Maunya Sama SBY, PKS Inkonsisten

Pemilu 2009
26/03/2009 - 08:36
Raden Trimutia Hatta

INILAH.COM, Jakarta - Bertemunya Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat SBY mengindikasikan PKS mendukung Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan alasan survei internal, Golkar dan PDIP pun 'ditendang' PKS, sehingga partai berlambang dua bulan sabit ini dinilai inkonsisten.

Alat peraga kampanye PKS yang berwarna-warni menyebutkan bahwa untuk Indonesia yang lebih baik PKS bisa menjadi kuning, merah, hijau, dan biru. Namun Presiden PKS Tifatul Sembiring telah menegaskan bahwa ternyata kader PKS tidak menginginkan berkoalisi dengan Golkar dan PDIP.

"PKS tidak lagi konsisten terhadap pilihan politiknya, yang sebelumnya menyatakan bisa berkoalisi dengan Golkar dan PDIP," kata pengamat politik UI Abdul Gafur Sangadji kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (26/3).

Menurut Sangadji, saat ini ada pergeseran orientasi PKS dari idealis menjadi pragmatis. Hal itu ditunjukkan saat PKS terang-terangan mulai mengatakan mendukung SBY dan akan berkoalisi dengan Partai Demokrat. "PKS semakin menunjukkan tidak lagi sebagai partai idealis dan konsisten dan lebih terkesan pragmatis." katanya.

Sangadji menilai, dengan merapat ke SBY dan PD, PKS mencoba mengamankan kepentingan politiknya di 2009. PKS ingin meningkatkan posisi tawar agar bisa masuk di pemerintahan.

"Hingga pilihan politik yang paling realistis adalah dengan mendukung SBY. PKS telah meramal bahwa SBY punya prospek yang kuat untuk terpilih kembali menjadi presiden. Ini suatu keputusan yang jauh lebih maju dari parpol lain yang masih menungggu hasil pileg. PKS ingin mengamankan basis suaranya," pungkasnya. [mut/nuz]

---------------------------------------------

Notes :

Kelihatannya dari dulu memang begitu kok, goyang kanan, goyang kiri.

Senggol kanan, senggol kiri.

:)

No comments:

Archives