas kejadian kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium beberapa waktu ini. Ia meminta Pertamina untuk meningkatkan kinerjanya dalam melayani masyarakat.

"Saya tidak `happy` soal keterlambatan pengadaan bahan bakar minyak. Apalagi jajaran Pertamina mengeluarkan `excuse` karena hari libur dan sedang pengenalan sistem baru. Tidak boleh ada `excuse` untuk pelayanan terhadap masyarakat. Itu salah. Tidak ada hari libur untuk melayani rakyat," kata Presiden saat membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin.

Menurutnya, segala persoalan yang menyangkut pelayanan masyarakat harus direspon dengan segera karena prinsipnya negara tidak pernah libur melayani warganya. "Pemerintah tidak pernah libur melayani rakyatnya di seluruh pelosok tanah air," katanya.

Dikatakan Presiden, Pemerintah akan selalu berusaha memperbaiki upaya pelayanan masyarakat dengan sebaik-baiknya, seperti dalam penanganan korban dan dampak gempa bumi yang terjadi di Manokwari Minggu lalu.

"Gempa bumi di Manokwari dan Sorong telah ditangani cukup baik, membuktikan sistem telah bekerja. Kita terus berdialog dengan Gubernur serta menteri terkait. Saya masih menunggu laporan terakhir keadaan di sana," katanya.

Mengenai kinerja IHSG pada tahun 2008, Presiden menilai penurunan indeks sebesar 50 persen bukan karena kesalahan pelaku pasar, namun karena pengaruh dari krisis global.

"Saya datang ke sini untuk memberikan semangat, mudah-mudahan bisa mengatasi keadaan dan memperbaiki perekonomian," katanya.

Indeks harga saham gabungan menguat 1,63 persen, pada saat perdagangan saham usai dibuka oleh Presiden Yudhoyono. IHSG di awal 2009 berada di 1.377,45 atau naik 22,040 poin dan indeks LQ45 menguat 6,039 poin ke posisi 276,27.

Pada sesi siang indeks BEI juga diperdagangkan pada posisi naik 4,44 persen atau naik 60,170 poin menjadi 1.415,578 dan indeks saham-saham unggulan (LQ45) terangkat 15,728 poin (5,82 persen) ke posisi 285,960.(*)
Sent with Clipmarks

No comments:

Archives