Tokoh OPM Nicolaas Akan Kunjungi Papua

20/03/09 05:06

Tokoh OPM Nicolaas Akan Kunjungi Papua

Jayapura (ANTARA News) - Salah seorang tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selama ini tinggal di Belanda, Nicolaas Jouwe mulai melakukan perjalanan ke Indonesia sekaligus mengunjungi Papua.

Ketua Dewan Pendiri "Independent Group Supporting the Autonomous Region of Papua with the Republic of Indonesia" (IGSSARPRI), Franzalbert Yoku kepada ANTARA di Jayapura, Jumat dini hari melalui telepon seluler membenarkan bahwa  Nicolaas Jouwe (85) pada Selasa (17/3) telah terbang dari  Belanda menuju Jakarta dan selanjutnya akan mengunjungi Papua.

"Nicolaas Jouwe terbang menuju Indonesia pada Selasa, 17 Maret. Sebelum ke Papua, dia akan beraudiensi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kunjungan ke Papua ini merupakan yang pertama kali sejak Papua bersatu dengan ibu pertiwi Indonesia pada 1963," kata Franzalbert Yoku.

Nicolaas Jouwe, lanjut Franzalbert, melakukan perjalanan khusus ke tanah kelahirannya ini atas undangan Pemerintah Indonesia dan Nicolaas berharap kunjungannya akan memperkuat dialog antara pemerintah pusat dengan Papua.

Jouwe, yang telah menetap di Kota Delft, Belanda, akan ditemani dua anaknya, Nancy dan Nico Jouwe yang juga tinggal di Belanda.

Selama di Jakarta, Jouwe berharap akan terbangun pembicaraan konstruktif dengan Presiden Yudhoyono sehingga memberikan dorongan bagi terjalinnya dialog antara pemerintah pusat  dengan provinsi Papua dan masyarakatnya.

Menurut Franzalbert, Nicolaas tetap berpendirian untuk merdeka  namun bersedia untuk berkontribusi dalam dialog terbuka.

Franzalbert menilai UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) bagi Provinsi Papua yang sejatinya bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan hidup orang-orang asli Papua, selama ini belum berjalan baik sehingga banyak pihak mendesak diadakannya dialog konstruktif antara para tokoh di Papua dengan pemerintah pusat.

"Indonesia tetap sebuah negara besar. Kita harus berusaha dan mendiskusikan berbagai isu dan masalah secara terbuka," kata Nicolaas mengutip Franzalbert Yoku.

Menurut Franzalbert, Nicolaas menilai bahwa undangan untuk pembicaraan status Papua, merupakan pertanda baik bahwa pemerintah pusat menanggapi masalah tersebut dengan positif dan serius serta mau mendengarkan aspirasi masyarakat  Papua.

"Saya yakin masa depan yang baik untuk orang-orang Papua hanya dapat dicapai dengan dialog damai dan bermartabat berdasarkan rasa hormat satu sama lain" kata Franzalbert mengutip Nicolaas.

Jouwe melihat pertemuan yang akan diselenggarakan ini menjadi langkah pertama yang penting dan prospektif.

Menurut Franzalbert, Jouwe tidak hanya akan bertemu dengan Presiden Yudhoyono dan para anggota kabinet Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yodhoyono tetapi dia juga akan berdiskusi dengan pemimpin-pemimpin di Papua.

"Dia akan kembali ke Belanda setalah dua minggu berada di Indonesia," kata Franzalbert Yoku.(*)

No comments:

Archives