Pengusul Angket Century Juga Usut Dugaan Keterlibatan Susno Duadji

Kamis, 12/11/2009 19:35 WIB
Pengusul Angket Century Juga Usut Dugaan Keterlibatan Susno Duadji
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Meski belum disetujui menjadi panitia khusus, pengusul hak angket skandal Bank Century sudah menyiapkan beberapa fokus penyelidikan yang akan dilakukan.

Salah satunya, pengusul akan mengusut dugaan keterlibatan Komjen Pol Susno Duadji, yang selama ini ramai diberitakan, disebut-sebut membantu pencairan dana deposan Budi Sampoerna. Susno dalam berbagai kesempatan, mengaku sudah melakukan semuanya sesuai prosedur.

"Mengurai secara transparan komplikasi yang menyertai kasus pencairan dana  talangan Bank Century. Termasuk mengapa bisa terjadi perubahan Peraturan Bank Indonesia secara mendadak, keterlibatan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duadji dalam pencairan dana nasabah Bank Century sebesar Rp 2 triliun, dan kemungkinan terjadinya konspirasi antara para pemegang saham utama Bank Century dan otoritas perbankan dan keuangan pemerintah," kata wakil pengusul Maruarar Sirait.

Hal itu disampaikan Maruarar saat penyampaian usulan 141 tanda tangan anggota dari 7 fraksi di Ruang Pimpinan DPR, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/11/2009).

1 orang dari F-KB, Effendy Choire menyatakan dukungan namun terkendala teknis untuk tanda tangan. Sementara tidak satupun anggota F-PD meneken.

Hal lain yang menjadi fokus, kata Maruarar, adalah menyelidiki ke mana saja aliran dana talangan Century, mengingat sebagian dana talangan tersebut oleh direksi Century justru ditanamkan dalam bentuk Surat Utang  Negara dan dicairkan lagi bagi nasabah besar. Sementara kepentingan nasabah kecil justru terabaikan.

"Adakah faktor kesengajaan melakukan pembobolan uang negara demi kepentingan tertentu, politik misalnya, melalui skenario bail-out bagi Bank Century?" ujar anggota F-PDIP ini.

Selain itu, lanjut Maruarar, pengusul juga akan menyelidiki dasar hukum apa yang dipakai pemerintah untuk mencairkan dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun itu.

No comments:

Archives