Amin Rais: Indonesia Buktikan Islam Selaras dengan Demokrasi


London (ANTARA News) - Tokoh reformasi Amin Rais mengatakan Indonesia membuktikan bahwa Islam dapat berjalan selaras dan seiring dengan demokrasi. Indonesia berpenduduk muslim terbesar dapat melaksanakan pemilihan umum presiden dan wakil presiden secara langsung pada tahun 2004 dan 2009 dengan lancar, aman dan damai meskipun masih ada kekurangan dan kelemahan dalam pelaksanaannya.

"Bahkan Indonesia sudah memasuki fase pemilihan untuk gubernur, bupati atau wali kota secara langsung oleh rakyat," ujar Amin Rais dalam kuliah umumnya bertemakan "Islam and Democracy: Indonesian Perspective and Experience" di Bratislava, Slovakia, Selasa.

Sekretaris Satu Bidang Media KBRI Bratislava Wanton Saragih Sid kepada koresponden Antara London, Rabu mengatakan kuliah umum yang diselenggarakan KBRI Bratislava bekerja sama dengan Universitas Ekonomi Bratislava, Slovakia.

Kuliah umum itu dihadiri pula Duta Besar Harsja Joesoef dan diplomat dari perwakilan asing negara sahabat, Friends of Indonesia, pemerhati Islam dan demokrasi serta sekitar 300 mahasiswa dari Universitas Ekonomi dan Universitas Comunius, yang merupakan universitas terkemuka di Slovakia.

Amin Rais mengatakan hal tersebut menjadi fenomena di kalangan pengamat politik, karena secara jelas Indonesia dapat menjadi rujukan untuk menjawab adanya keraguan beberapa kalangan sebelumnya bahwa Islam dapat selaras dengan demokrasi.

Demokrasi di Indonesia saat ini sudah melalui proses dan pengalaman yang panjang dari penerapan demokrasi parlementer pada awal kemerdekaan, demokrasi terpimpin hingga sistem demokrasi saat ini dimana Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara.

Demokrasi saat ini sejalan dengan gagasan para pendiri bangsa dan adanya toleransi dari mayoritas muslim pada masa pembentukan Negara Kesatuan RI untuk memilih demokrasi sebagai sistem politik yang cocok bagi Indonesia.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Slovakia, Harsha E. Joesoef menyatakan bahwa dengan kegiatan itu Indonesia ingin berbagi pengalaman dengan negara-negara sahabat mengenai pelaksanaan dan kehidupan demokrasi di Indonesia, yang merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Para mahasiswa semakin antusias mengikuti jalannya kuliah umum ketika Duta Besar Harsha menyatakan menyediakan empat souvenir khas Indonesia bagi empat penanya pertama.

Wanton Saragih Sid mengatakan kegiatan kuliah umum Prof. Dr. Amin Rais di Slovakia untuk mengawali rangkaian kunjungan ke beberapa negara Eropa khususnya di Austrian Academy of Sciences dan Vienna University, Wina, Austria dan Jerman.

Usai kuliah umum, KBRI Bratislava menampilkan pagelaran berupa tarian dan presentasi makanan Indonesia seperti bakmi goreng, nasi goreng dan kue-kue jajan pasar sebagai penutup acara, demikian Wanton Saragih Sid.(*)

No comments:

Archives