Penggerebekan Cikampek-Cawang
Kamis, 13 Mei 2010 - 07:04 wibJAKARTA - Polisi kembali menembak lima orang yang diduga teroris di dua tempat berbeda. Pengamat terorisme Al Chaidar menduga polisi salah tangkap dan yang ditembak mati bukan teroris.
“Polisi membabi buta tanpa target. Mereka (polisi) sudah kehilangan arah,” ujar Al Chaidar saat berbincang dengan okezone melalui telepon, Kamis (13/5/2010).
Saptono dan Maulana, dua terduga teroris yang tewas dalam penggerebekan di Cikampek, Jawa Barat, Rabu sore kemarin, menurutnya adalah orang yang konsen di bidang dakwah dan pendidikan. Keduanya bukan sosok radikal seperti orang-orang dalam jaringan Noodin M Top.
Menurut Al Chaidar, Saptono dan Maulana memang benar adik dari Jaja yang disebut-sebut sebagai guru dari Imam Samudra. Namun, keduanya sudah tidak lagi berideologi garis keras yang diimplementasi dalam tindakan teror layaknya Imam Samudra dan kawan-kawan.
“Saya kenal Kang Jaja, dan setahu saya Saptono dan Maulana bukan teroris. Mereka memang sempat di Mindanao, Filipina, tapi sekarang tidak lagi (berhaluan keras). Tapi cuma untuk jaga-jaga. Karena memang rata-rata yang pernah pendidikan di Filipina memiliki senjata,” jelasnya.
Mengenai adanya hubungan Saptono dan Maulana dengan kelompok Aceh, Al Chaidar mengaku, hal itu bisa saja terjadi. “Mereka (kelompok Aceh) tidak ada hubungannya dengan jaringan Noordin. Kalau pun ada sangat lemah,” jelasnya.
No comments:
Post a Comment