TransTV : Pembawa Acara Peringatan Detik2 Pengibaran Bendera yang Sangat Menjengkelkan

Barusan ngikutin Milis Mediacare, ada yang protes tentang penayangan acara 17 Agustus,.. saya jadi ikutan mangkel membacanya.

Semoga anda bisa memahami kemangkelan tersebut.


-----------------------------------------

Menonton penayangan acara peringatan 17 Agustus, pengibaran bendera merah putih, di Istana Merdeka di statiun televisi TransTV saya merasa sangat terganggu dengan pembawa acara TV tsb.

Saat menyebutkan nama para undangan kehormatan, yang salah satunya yaitu mantan ibu negara, pembawa acara menyebutkan nama MADAME D. SYUGA dan bukannya Ibu Dewi Soekarno!

Penyebutan tersebut yang diucapkan secara berulang2 terasa sangat menyakitkan dan menjengkelkan. Betapapun, Dewi merupakan salah seorang istri bekas Presiden NKRI, Soekarno!

Penyebutan tersebut secara langsung memperlihatkan kedangkalan pengetahuan si pembawa acara akan sejarah bangsanya, dalam hal ini nama istri mantan presidennya dengan Dewi sebagai profil perempuan bebas pasca kematian sang suami yang kemudian memamerkan lukisan di tubuhnya lewat buku berjudul 'Madame D. Syuga'.

Pelafalan singkatan nama depan orang Belanda saat menyeritakan sejarah Istana Merdeka yang semula bernama Istana Gambir. Dalam bahasa Belanda huruf 'G' dan huruf 'W' tidak dibaca seperti dalam bahasa Inggris, seperti yang dilafalkan oleh pembawa acara.

Duh, TransTV, mohon deh kali lain kala menempatkan pembawa acara searas peringatan 17 Agustus tidak sekedar bermodalkan tampang tapi lebih pada isi kepala.

Evi Douren

No comments:

Archives