Puisi Adhie Massardi: Negeri Para Bedebah

Malam Seni Antikorupsi
Puisi Adhie Massardi: Negeri Para Bedebah
"Di negeri para bedebah, orang baik dan bersih dianggap salah."
Sabtu, 7 November 2009, 20:18 WIB
Elin Yunita Kristanti, Muhammad Chandrataruna
Adhie Massardi (Antara/ Widodo S Jusuf)
VIVAnews - Kasus dugaan kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tak hanya membuat aktivis, mahasiswa, dan masyarakat turun ke jalan.

Keprihatinan terhadap upaya pelemahan KPK, membuat sejumlah tokoh dan seniman mendirikan panggung dadakan 'Malam Seni Antikorupsi'  di pelataran Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Sabtu malam ini.

Dalam acara ini Sekretaris Jenderal Komite Bangkit Indonesia, Adhie Massardi akan membacakan puisi karyanya berjudul 'Negeri Para Bedebah'. Sebelumnya, sajak ini dibacakan di halaman kantor KPK sebagai bagian dari aksi keprihatinan nasional untuk KPK, Senin 2 November 2009.

Berikut isi puisi yang ditulis Adhie:
 
Negeri Para Bedebah
Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor menjatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negara para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dan mengais sampah
Atau menjadi kuli di negeri orang
Yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedangkan rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah apa suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila melihat negeri dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi, dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan.

No comments:

Archives