Capres Mulai Dekati Moderator Debat



Capres Mulai Dekati Moderator Debat


Monday, 15 June 2009


JAKARTA (SI) – Moderator debat pasangan calon presiden (capres) dan

calon wakil presiden (cawapres) mengaku mulai didekati tim kampanye para

kandidat jelang digelarnya debat kandidat pada 18 Juni 2009.



”Secara personal sudah ada yang menghubungi saya guna meminta

pertanyaannya,” kata salah seorang moderator debat capres-cawapres

Fachmi Idris di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, kemarin.

Namun, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini mengaku tidak mau

membocorkan apa saja item yang akan ditanyakannya dalam debat

capres-cawapres mendatang.



Menurut dia, secara etika, moderator hendaknya tidak membocorkan materi

yang akan dijadikan bahan pertanyaan dalam debat nanti. Hal yang sama

juga dialami Aviliani, moderator yang juga pengamat ekonomi Institute

for Development of Economics and Finance (Indef).



Dia mengaku sudah didekati pula oleh tim kampanye capres-cawapres. ”Yang

tanyatanya kepada kami pasti ada-lah,” ungkap Aviliani.Namun,dia

mengaku, sejauh ini masih bisa menolak permintaan para tim kampanye

capres-cawapres untuk membocorkan daftar pertanyaan debat.



Aviliani juga mengaku sengaja menghindari pertemuan-pertemuan dengan

anggota partai politik atau tim kampanye pasangan calon. ”Saya juga

mengurangi statemen tentang pasangan calon untuk menjaga netralitas dan

tidak terlihat pro terhadap salah satu pasangan calon,” katanya.



Menurut dia,idealnya pertanyaan dalam debat dirahasiakan hingga

pelaksanaan mendatang. Moderator yang lain, Pratikno juga meminta para

moderator merahasiakan daftar pertanyaan yang akan diajukan dalam debat

kandidat mendatang. ”Diharapkan, pertanyaan tidak dikomunikasikan dengan

orang lain,” tegas Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Gadjah Mada tersebut.



Sebab,pembocoran bahan pertanyaan justru akan mencederai dan mengurangi

kualitas debat kandidat. Dia juga meminta agar moderator dapat bersikap

netral. Moderator, ujar dia, hendaknya memperlakukan setiap calon dalam

posisi setara. Anggota KPU I Gusti Putu Artha sepakat agar para

moderator merahasiakan daftar pertanyaan yang akan diajukan dalam debat

kandidat mendatang.



”Memang tidak ada aturannya, tapi idealnya seperti itu,”katanya.Menurut

dia, seharusnya hanya moderator yang mengetahui pertanyaan yang akan

diajukan bagi setiap calon. Sebagaimana diketahui,KPU sebelumnya sudah

menjadwalkan debat capres digelar pada 18 Juni, 25 Juni, dan 2 Juli 2009.



Adapun debat bagi cawapres dilaksanakan dua kali, yaitu 23 Juni dan 30

Juni 2009. Debat capres rencananya akan ditayangkan secara langsung oleh

RCTI, SCTV,TVOne, MetroTV, dan Trans Corporation. KPU juga sudah

mempersiapkanbeberapatemadebat. Untukdebat capres pada 18 Juni, tema

yang akan diusung adalah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

dan bersih serta menegakkan supremasi hukum.



Debat pertama ini akan dipandu moderator Anies Baswedan. Debat capres

kedua dipandu pengamat ekonomi Aviliani dengan tema mengentaskan

masyarakat dari kemiskinan dan pengangguran. Kemudian, debat capres

ketiga dipandu Dekan Fisip UGM Pratikno dengan tema NKRI, demokrasi,dan

otonomi daerah.



Adapun debat cawapres pertama pada 23 Juni membahas tema pembangunan

jati diri bangsa dengan moderator Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Komaruddin Hidayat. Kemudian, debat cawapres kedua pada 30 Juni dengan

tema meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dengan moderator

Ketua Umum IDI Fachmi Idris.



Moderator memiliki waktu 30 menit untuk mengajukan pertanyaan.

Pertanyaan tersebut merupakan pendalaman atas tema debat yang sedang

berlangsung sehingga setiap calon bisa memaparkan secara lebih spesifik

visi dan misi yang berkaitan dengan tema. Salah satu sesi dalam debat

adalah tanya jawab antarcapres atau antarcawapres.



Moderator juga diwajibkan memberikan pertanyaan yang sama kepada capres

atau cawapres sehingga tidak ada kesan pembelaan terhadap salah satu

pasangan calon. Salah satu moderator, Komaruddin Hidayat

mengatakan,debat bisa tidak semenarik yang dibayangkan.” Bisa jadi tidak

akan ada yang baru.



Sebab,selama ini setiap pasangan telah mengeluarkan visi dan misinya di

media massa cetak atau elektronik,” kata Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah ini. Bahkan, dirinya pun tidak berharap banyak dari

debat capres-cawapres ini. Sebab, debat tersebut ditengarai tidak banyak

perubahan besar.



Sebab, debat hanyalah salah satu media untuk mengekspresikan visi dan

misi pasangan calon. Meski demikian,Komaruddin berpendapat debat akan

lebih menarik jika ada saling sindir antarcalon. ”Kampanye kalau tidak

ada sindirannya itu tidak seru, hambar,”tandasnya.



Pendapat berbeda disampaikan Anies Baswedan. Salah satu moderator debat

kandidat ini justru mengaku,debat nantinya akan berlangsung seru. Sebab,

ada hal menarik yang akan terjadi dalam debat.Terutama saat pemaparan

visi dan misi calon. Sebab, hal itu merupakan salah satu ujian kemampuan

calon dalam memberikan gambaran visi dan misi dalam waktu singkat. (kholil)




http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/247302/






No comments:

Archives