Penjaringan Capres Golkar Mengecewakan

Refelksi :  Jabatan presiden itu jabatan yang bukan saja berkusi empuk, tetapi juga jabatan negara tertinggi yang penuh rejekinya, jadi untuk apa main transparan. Perjuangan hidup atau mati untuk merebut kursi empuk pembawa berkat bin rejeki. Selain itu  kalau Golkar main transparan,  maka  sudah sejak zaman lama di NKRI tercipta bagi rakyat  kehidupan berkelimpahan surga  langit ke 7!
 
 

Penjaringan Capres Golkar Mengecewakan


Jakarta-Anggota Fraksi Partai Golkar Yuddy Chrisnandi menilai, penjaringan calon presiden (capres) Partai Golkar tidak transparan. Hasil penjaringan yang sudah ada sejak awal Maret 2009 lalu, tak kunjung disampaikan, dengan alasan yang tidak jelas. Bukannya mengalami kemajuan, penjaringan capres Partai Golkar malah mengalami kemunduran dari metode konvensi yang diterapkan pada Pemilu 2004 lalu.


"Saya kecewa dengan penjaringan capres Partai Golkar yang seperti ini," ujar Yuddy Chrisnandi kepada wartawan, Senin (23/3). Namun, Yuddy yang juga mendeklarasikan diri sebagai salah satu capres Partai Golkar tetap menunggu perkembangan selanjutnya. Sesuai dengan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, Oktober 2008, ada tujuh nama yang disurvei untuk menjadi capres Partai Golkar, yakni Jusuf Kalla, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Akbar Tandjung, Surya Paloh, Aburizal Bakrie, Fadel Muhammad, dan Agung Laksono.


Yuddy mengatakan, jika Golkar menetapkan Jusuf Kalla sebagai capres sebagaimana yang berkembang selama ini di tingkat DPD Partai Golkar, sebaiknya diambil calon wakil presiden (cawapres) di luar Partai Golkar. "Sosok Pak Sutiyoso yang tergolong nonpartisan juga bisa. Jadi sangat memungkinkan untuk Jusuf Kalla menjadikannya sebagai cawapres, karena sosok lain lebih banyak mengajukan diri menjadi capres," kata Yuddy.


Sutiyoso dianggap mewakili komposisi Jawa dan luar Jawa sehingga memiliki peluang cukup besar untuk mengalahkan calon incumbent. Nama Sutiyoso juga sempat dikemukakan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Priyo Budhisantoso beberapa waktu lalu, untuk mendamping Jusuf Kalla. Menurut Yuddy, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memenuhi syarat sebagai pemimpin yang tegas dan berani dalam mengambil keputusan.


Sutiyoso sendiri mengaku sudah memiliki dukungan yang cukup untuk maju sebagai bakal capres dalam pemilu nanti. "Adalah hal yang salah jika partai politik yang saat ini sedang mencari pemimpin yang akan diajukan untuk bersaing sebagai capres, tidak melamar seseorang yang memiliki massa riil. Saya sendiri sudah mendapatkan dukungan dari massa riil sekurang-kurangnya puluhan juta orang di seluruh Indonesia," kata Sutiyoso. Sutiyoso saat ini merupakan capres yang diajukan Partai Indonesia Sejahtera (PIS).

No comments:

Archives