INILAH.COM, Jakarta - Sedikitnya enam politisi menyatakan kesediaan mereka untuk mengikuti konvensi calon presiden alternatif yang diselenggarakan oleh Dewan Integritas Bangsa (DIB) di 12 kota. Mereka adalah Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rizal Ramli, Yuddi Chrisnandi, Marwah Daud Ibrahim, Bambang Sulastomo, dan Fadel Muhammad.
"Sebenarnya kami undang sekitar 11 hingga 12 orang seperti Wiranto, Fadjroel Rahman, dan Ryamizard Ryacudu," kata Ketua DIB Salahuddin Wahid (Gus Sholah), di Jakarta, Kamis (4/12).
Di antara enam tokoh yang sudah menyatakan kesediaannya untuk mengikuti konvensi calon presiden alternatif itu, Fadel Muhammad adalah satu-satunya yang belum mendeklarasikan diri sebagai capres.
Mengenai kemungkinan ada capres lain yang ingin mengikuti konvensi, Gus Sholah yang juga pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur itu, mengatakan, hal itu akan dibicarakan lagi dengan anggota DIB yang lainnya.
Gus Sholah, mengatakan, jika memang waktu calon tidak memungkinkan, maka dia bisa hanya mengikuti beberapa konvensi saja. Namun, katanya, itu akan merugikan dirinya sendiri karena tidak bisa menyampaikan visinya.
Menjawab pertanyaan mengapa Susilo Bambang Yudhoyono tidak diundang dalam konvensi, Gus Sholah mengatakan bahwa konvensi tersebut hanya disediakan untuk calon alternatif.
Menurut rencana konvensi akan diadakan pada 19 Januari hingga 7 Maret 2009 di Yogyakarta, Padang, Surabaya, Denpasar, Medan, Banjarmasin, Makassar, Gorontalo, Ambon, Jayapura, Bandung dan Jakarta. Sebelumnya nama Gorontalo tidak masuk dalam daftar, namun setelah Fadel mempertanyakan hal tersebut nama kota tersebut akhirnya dimasukkan.
Ditanya mengenai Fadel Muhammad yang menyatakan belum mendeklarasikan diri namun menyatakan ikut konvensi, Gus Sholah mengatakan, dengan menyatakan diri sebagai peserta maka dia akan menjadi capres.
Sementara itu mengenai partai-partai yang mendukung konvensi itu, Gus Sholah mengatakan, antara lain Partai Buruh, Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI).
Dengan konvensi tersebut diharapkan pemilih telah menyerap sejauh mungkin hasil konvensi sebelum memberikan suara.
Dalam DIB ada Tim 45 yang tugasnya antara lain memverifikasi/menyeleksi capres dan cawapres melalui mekanisme konvensi, serta menyusun menteri kabinet bahkan sampai caleg, DPR/DPRD bagi parpol yang menjadi mitra DIB.
Sebelumnya, Sultan menyatakan agak sulit mengikuti konvensi karena waktunya yang ketat yakni 20 Desember 2008 hingga 31 Januari 2009 karena ia sudah mempunyai jadwal untuk bertemu dengan rakyat hingga 15 Januari 2009.
Namun kemudian waktunya diubah menjadi 19 Januari hingga 7 Maret 2009, dan minta oleh Wakil Ketua DIB Nathan Setiabudi, Sultan akhirnya bersedia.
Sementara itu mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki menyatakan tidak bersedia menjadi capres karena tugasnya sangat berat.
Lain halnya dengan Ketua Lembaga Kajian Sosial, Politik dan Ketahanan Nasional Bambang Sulistomo, yang juga anak pahlawan Bung Tomo. Ia menyatakan mundur sebagai anggota DIB dan menyatakan menjadi capres serta akan mengikuti konvensi tersebut.
Sementara Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad menyatakan bahwa ia belum pernah mendeklarasikan menjadi capres namun ia akan mengikuti konvensi tersebut.
Ia akan memanfaatkan konvensi tersebut untuk mengenalkan bukunya yang baru, serta menyampaikan sumbangan pikiran mengenai model pemerintahan daerah yang termuat dalam buku tersebut. Ia juga ikut konvensi agar ada dinamika politik serta ingin agar golput berkurang. [*/P1]
Sementara itu Yuddi Chrisnandi, Rizal Ramli dan Marwah Daud Ibrahim langsung menyatakan kesediaannya.
DIB dideklarasikan oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Pemuda Muhamaddiyah Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia, Pusat Pemuda Katolik, Generasi Muda Buddhis Indonesia, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, Generasi Muda Khonghucu, dan Komunitas Anti Korupsi. [*/P1]
No comments:
Post a Comment