Soraya: Tak Benar Jibril Danai Teroris

INILAH.COM



INILAH.COM, Jakarta - Soraya Abdullah Balvas telah memberikan klarifikasi atas kabar keterlibatannya dengan jaringan teroris. Bahkan, melalui email, Soraya juga bersaksi bahwa tuduhan polisi bahwa Mohammad Jibril mendanai teroris, tidaklah benar.

"Keterkaitan Akhi (saudara) Muhammad Jibriel Abdurrahman dengan pendanaan aksi terorisme Insya ALLAH itu tidak benar. Akhi jibriel hanyalah seorang wartawan yang profesional. Bagi kami penangkapan ini sekedar bermuatan politis dan kepentingan semata, dikarenakan Arrahmah berbeda dengan media lainnya," kata Soraya seperti dilansir situs Arrahmah.com, tempat dirinya dulu bekerja.

Menurut, mantan pemain sinetron yang akrab disapa Aya ini, sebagai wartawan, Jibril memiliki keinginan kuat menembus sosok-sosok yang cukup layak untuk diwawancarai. "Seperti wartawan BBC/Al Jazeera yang berhasil mewawancarai Usama bin Ladin. Apakah dengannya kemudian mengkaitkan wartawan tersebut dengan terorisme?" jelasnya.

Kezaliman pun, sambung Aya, nampak pula dengan perpanjangan masa tahanan Mohammad Jibril hingga 4 bulan tanpa alasan yang layak secara hukum, dan dengan berbagai delik pelanggaran hukum yang sering berubah. Stigmatisasi teroris terhadap Mohammad Jibril menurutnya adalah pelanggaran HAM, karena persidangan yang akan memutuskan bersalah pun belum berjalan.

"Ini merupakan bentuk penghukuman sepihak tanpa keadilan dan lepas dari praduga tak bersalah," ujar mantan pemeran Medusa si Ratu Ular dalam sinetron Gerhana II ini.

Aya juga menuturkan hubungan dirinya dengan Arrahmah Media hanyalah sebatas freelance marketing, terlebih kesibukan dirinya sebagai orangtua dari dua anaknya tidak bisa memberikan waktu yang lebih banyak lagi. Namun dengan sedikit ilmu yang didapatnya saat kuliah perfilman dan saat menjadi artis, maka dirinya dapat sedikit membantu mengemas produk-produk Arrahmah.

"Kami sangat menghargai profesionalitas Arrahmah media yang begitu concern memberitakan secara berimbang perjuangan kaum muslimin di sisi dunia lain yang dikemas dengan gaya dokumenter, yang dengan berani menyuarakan perjuangan kaum muslimin secara lebih transparan," ungkapnya. [mut]

No comments:

Archives