'Golden Triangle', Koalisi Dominan!

 
Minggu, 29 Maret 2009
BURAS
'Golden Triangle', Koalisi Dominan!

H. Bambang Eka Wijaya

 

"TIGA partai besar lama, Golkar, PDI-P, dan PPP sejak sebelum Pemilu Legislatif sudah membuat ancang-ancang untuk koalisi golden triangle--segi tiga emas!" ujar Umar. "Dari penegasan pihak terkait terbayang, koalisi ini bukan untuk bagi-bagi kursi kekuasaan! Tapi lebih bersifat ideologis, siapa pun yang berkuasa di eksekutif, kedua pihak lain mendukungnya dari parlemen--legislatif!"

"Ketiga partai memang jago lama, berpengalaman dalam hal itu sejak fusi partai politik 1970-an!" sambut Amir. "Kebetulan, ketiganya merupakan kekuatan politik dominan di masa lalu! PPP itu fusi dari Partai NU, Parmusi, Perti, dan PSII. Sedang PDI-P, lanjutan dari PDI yang merupakan fusi dari PNI, Murba, IPKI, Parkindo, dan Partai Katolik! Dan dalam praktek politiknya di masa lampau itu, saat Golkar yang berkuasa, PPP dan PDI memosisikan diri lebih sebagai sparring partner, meski tidak jarang mengibarkan bendera oposisi!"

"Sebagai kekuatan dominan masa lalu itu, ketiga partai pada Pemilu Legislatif 2004 meraih total suara 51 persen, dengan urutan juara satu, dua, dan empat, menjelang Pemilu 9 April 2009 ini juga belum berubah signifikan!" tegas Umar. "Hal itu terlihat pada pilkada di banyak kabupaten/kota dan provinsi, PDI-P dan Golkar gantian menang! Terkecuali--sekaligus kejutan--Pilgub Jawa Barat yang dimenangkan PKS-PAN. Sedang di Sumut, justru PPP yang menang Pilgub, didukung PKS!"

"Pada komposisi anggota DPRD Provinsi Lampung sekarang dominasi kekuatan golden triangle juga tecermin, 33 dari 65 anggota!" timpal Amir. "Itu menunjukkan golden triangle menjadi saingan yang tak ringan bagi kubu incumbent--SBY dan Partai Demokratnya, apalagi kalau partai-partai baru yang berpotensi meraih suara relatif berarti seperti Hanura, Gerindra, dan PKNU, dengan alasan tertentu tak mudah bergabung ke kubu SBY! Hanura dan Gerindra mungkin karena sama-sama jenderal, sedang PKNU tak mungkin bergabung ke koalisi yang di dalamnya ada PKB!"

"Pada sisi lain, banyak partai di luar kubu partai berkuasa yang secara ideologis maupun orientasi perjuangannya lebih dekat ke golden triangle!" sambut Umar. "Misalnya, PDS, PNI Marhaenisme, Pelopor, bahkan PBR meski okulasi dari PPP, ketua umumnya orang dekat Taufik Kiemas! Atau PDK, ketua umumnya dekat ke JK!"

"Tampak, golden triangle koalisi yang harus diperhitungkan, siapa pun saingannya!" tegas Amir. "Meski tetap harus diakui, bersaing dengan incumbent tidak ringan! Incumbent selalu punya comparative advantage--keunggulan bersaing, khususnya dalam memainkan program-program yang dibiayai APBN untuk selanjutnya diklaim sebagai program partai pendukungnya, atau malah program individunya! Sedangkan rakyat belum memahami, uang yang ditebar lewat program-program itu uang mereka sendiri--uang rakyat! Dikira, yang dibagi-bagi itu uang pribadi sang penguasa!"

"Anggapan rakyat yang sedemikian membuat golden triangle bisa kewalahan!" timpal Umar.***

No comments:

Archives