IST
INILAH.COM, Jakarta - Menurut peneliti The Habibie Centre, Dewi Fortuna Anwar, Indonesia harus memanfaatkan kunjungan Obama untuk meningkatkan kapasitas dalam penanganan bencana, terutama untuk pengadaan alat-alat transportasi bencana.
Terkait aset-aset ekonomi yang strategis, Dewi percaya pemerintah tidak akan melepas begitu saja kepada Amerika Serikat.
"Saya percaya pemerintah Indonesia tetap mempertahankan aset-aset strategis Indonesia dan tidak mungkin dilepas begitu saja kepada Amerika," katanya kepada INILAH.COM, Senin (8/11/2010) malam.
Menurut Dewi, jika Obama jadi berkunjung ke Indonesia, hal itu merupakan pesan simbolik kepada dunia yang menunjukkan bahwa AS menganggap RI sebagai negara sahabat yang cukup penting untuk dikunjungi,
baik untuk kepentingan bilateral maupun regional dan internasional.
"Ini merupakan pengakuan atas peran internasional RI yang cukup meningkat dalam tahun-tahun terakhir," katanya.
Selain itu, kata Dewi, kunjungan Obama merupakan penegasan tentang kedekatan comprehensife patnership antara Indonesia dan AS.
Pentingnya Indonesia bagi Amerika, menurut Dewi, karena sebagai negara dengan penduduk penganut agama Islam terbesar dunia ini dinilai sukses mengatasi tindakan terorisme.
"Tapi Indonesia harus berhati-hati, jangan sampai terlihat bergantung dan didekte oleh asing dalam menangani terorisme," ingat Dewi.
Sebelumnya diberitakan, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dino Pati Djalal menegaskan, erupsi merapi tidak mempengaruhi kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Jakarta.
Nanti siang(9/11), presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat itu akan tiba di Jakarta melalui Lanud Halim Perdana Kusumah.
"Berita terakhir, jadwal kunjungan Presiden AS Obama masih on, tidak ada penundaan," ujar Dubes Indonesia untuk AS Dino Pati Djalal dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Senin (8/11/2010). [mah]
Terkait aset-aset ekonomi yang strategis, Dewi percaya pemerintah tidak akan melepas begitu saja kepada Amerika Serikat.
"Saya percaya pemerintah Indonesia tetap mempertahankan aset-aset strategis Indonesia dan tidak mungkin dilepas begitu saja kepada Amerika," katanya kepada INILAH.COM, Senin (8/11/2010) malam.
Menurut Dewi, jika Obama jadi berkunjung ke Indonesia, hal itu merupakan pesan simbolik kepada dunia yang menunjukkan bahwa AS menganggap RI sebagai negara sahabat yang cukup penting untuk dikunjungi,
baik untuk kepentingan bilateral maupun regional dan internasional.
"Ini merupakan pengakuan atas peran internasional RI yang cukup meningkat dalam tahun-tahun terakhir," katanya.
Selain itu, kata Dewi, kunjungan Obama merupakan penegasan tentang kedekatan comprehensife patnership antara Indonesia dan AS.
Pentingnya Indonesia bagi Amerika, menurut Dewi, karena sebagai negara dengan penduduk penganut agama Islam terbesar dunia ini dinilai sukses mengatasi tindakan terorisme.
"Tapi Indonesia harus berhati-hati, jangan sampai terlihat bergantung dan didekte oleh asing dalam menangani terorisme," ingat Dewi.
Sebelumnya diberitakan, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dino Pati Djalal menegaskan, erupsi merapi tidak mempengaruhi kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Jakarta.
Nanti siang(9/11), presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat itu akan tiba di Jakarta melalui Lanud Halim Perdana Kusumah.
"Berita terakhir, jadwal kunjungan Presiden AS Obama masih on, tidak ada penundaan," ujar Dubes Indonesia untuk AS Dino Pati Djalal dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Senin (8/11/2010). [mah]
No comments:
Post a Comment