Indonesia Mencari Kapolri

Indonesia Mencari Kapolri

Indonesia sekarang sedang bingung. Gundah gulana putra petir. Sosok penting petinggi garda depan keamanan negeri ini tak kelihatan batang hidungnya. Keberadaannya sedang dipertanyakan, dimanakah gerangan dirinya????….Indonesia mencari Kapolri Jendral (Pol) Bambang Hendarso Danuri (BHD).

Mengapa BHD dicari????….

Pertama, terkait dengan rekaman percakapan Ade Raharja-Ary Muladi dalam kasus penyuapan KPK. Apakah betul ada rekamannya atau hanya berupa Call Data Record (CDR).

Kedua, sebentar lagi 17 Agustus atau hari Kemerdekaan Indonesia. Pastinya butuh pengamanan super ketat untuk peringatan upacara bendera di Istana Merdeka. Siapa yang akan bertanggungjawab terhadap keamanan tersebut kalau BHD tidak ada? Karena, beliau adalah petinggi di tubuh Polri.

Ketiga, menjelang lebaran pasti banyak orang yang akan mudik. Otomatis, aktivitas lalu lalang kendaraan di jalan raya perlu di atur ekstra ketat. Instruksi dan peninjauan langsung di lapangan dari petinggi sedang dinantikan oleh anggota yang bertugas. Selain untuk monitoring kesiapan, juga untuk memberikan support kepada anggotanya.

Nah, setelah ada kabar dari staf khusus Kapolri, Kastorius Sinaga, bahwa BHD sedang sakit, Indonesia sedikit bernafas lega. “Sakit itu manusiawi,” ujarnya. Namun, ada yang mengganjal hatinya. Media massa sudah ramai membicarakan nama-nama pengganti Bambang Hendarso Danuri. Adapun nama-nama tersebut adalah Kojen Pol Susno Duadji, Irjen Pol Timur Pradopo, Irjen Pol Imam Sudjarwo, Irjen Pol Oegroseno, dan Komjen Pol Nanan Sukarna.

Indonesia kini harus memeras otak, siapa yang dipandang layak untuk menduduki jabatan tersebut. Di ruang kerjanya, kening Indonesia terlihat berlipat, tanda berpikir keras. Tangan kanannya menopang dagu. Seorang ajudan terlihat menghampiri, membawa segunung berkas yang diletakkan di meja kerja. Indonesia hanya melirik sejenak. Ia mengambil cangkir berisi cairan kopi. Perlahan, ia reguk isi cangkir sampai habis. Tangannya memberi tanda memanggil sang ajudan. “Tolong buatkan kopi lagi. Setelah itu, jaga di depan pintu. Jangan izinkan siapapun menemui saya. Saya sedang tak ingin diganggu. Saya ingin mencari Kapolri.”

No comments:

Archives