38 Anggota DPRD Papua Barat ke Jepang: Kunjungan Mereka Telan Biaya Rp 3,7 Miliar

VIVANEWS
Masa bhakti tinggal 2 minggu lagi, jadi mereka pergi ke Jepang sudah tidak penting.



VIVAnews - Gubernur Provinsi Papua Barat Abraham O Ataruri menyayangkan sikap sejumlah anggota DPRD Papua Barat yang berangkat ke Jepang dengan alasan untuk mempromosikan sekaligus mencari investor untuk menanamkan modalnya di Papua Barat.

Seharusnya di akhir masa bhakti yang hanya tinggal dua pekan lagi, tidak perlu melakukan kunjungan ke luar negeri.

"Masa bhakti tinggal 2 minggu lagi, jadi mereka pergi ke Jepang sudah tidak penting. Mestinya mereka mempersiapkan masa purna bhakti. Jadi saya sebagai Gubernur tentu sangat menyayangkan kepergian mereka," ujar Gubernur kepada VIVAnews di Jayapura.

Bahkan, Gubernur sudah menghimbau anggota DPRD tersebut melalui telepon untuk membatalkan rencana keberangkatan, tapi perkembangan selanjutnya, apakah mereka jadi berangkat atau tidak, sampai saat ini belum diketahui. "Saya kaget mengetahui dari media, ternyata mereka jadi berangkat," ucapnya.

Meski mendapat sejumlah kritikan, 39 dari 45 anggota DPRD Papua Barat bertolak menuju Jepang Rabu 9 September 2009, mereka menggunakan APBD sebesar Rp 3,7 milliar untuk biaya perjalanan.

Salah seorang anggota DPRD Papua Barat Yosef Yohan Auri yang tidak ikut dalam rombongan perjalan ke Jepang menilai, sikap rekan-rekannya itu terkesan seperti aji mumpung, karena pergi dengan alasan mempromosikan Papua Barat sekaligus mencari investor, di akhir masa bhaktinya.

No comments:

Archives