Pendemo Bayaran Puas Dibayar Rp 30 Ribu & Nasi Padang

Jakarta - Deni (14), ikut mengepalkan dan mengacungkan tangannya. Demo kali ini adalah aksi pertamanya turun ke jalan. Bocah kelas 1 SMP, warga Johar Baru, Jakarta Pusat ini mengaku butuh uang. Dia rela ikut demo.
"Lumayan buat jajan," terang Deni sambil cengengesan di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/3/2010).
Berkaus kuning, celana selutut, dan sandal jepit Deni bersama rekan-rekannya mengaku hanya iseng saja ikut unjuk rasa ini. Dia mengaku sengaja bolos sekolah, agar bisa mendapat uang.
"Lumayan Rp 30 ribu, cuma ikut-ikutan saja, biar ramai," terang Deni yang diiringi tawa teman-temannya.
Deni mengaku tidak mengerti soal isu Century ini. Yang dia tahu, dia hanya diajak tetangganya untuk meramaikan aksi. "Nanti dikasih duit dan nasi padang," ujarnya malu-malu.
Bukan hanya Deni yang ikut karena uang. Susi (30) pun demikian. Warga Johar Baru ini mengaku memang sering ikut aksi unjuk rasa. Bahkan jadi semacam penghasilan tambahan untuknya.
"Lumayan daripada diam di rumah," terang ibu satu anak ini.
Ajakan ikut demo Century ini datang dari tetangganya pada Selasa (2/3/2010) kemarin. Dia hanya diberi tahu agar berkumpul di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, untuk demo di depan DPR.
"Pas sampai di lokasi kita diberi nasi padang, nanti kalau sudah selesai baru dikasih uang," ujar Susi polos.
Apa tidak takut ditinggal kabur sama yang mengajak kalau pembayarannya selesai demo? "Sudah sering kok kaya gini. Gak pernah dibohongin," tuturnya.
Deni dan Susi, pun dengan semangat berteriak. Dibawa oleh salah satu kelompok massa, keduanya meneriakan kata-kata lantang. "Turun turun," teriak keduanya.
Sementara sayup-sayup suara sang orator di bawah langit yang mendung terus bersuara keras. "Negara memanggil kita untuk perubahan. Ayo kita bersama-sama melakukan perubahan..." teriak orator.

No comments:

Archives