RI Lebih Lama Hilang Kesabaran pada Malaysia

JAKARTA, KOMPAS.com  - Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circe (SMC) Syahganda Nainggolan, menegaskan bangsa Indonesia lebih lama menahan kesabaran terhadap Malaysia. Namun karena mengaitkan adanya hubungan bangsa serumpun, Indonesia selalu bisa sabar dari waktu-waktu menghadapi Malaysia.
Hal itu disampaikan Syahganda di Jakarta, Minggu (29/8/2010) menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman di Putra Jaya, Malaysia, Kamis (26/8/2010) tentang sikap pemerintah Malaysia yang habis kesabarannya pada Indonesia, sekaligus mengancam mengeluarkan larangan bepergian (travel advisory) warganya ke Indonesia.
Sikap Menlu Malaysia dikemukakan akibat maraknya demonstrasi yang dilakukan aktivis Bendera (Benteng Demokrasi Rakyat) serta sejumlah massa lainnya di Kedutaaan Besar Malaysia di Jakarta, beberapa waktu lalu, dengan cara merobek bendera Malaysia serta melempari halaman kantar Kedubes dengan kotoran manusia.
"Sebenarnya kita yang sudah lama hilang kesabaran pada Malaysia, setelah melalui berbagai tindakan langsung maupun provokatif Malaysia kepada Indonesia, baik dengan mengganggu kedaulatan hukum dan wilayah Indonesia, pelecehan serta penganiayaan warganegara atau Tenaga Kerja Indonesia, maupun cara lainnya yang bertendensi merendahkan bangsa ataupun kedaulatan negara kita," ujar Syahganda.
Menurutnya, jika tidak bersabar melayani Malaysia, Indonesia sudah lebih lama dapat mengganggu Malaysia secara mudah. Namun sebaliknya hal itu tidak pernah dilakukan pihak Indonesia.
Dikatakan, Malaysia tidak perlu bersikap arogan dengan mengancam Indonesia, karena sebagai bangsa yang besar dan memiliki pengaruh sejarah berupa keberanian dalam berbahadapan dengan bangsa-bangsa lain, Indonesia jelas tidak takut sama sekali terhadap Malaysia.

No comments:

Archives