Akbar: JK lebih Mendahulukan Kepentingan Pribadi Daripada Kepentingan Partai

 clipped from beritabaru.com

Akbar: JK lebih Mendahulukan Kepentingan Pribadi Daripada Kepentingan Partai


Jumat, 26/12/2008 16:41 WIB



Jakarta, beritabaru.com - Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Akbar Tanjung menilai Ketua Umum DPP Golkar Jusuf Kalla lebih mendahulukan perspektif kepentingan pribadinya ketimbang kepentingan Partai Golkar.

"Ya saya kira dia lebih punya hitung-hitungan politis lebih banyak ke perspektif pribadinya, bukan perspektif partai," cetusnya kepada beritabaru.com saat dihubungi per telepon di Jakarta, Jumat (26/12).

Pernyataan tersebut dikeluarkan Akbar, menanggapi pernyataan pengamat politik, Tjipta Lesmana, dalam diskusi di DPP Partai Golkar, Selasa (23/12) yang mengatakan bahwa Jusuf Kalla sebagai ganjalan bagi Partai Golkar dalam pemilihan presiden 2009.

Menurut Akbar, indikasi atas hal tersebut dapat dilihat dari belum adanya sikap yang jelas dari Partai Golkar dalam menghadapi Pilpres 2009 sehingga menimbulkan kesan bahwa Jusuf Kalla tidak menginginkan Partai Golkar mempunyai seorang calon presiden.

Akbar menegaskan, jika mengacu dari perspektif partai, maka seharusnya Partai Golkar sebagai partai besar dan partai pemenang pemilu 2009 sudah sepantasnya memiliki seorang calon presiden sendiri.

"Jangan-jangan dia (JK) tidak setuju Partai Golkar punya capres, atau kita jadi cawapres saja. Nah sedangkan cawapres itu adalah dia sendiri," sindirnya.

Oleh karena itu Akbar menyarankan agar JK lebih mendahulukan perspektif partai ketimbang perspektif kepentingan politik pribadi. Akbar berpandangan bagaimanapun Partai Golkar harus sudah mempersiapkan diri dari sekarang dalam menghadapi pemilu 2009 dengan melakukan proses rekrutmen terhadap calon presiden.

"Sepertinya beliau dilematis, padahal pemilu presiden kan bulan Juli, Kalau April ini baru diputuskan ya hanya ada waktu dua bulan saja untuk mensosilisaikan capres," imbuhnya.

Ditambahkan oleh Akbar, para kader Golkar sebenarnya sudah menyadari adanya dominasi kepentingan politik pribadi sang ketua umum di tubuh partai, tetapi mereka masih melihat perkembangan untuk menyampaikan aspirasinya.

"Mereka masih melihat perkembangan beberapa bulan, atau dua bulan kedepan, nah disitulah akan muncul barang kali, ya kita tunggu saja," pungkas mantan Ketua DPR tersebut.(Kur/Nda)

Sent with Clipmarks

No comments:

Archives